TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Menhub Ngantor Di IKN, Beresin Kereta Otonom Dan Bandara

Oleh: Farhan
Minggu, 14 Juli 2024 | 12:26 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi dan Kereta Otonom. Foto : Ist
Menhub Budi Karya Sumadi dan Kereta Otonom. Foto : Ist

IKN - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berkantor di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur selama 3 hari, 11-13 Juli 2024. Selama berkantor di IKN, BKS, sapaan akrab Budi Karya, menempati Rumah Tapak Jabatan Menteri (RTJM) yang berlokasi di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.

"Saya di IKN melakukan berbagai koordinasi, di antaranya adalah mengkoordinasikan berkaitan persiapan dari Autono­mous Rail Transit (ART) atau kereta otonom,” ujar BKS, dalam keterangan resminya, Sabtu (13/7/2024).

Menhub memastikan, rang­kaian ART berupa satu trainset yang terdiri atas tiga kereta akan tiba di IKN pada akhir Juli ini dan mulai beroperasi Agustus 2024. Rangkaian kereta otonom telah dikirim dari China pada awal Juli 2024.

Menurut perhitungan, kapal ekspedisi yang mengangkut ART tersebut akan tiba di Pelabuhan Balikpapan dan dijadwalkan sampai IKN pada akhir Juli 2024, setelah proses kepabeanan selesai. “Dengan begitu, kereta dipastikan sudah bisa beroperasi pada Agustus 2024,” tuturnya.

Eks Direktur Utama Angkasa Pura ll menambahkan, setibanya di IKN, komponen kereta tanpa rel ini rencananya akan dirakit dan mulai diuji coba secara internal. Setelah itu, kereta oto­nom akan memasuki tahap per­siapan dan pelaksanaan pengujian bersama, dilanjutkan dengan pelaksanaan Proof of Concept (POC) pada Agustus 2024.

Rencana showcase atau unjuk kerja akan dilaksanakan pada Oktober hingga Desember 2024. BKS berharap jadwal ini dapat terealisasi sesuai rencana

“Dan trem otonom di IKN benar-benar bisa menginspi­rasi kota-kota lain di Indonesia dalam hal mengembangkan transportasi cerdas,” harapnya.

BKS menjelaskan, ART ini merupakan lompatan penggu­naan teknologi baru dalam dunia transportasi di Indonesia, yakni kereta api tanpa rel.

Kereta otonom dioperasikan menggunakan baterai dengan pengoperasian dipandu melalui pembacaan marka jalan melalui sensor. Sehingga, kendaraan ini ampuh untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan pemakaian energi fosil.

Selain itu, Jalan Sumbu Kebangsaan yang akan dilalui kereta punya tekstur sangat halus. Hal ini akan membuat nyaman para pengendara dan penumpang yang melintas.

Sementara pembangunan halte ART akan dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Halte tersebut rencananya akan dilengkapi tempat untuk melaku­kan pengisian daya.

Menariknya, halte yang akan dibangun ini nantinya tak hanya berguna sebagai tempat menaik-turunkan penumpang. “Tapi juga akan berfungsi sebagai tempat melakukan charging (pengisian daya),” ungkapnya.

Tak hanya ART, Menhub juga meninjau pembangunan Bandara IKN. Ia berkeliling ke beberapa titik bandara, salah satunya gedung terminal.

Dirinya melihat progres pem­bangunan di lokasi bandara secara umum sudah baik dan bisa terus dimaksimalkan. “Jalan akses menuju bandara sudah bisa dilalui. Pekerjaan lain yang saat ini juga tengah dilaksanakan me­liputi pemasangan plafon hingga mekanikal elektrikal,” jelasnya.

Menhub menilai, pembangun­an landasan pacu fungsional Bandara IKN untuk menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia diupayakan hingga 2.200 meter.

Pengerjaan landasan pacu oleh Kementerian PUPR ini dilaku­kan dengan sangat baik, sesuai prosedur, dan dipastikan telah memenuhi keamanan berstandar internasional.

Sayangnya, pembangunan in­frastruktur baik itu ART maupun bandara terhambat oleh hujan yang terjadi terus menerus di wilayah Kalimantan Timur. Dari total 30 hari, terhitung hanya 8 hari yang cerah di kawasan IKN.

Menhub menginstruksikan modifikasi cuaca untuk terus dit­ingkatkan dalam beberapa bulan ke depan, agar pembangunan bandara IKN menjadi optimal.

Curah hujan di wilayah Ka­limantan Timur cukup tinggi dalam 1 bulan terakhir, bahkan hanya 8 hari cuaca cerah. “Oleh karena itu modifikasi cuaca menjadi keharusan,” ucapnya.

Terpisah, Menteri PUPR Ba­suki Hadimuljono mengatakan, hujan menjadi kendala pem­bangunan di IKN. Menurutnya, pengaspalan runway bandara bahkan terpaksa harus dinaungi tenda agar tidak terkena hujan.

“Dari 30 hari hanya 8 hari yang terang, selebihnya hujan, sekarang mengaspal pun pakai tenda, supaya tidak kena hujan,” ungkap Basuki.

Sementara, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengaku telah melakukan kegiatan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk mengurangi intensitas hujan di wilayah pembangunan IKN.

“OMC untuk menunjang per­cepatan pembangunan infra­struktur seperti pembangunan Bandara VVIP IKN dan jalan tol,” kata Dwikorita.

Plt Deputi Bidang Modifi­kasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menambahkan, telah di­laksanakan total 6 hari kegiatan modifikasi cuaca. Dalam kurun waktu tersebut telah dilaksanakan sepuluh sorti penerbangan penyemaian awan dengan total 21 jam 25 menit penerbangan.

“Total bahan semai yang telah digunakan untuk OMC adalah 8 ton NaCI powder dari total yang telah disiapkan sebanyak 16 ton,” ungkapnya.

Selama kegiatan OMC ber­langsung, penyemaian awan dilakukan pada daerah yang berpotensi menyebabkan hujan di area pembangunan infrastruk­tur penunjang IKN.

Pemilihan wilayah penyemaian awan setiap harinya diprioritaskan pada daerah up­wind atau arah datangnya angin massa udara. Hal itu bertujuan agar awan hujan tidak masuk ke daerah target, yaitu area dilaksanakannya kegiatan pem­bangunan.

“Daerah seeding yang telah di­lakukan meliputi Selat Makasar, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Paser,” ujarnya.

Pelaksanaan OMC didukung armada pesawat Casa 212-400 dengan registrasi A-2114 milik Skadron 4 TNI AU. Tri Handoko berharap, OMC akan memberi­kan dampak dan manfaat bagi masyarakat luas serta memitigasi risiko bencana yang terjadi.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo