TangselCity

Ibadah Haji 2024

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Rakyat Merdeka Sensitif Terhadap Perubahan

Laporan: AY
Minggu, 23 Juni 2024 | 10:50 WIB
Foto : RM
Foto : RM

BOGOR - Ignasius Jonan, tokoh bangsa yang dinilai sukses melakukan transformasi di bidang transportasi di Indonesia, memberikan pujian terhadap Rakyat Merdeka sebagai media nasional yang sensitif terhadap perubahan.

Pujian itu, disampaikan Jonan saat memberikan motivasi, sharing dan diskusi dengan keluarga besar Rakyat Merdeka dalam acara Employee Gathering Rakyat Merdeka, di High land Park Resort Hotel, Bogor, Sabtu (22/6/2024).

Dalam acara tersebut, mantan Dirut PT Kereta Api Indonesia (KAI) ini, memberikan motivasi serta membagikan pengalamannya memimpin berbagai organisasi besar seperti KAI. Kata Jonan, kunci agar organisasi tetap relevan ialah terus beradaptasi dengan perubahan zaman dan menjaga keberlanjutan.

Jonan berbicara di hadapan 200 karyawan Rakyat Merdeka yang berasal dari berbagai divisi, seperti redaksi, sirkulasi, pemasaran, dan percetakan. Semua yang hadir kompak mengenakan kaos berwarna merah dipadu topi biru muda.

Sementara Jonan tampil dengan setelan kasual rapi. Kemeja lengan panjang warna abu-abu muda yang digulung hingga siku, dipadu celana panjang berwarna krem. Rambut pendeknya tersisir rapi.

Di acara ini, jajaran direksi Rakyat Merdeka hadir lengkap, termasuk Direktur Utama/CEO RM Group Kiki Iswara, Direktur Pemberitaan Ratna Susilowati, Pemimpin Redaksi Riki Handayani, Wakil Pemimpin Redaksi Kartika Sari, dan Pemimpin Redaksi RM Digital Firsty Hestyarini.

Mantan Menteri Perhubungan ini berbicara banyak hal. Mulai dari pengalamannya saat melakukan transformasi di KAI, soal kepemimpinan berkelanjutan, pengelolaan organisasi, hingga soal ge nerasi Z atau Gen Z.

Jonan berbicara dengan gaya yang serius, tapi santai. Ia berdiri di depan, tapi di atas panggung, bergerak keka nan-kiri, menyapa audiens. Sesekali, lulusan Universitas Airlangga Surabaya ini, mengeluarkan guyonan yang bikin hadirin tertawa. Menambah suasana menjadi hangat dan akrab. Berbagai topik menarik bikin paparan selama hampir dua jam tak terasa membosankan.

Jonan mengawali paparan dengan menceritakan kedekatannya dengan Rakyat Merdeka. Kata dia, Rakyat Merdeka adalah media yang sensitif terhadap perubahan zaman. “Saat saya datang dulu, warnanya merah. Sekarang topinya biru muda,” kata Jonan, disambut tawa hadirin.

Jonan mengaku sudah lama mengikuti kiprah Rakyat Merdeka. Kata dia, Rakyat Merdeka adalah salah satu media di Indonesia yang berskala nasional yang fokus pada keberlanjutan. Capaian luar biasa ini, kata dia, harus terus dibawa ke masa depan.

Persoalannya, warning Jonan, saat ini jumlah pembaca koran yang rata-rata seumurannya, semakin berkurang. Makanya, dia mengingatkan, “Jika media hanya mengandalkan pasar generasi yang lebih tua, maka seiring waktu, media akan kehilangan relevansinya.”

Untuk menjaga ketahanan dan rele vansi jangka panjang itu, Jonan kasih saran, pentingnya fokus pada pelanggan dan keberlanjutan. Caranya, mulai mengidentifikasi dan memenuhi preferensi, serta kebutuhan pelanggan masa depan yang diperkirakan memiliki tingkat konsumsi media yang berbeda.

Jonan memprediksi, pelanggan di masa depan cenderung lebih tertarik pada media yang menawarkan analisis men dalam dan konten yang substansial. Ia percaya, untuk bertahan dan berkembang, media harus mampu mengikuti tren ini. “Dan, terus berinovasi,” sarannya lagi.

Saran lainnya, Jonan bilang, media jangan hanya mempertahankan basis pelanggan yang sudah ada, tetapi juga harus aktif mengadaptasi diri terhadap perubahan yang terjadi dalam perilaku konsumen dan teknologi. “Kita bisa berubah. Tidak ada yang tidak bisa. Jika ingin tetap eksis, kita harus memenuhi permintaan pelanggan,” jelas Jonan, menyemangati.

Jonan juga menggarisbawahi banyak hal telah berubah akibat pandemi, termasuk cara kita berinteraksi dan bekerja. Contoh sederhana salam merayakan ulang tahun. Dulu merayakan ulang tahun dengan tiup lilin. Saat ini, tiup lilin dianggap tidak relevan. Lalu menggantinya dengan mengipasi lilin sampai padam. “Karena kalau ditiup di atas kue, nggak ada yang mau makan kuenya,” selorohnya.

Jonan juga menyarankan media untuk memiliki halaman khusus yang membahas isuisu keberlanjutan, karena generasi muda memiliki cara pandang yang berbeda. Apa saja isi keberlan jutan? Jonan mencontohkan isu lingkungan hidup, sosial, dan tata kelola pemerintahan. Lingkungan hidup misalnya.

Tren besar energi terbarukan dan teknologi harus diikuti. Organisasi yang tidak efisien tidak akan bertahan. Rakyat Merdeka harus dibaca oleh generasi muda agar tidak ketinggalan zaman,” tambahnya.

Menurut Jonan, perusahaan harus berinovasi dan mengikuti tren pelanggan. “Organisasi harus memiliki keunikan dari waktu ke waktu. Tidak bisa berkelanjutan tanpa mengikuti tren pelanggan,” ucap mantan Menteri ESDM itu.

Jonan lalu menceritakan pengalamannya saat mulai bekerja sebagai Direktur Utama KAI pada tahun 2009. Ketika itu, operasi kereta Jakarta-Bandung seperti KA Parahyangan sangat terbatas, hanya empat kali perjalanan sehari. Kondisi ini sangat berbeda dibandingkan dengan yang ada di Eropa.

Namun, Jonan tetap fokus pada pelayanan pelanggan. Salah satu langkah yang diambilnya adalah memperbaiki stasiun-stasiun dan memastikan kereta api beroperasi tepat waktu. Berkat upaya tersebut, perjalanan kereta Jakarta-Bandung meningkat.

“Sekarang frekuensi perjalanan kereta Jakarta-Bandung menjadi 16 kali dalam sehari,” ungkap Jonan.

Jonan menutup paparan dengan memperlihatkan foto yang diambilnya saat berjalan kaki di London, Inggris, beberapa waktu lalu. Foto itu memperlihatkan mobil listrik jenis sedan sedang terparkir di pinggir jalan dekat tiang listrik atau tiang lampu penerangan jalan. Mobil tersebut rupanya sedang dicas.

Jonan mengaku, kagum melihat bagaimana Inggris melakukan terobosan inspiratif terkait pengembangan tempat pengisian daya mobil listrik. Menurut Jonan, apa yang dilakukan di Inggris itu bisa ditiru.

Indonesia bisa memanfaatkan lampu penerangan jalan menjadi tempat penge casan kendaraan listrik. Menurut dia, hal itu langkah efisien dan logis daripada apa yang dilakukan saat ini dengan membuat Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang membutuhkan investasi besar.

Kata dia, menjadikan tiang listrik sebagai tempat pengecasan mobil listrik tak perlu investasi besar. Murah. PLN bisa bekerja sama dengan pemerintah daerah. Ia mengaku sudah menyampaikan usulan tersebut kepada PLN dan mulai dilakukan.

Sementara itu, Direktur Utama Rakyat Merdeka Group, Kiki Iswara dalam sam butannya menyampaikan terima kasih kepada Jonan yang mau hadir mem berikan inspirasi dan motivasi kepada karyawan Rakyat Merdeka. Menurut Kiki, Jonan adalah tokoh transformasi di Indonesia. Salah satu tranformasi yang diingat semua orang adalah saat Jonan melakukan transformasi di KAI.

“Luar biasa, beliau berhasil meng ubah sesuatu yang tampaknya mustahil dengan keyakinan dan semangatnya,” kata Kiki.

Kiki menyoroti bagaimana transfor masi besar yang dilakukan oleh Jonan di PT KAI, yang berhasil membawa perusahaan modern dan canggih. Transformasi ini, menurutnya, diterima oleh semua kala ngan dan menjadi distribusi umum trans portasi yang luar biasa.

“Mudah-mudahan, kita semua yang ingin belajar dan memiliki semangat dapat menghadapi badai pandemi dengan cepat,” tambah Kiki.

Dalam pandangannya mengenai media, Kiki menekankan pentingnya media cetak yang tetap relevan meski menghadapi tantangan dari media digital.

“Ada yang mengatakan media cetak tidak akan bertahan lama, tetapi kenya taannya, mung kin 10 atau 20 tahun men datang, media cetak masih akan ada karena memberikan manfaat. Menurut penelitian, media cetak tetap di perlukan sepanjang zaman,” ujarnya. Kiki juga melihat peluang besar di industri media cetak yang kini hanya tersisa beberapa pemain.

“Dengan sedikitnya pemain, peluang pemasukan dari iklan menjadi lebih besar. Saya percaya bahwa media cetak tidak akan mati dan dapat berdampingan dengan media online,” katanya

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo