TangselCity

Ibadah Haji 2024

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Bursa Cagub DKI Jakarta, Hasto: Banteng Ingin Mengutamakan Kadernya

Laporan: AY
Senin, 01 Juli 2024 | 10:46 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat mengikuti kegiatan olahraga di Stadion GBK pada Minggu 30/6. Foto : Ist
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat mengikuti kegiatan olahraga di Stadion GBK pada Minggu 30/6. Foto : Ist

JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) menegaskan, ingin mengutamakan kadernya di Pilgub DKI Jakarta 2024. Yang cepat, belum tentu dapat.

Calon Wakil Gubernur (Cawagub) untuk mendampingi Calon Gubernur (Cagub) Jakarta Anies Baswedan di Pilkada 2024 masih ditimang-timang.

Sejauh ini, baru Partai Keadilan Sosial (PKS) yang secara resmi mengajukan kadernya, Sohibul Iman, sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub), mendampingi Calon Gubernur (Cagub) Jakarta Anies Baswedan di Pilkada 2024.

Sementara PDIP, masih mempertimbangkan dengan cermat, siapa tokoh yang bakal didukung.Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menegaskan, partainya mengutamakan kadernya, sebe­lum membuka ruang bagi yang lain dalam Pilkada 2024.

"Partai berhati-hati memper­timbangkan dengan seksama untuk Jakarta. Kami sejak dulu mendorong kader dengan berbagai proses kelembagaan partai seperti sekolah partai," kata Hasto, saat meninjau persiapan puncak peringatan Bulan Bung Karno di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (30/6/2024)

Doktor Ilmu Pertahanan ini pun mengomentari munculnya nama-nama dalam pencalonan Pilgub Jakarta 2024. "Siapa cepat belum tentu dapat. Siapa yang mengkalkulasi matang dengan langkah konsolidiasi, melakukan pergerakan turun ke bawah, itulah yang dipercaya rakyat," ujarnya.

Politisi asal Yogyakarta ini menuturkan, usai Pilpres 2024, terjadi pergeseran koalisi dipas­tikan mengikuti dinamika di dae­rah jelang Pilkada. Seperti men­cuatnya nama Anies belakangan ini. Bahkan, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani menyebut Anies sebagai sosok yang menarik.

"Sehingga dari pernyataan Mbak Puan, kami terus laku­kan, kembangkan, dengarkan komitmen akar rumput. Agar suara kebhinnekaan betul-betul diperhatikan," tandasnya.

Sementara itu, tokoh masyarakat Jakarta, H. Biem Triani Benjamin menyarankan, sebai­knya Anies berduet dengan man­tan Panglima TNI yang juga poli­tikus PDI Perjuangan, Jenderal (Purn) Andika Perkasa. Duet sipil-militer itu menjadi alternatif di tengah penolakan partai calon koalisi terhadap Sohibul Iman.

"Ini sedang penjaringan. Kemarin PKS testing the water, Sohibul Iman. Kayaknya banyak penolakan dari partai koalisi, karena Anies sudah identik dengan PKS. Masa PKS juga wakilnya. Jadi sebaiknya di luar kader PKS, Pak Andika misal­nya," kata Biem Benjamin kepa­da wartawan, Sabtu (29/6/2024).

Dikatakan, duet Anies-Andika ideal. Di samping perpaduan sipil-militer, juga merepresen­tasi gabungan kelompok Islam dan nasionalis. Anggota DPD periode 2004-2009 dan DPR 2014-2019 ini menilai, jika terpilih di Pilgub Jakarta 2024, duet ini bisa berlanjut ke tingkat nasional di Pilpres 2029 sebagai Capres-Cawapres.

"Sangat potensial didukung di Pilpres 2024. Langsung paket saja," sarannya.

Terkait sosok Andika, nama mantan Panglima TNI itu juga masuk dalam tokoh yang diper­timbangkan berlaga di Pilkada 2024. "Untuk Pak Andika, se­lain di Jakarta, juga ada yang mengusulkan di Jawa Tengah," ujar Hasto.

Sekadar informasi, sejumlah partai yang telah memberikan sinyal dukungan kepada Anies.

Presiden PKS, Ahmad Syaikhu menyerahkan kepada Anies untuk menentukan siapa pendampingnya. "Semua kita serah­kan ke Pak Anies. Tentu mudah-mudahan Pak Anies juga sangat paham dan menghargai PKS. Insya Allah kita husnuudzon. Pak Anies akan tetap bersama dengan PKS," kata Syaikhu.

Sementara Juru Bicara PKS, Ahmad Mabruri, meluruskan pernyataan Presiden PKS yang menyebut menyerahkan ke­pada Anies. Menurutnya, hal itu sebenarnya menandakan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu ingin bersama PKS di Jakarta, maka harus di­dampingi Sohibul Iman. "Kalau mau dengan PKS, wakilnya harus MSI (Mohammad Sohibul Iman)," tekan Mabruri.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo