TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Meski Tegas Dukung Palestina, Waspadai Agenda Tersembunyi Israel Di Indonesia

Oleh: Pradipta Christianto
Sabtu, 13 Juli 2024 | 11:00 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

SERPONG - Solidaritas masyarakat Indonesia terhadap penduduk Palestina tidak dapat dipungkiri merupakan salah satu yang tertinggi di dunia. Meski solidaritas tersebut telah terbangun sejak lama, tanggal 7 Oktober 2023 menjadi momentum yang semakin memperkuat rasa solidaritas terhadap Palestina. Menyikapi berulangnya kekerasan Israel terhadap Palestina, masyarakat Indonesia secara bersama-sama melakukan gerakan boikot terhadap perusahaan multinasional yang diduga berafiliasi dengan Israel. Tidak sedikit, perusahaan tersebut mencatat penurunan penjualan akibat gerakan perdagangan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia.

Kita semua dapat sepakat bahwa hal ini secara garis besar didasarkan pada kesamaan latar belakang antara Indonesia dengan Palestina yakni memiliki penduduk mayoritas Muslim. Terlebih lagi, Palestina juga merupakan salah satu tanah suci bagi pemeluk agama Islam. Meski demikian, tampaknya tidak banyak yang menyadari bahwa Indonesia, secara konstitusional pun “diwajibkan” untuk mendukung berdirinya Negara Palestina yang saat ini tengah mengalami gempuran besar-besaran dari Israel.

Paragraf pertama pembukaan UUD berbunyi sebagai berikut:

“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa dan oleh karena itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapus, karena tidak sesuai dengan hak asasi manusia dan hak keadilan.”

Pada dasarnya, tokoh-tokoh negara, dari zaman Presiden Soekarno hingga Presiden Joko Widodo dengan tegas menyuarakan dukungan atas berdirinya Palestina yang berdaulat. Oleh pemerintah saat ini, dukungan atas Palestina yang disertai dengan kecaman terhadap Israel terus disampaikan di forum-forum internasional, di antaranya adalah kecaman Presiden Joko Widodo kepada Israel pada 1 Juni 2024 ketika berada di Kota Dumai, Riau. Presiden Jokowi mengecam serangan militer Israel ke kamp-kamp pengungsi di Kota Rafah, Jalur Gaza, dan selanjutnya mendesak Israel untuk mematuhi hukum internasional, khususnya Mahkamah Internasional yang memerintahkan penghentian serangannya ke Palestina. Pada kesempatan terpisah, Menlu Retno juga menyerukan upaya sistematis untuk memblokade bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina di Jalur Gaza.

Dari beberapa pernyataan terkait sikap Indonesia, hal mencengangkan disampaikan oleh Menlu Retno Marsudi pada acara “Sapa Indonesia Malam”, 13 April 2024, di mana dirinya mengakui tingginya tekanan dari masyarakat internasional agar Indonesia memulai normalisasi dengan Israel. Dalam rapat bersama Komisi I DPR pada 5 Juni 2024, Menlu Retno juga menyatakan bahwa tekanan normalisasi tersebut kerap ditujukan dengan janji manis penguatan kerja sama dan teknologi canggih milik Israel.

Oleh sebab itu, Indonesia sebagai negara yang terang-terangan mengibarkan bendera penolakan normalisasi Israel, perlu terus menyampaikan segala agenda tersembunyi Israel terhadap Indonesia. Hal ini karena upaya Israel tersebut, tentunya mungkin tidak hanya ditujukan kepada pejabat eksekutif Indonesia, tetapi juga kepada masyarakat Indonesia di tingkat akar rumput. Tujuan utamanya, tentunya normalisasi Israel-Indonesia, di antaranya dengan cara mengubah citra Israel di mata masyarakat Indonesia, baik melalui media sosial maupun melalui platform diskusi yang dibangun oleh lingkungan kemahasiswaan, LSM, dan platform lainnya.

Hal ini, biasanya menjadi sasaran para pemuda Indonesia karena masih relatif mudah untuk “disusupi” dengan ide-ide baru yang lebih pro-Israel. Selain itu, kemungkinan juga dengan mendekati para pejabat eksekutif, agar dapat mengambil kebijakan-kebijakan yang menguntungkan Israel di Indonesia. Pejabat teknokrat yang dilantik pun tidak hanya kepada pejabat tingkat nasional, tetapi juga tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

Oleh karena itu, sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk saling menjaga dari agenda tersembunyi Israel di Indonesia. Masyarakat Indonesia, perlu lebih peka terhadap ciri-ciri LSM yang berafiliasi dengan Israel. Pada umumnya LSM tersebut memiliki ciri-ciri sbb:

1. LSM pernah bertemu dengan Dubes Israel di Singapura atau dengan diplomat Israel di Singapura

2. LSM tersebut memiliki anggota yang sering menjalin kontak dengan pemimpin pemerintah Israel

3. LSM tersebut memiliki anggota WNI yang memiliki izin tinggal di Israel

4. LSM tersebut memiliki anggota WNI yang menikah dengan WN Israel

 

Untuk itu, marilah bersama-sama menolak gerakan Israel di Indonesia, serta memperkuat dukungan terhadap Palestina sesuai dengan semangat negara yang menolak penjajahan di atas dunia.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo