TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Di Pilpres: Amin Di Pilkada: Aman

Laporan: AY
Rabu, 26 Juni 2024 | 09:50 WIB
Foto :  Ist
Foto : Ist

JAKARTA - PKS gerak cepat menduetkan Anies Baswedan dengan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Sohibul Iman sebagai pasangan cagub dan cawagub Jakarta. Bahkan, PKS sudah punya singkatan nama agar Anies-Sohibul Iman mudah diingat masyarakat. Jika di pilpres Anies yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar disingkat Amin, maka di pilkada Jakarta Anies dan Sohibul disingkat Aman.

Deklarasi dukungan kepada Anies, disampaikan langsung Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, dalam acara Pembukaan Sekolah Kepemimpinan Partai DPP PKS, di Jakarta, Selasa (25/6/2024).

Dia menuturkan, dukungan ini diputuskan setelah DPP PKS mempertimbangkan usulan dari DPW PKS DKI Jakarta, dan mendengar masukan para tokoh ulama, cendekiawan, serta masyarakat. Syaikhu juga menjelaskan, sebagai partai pemenang Pemilihan Legislatif 2024 di Provinsi Jakarta, tidak ada salahnya PKS mengusung kadernya sendiri di Pilkada Jakarta.

“Sebagai partai pemenang, sudah selayaknya dan sangat wajar, jika PKS mengusung kader terbaiknya tampil sebagai kandidat,” kata Syaikhu.

Syaikhu menamai pasangan Anies-Iman dengan akronim Aman agar mudah diingat masyarakat. Menurutnya, singkatan ini tak jauh berbeda dengan panggilan Amin, saat Anies dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menjadi pasangan Capres-Cawapres di Pilpres 2024. “Ada yang sudah mereka-reka juga singkatannya. Aman, katanya,” kata Syaikhu.

Meski begitu, Syaikhu mengaku, masih terbuka dengan opsi singkatan lain untuk digunakan Anies-Sohibul dalam Pilkada Jakarta. Yang penting, kata Syaikhu, nama tersebut bisa saling melengkapi.

“Nanti terserah lah apa namanya,” pungkasnya.

Wakil Sekjen PKB, Syaiful Huda menilai PKS tergesa-gesa. Menurutnya, meski PKS keluar sebagai pemenang Pileg 2024 di Provinsi Jakarta, jumlah kursinya di DPRD masih kurang dari 20 persen untuk bisa mengusung pasangan cagub dan cawagub sendirian.

“Kalau langsung memasangkan Mas Anies dan Mas Sohibul, itu seolah-olah PKS sudah punya golden ticket,” kata Huda, kepada wartawan, Selasa (25/6/2024).

Hal senada disampaikan Ketua DPP PDIP, Eriko Satarduga. Menurutnya, saat ini PKS baru punya 18 kursi dari 106 kursi DPRD dan setidaknya masih dibutuhkan 4 kursi tambahan dari parpol lain untuk mencapai ambang batas 20 persen.

Karena itu, Eriko menilai, duet Anies-Sohibul mudah retak, karena koalisi parpol pengusung pasangan cagub-cawagub baru bisa dikatakan solid setelah mendaftarkan jagoannya ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 27–29 Agustus 2024.

“Belum ada yang namanya keputusan final,” ujar Eriko, di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Selasa (25/6/2024).

Eriko juga meyakini masih banyak dinamika politik yang terjadi, karena sampai saat ini pun PDIP masih membangun komunikasi dengan partai politik lain agar bisa mencalonkan pasangan cagub dan cawagub Jakarta. “Nanti dengan partai mana, inilah yang sebentar lagi akan kami komunikasikan dalam tingkat DPP,” pungkasnya.

Sementara, Juru Bicara Relawan Anies, Iwan Tarigan mengaku, tidak ambil pusing dengan calon wakil gubernur yang disodorkan partai politik untuk Anies. Sebab, hal itu merupakan ranah para ketua umum parpol koalisi nantinya.

Ia hanya berharap, para parpol yang mau mengusung Anies lebih cepat mendeklarasikan dukungannya supaya kerja mesin politik bisa langsung tancap gas.

Sementara itu Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno berpandangan, PKS pada akhirnya memilih realistis dengan mengusung Anies sebagai cagub. Walaupun sebelumnya sempat mengusung Sohibul sebagai cagub.

Menurut Adi, ada dua hal yang dipertimbangkan PKS. Pertama, elektabilitas Anies jauh lebih tinggi dibanding Sohibul. Kedua, pemilih PKS beririsan ketat dengan pemilih Anies. Mengingat, PKS pernah mendapat efek ekor jas ketika mengusung Anies di Pilpres 2024.

“Jadi variable ini yang sebenarnya bisa menjelaskan kenapa PKS itu realistis,” ujar Adi, semalam.

Kata dia, PKS punya intensi memajukan kader mereka dan akhirnya mengusulkan Sohibul sebagai pasangan Anies. Adi pun menilai sikap ini menjadi sebuah proposal yang ditawarkan khusus kepada PKB.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo