TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

PKS Ngarep Diajak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Laporan: AY
Kamis, 25 Juli 2024 | 08:39 WIB
Presiden PKS Ahmad Syaikhu. Foto : Ist
Presiden PKS Ahmad Syaikhu. Foto : Ist

JAKARTA - Jelang pelantikan presiden pada 20 Oktober 2024, PKS mulai dekati Partai Gerindra. PKS ngarep diajak masuk kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

Harapan tersebut disampaikan langsung oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu, saat berpidato dalam acara Hari Lahir (Harlah) Partai Keadilan Bangsa (PKB) ke-26 di Jakarta Convention Center, pada Selasa (23/7/2024). 

Dihadapan Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad yang turut hadir di lokasi, Syaikhu berharap partainya tidak ditinggalkan sendirian sebagai oposisi. "Ajak-ajaklah PKS. Jangan cuma sekadar mengajak NasDem dan PKB, PKS ditinggalkan sendirian,” pinta Syaikhu.

Syaikhu merasa terasingkan lantaran tempat ia duduk terpisah dari Ketum NasDem Surya Paloh dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. "Gus Imin ini juga rupanya takut, tempat duduk saya dipisahkan sebelah sana," candanya, yang disambut gelak tawa tamu undangan.

Syaikhu kemudian menegaskan, PKS siap membantu Pemerintahan ke depan dalam membangun bangsa Indonesia. Termasuk mewujudkan peradaban besar terkait program Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, Syaikhu menekankan, pentingnya kolaborasi antarpartai politik. 

"Untuk mewujudkan peradaban besar, tidak mungkin dilakukan sendirian atau oleh satu partai saja," ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Syaikhu juga menyinggung soal jabatan Presiden Indonesia ke depan yang diemban Prabowo. Menurutnya, alangkah baiknya jika Gerindra mau mendukung PKS dalam urusan Pilkada serentak pada November mendatang.

“Mohon izin Pak Dasco. Kita nampaknya dalam kehidupan berpolitik perlu membangun kebersamaan di seluruh jajaran. Alhamdulillah kita dapat presiden terpilih dari Partai Gerindra, maka berikan DKI Jakarta untuk PKS, Pak,” selorohnya.

Saat ditemui seusai acara, Syaikhu mengungkapkan hingga saat ini belum ada tawaran resmi dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. 

Karena itu, dia enggan berkomentar mengenai jatah kursi menteri kabinet yang mungkin diincar oleh PKS. "Belum ada tawaran juga," pungkasnya.

Di tempat yang sama, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin meminta Dasco agar mengajak PKS masuk ke dalam pemerintahan Prabowo-Gibran. Wakil Ketua DPR ini juga menyampaikan agar Syaikhu tak perlu khawatir, karena dia bakal mendukung dari dekat.

"PKS, don't worry, saya juga ikut mendaftarkan. Ajak juga PKS, Pak Dasco," candanya.

Lalu, apa kata Gerindra? Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Andre Rosiade menekankan, sejak awal kampanye Pilpres 2024, Prabowo selalu menyampaikan bahwa membangun bangsa dan negara Indonesia diperlukan sikap gotong royong dari seluruh kekuatan yang ada. 

"Pemilu kan sudah selesai, tentu kini saatnya kita bersama-sama berkolaborasi untuk membangun bangsa dan negara," ujarnya, Rabu (24/7/2024).

Anggota Komisi VI DPR ini juga menghormati harapan dari PKS untuk diajak bergabung dalam Pemerintahan ke depan. Namun, dia menekankan, kewenangan itu mutlak berada di tangan Prabowo selaku Ketua Umum Gerindra dan seluruh ketua umum parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Tapi yang jelas Pak Prabowo sangat terbuka untuk bekerjasama dan berkolaborasi dengan partai lain," pungkasnya.

Direktur Eksekutif Trias Politik Strategis, Agung Baskoro menilai, keinginan PKS bergabung dalam kabinet tak hanya berada di tangan Prabowo dan anggota parpol KIM. Menurutnya, Presiden Jokowi ikut memiliki pengaruh dalam menentukan nasib PKS selanjutnya.

"Tergantung Prabowo dan Jokowi. Plus sikap PKS juga, apakah siap berbalik badan mendukung Pemerintah di parlemen ketika merespon isu-isu strategis?" ulasnya, semalam.

Agung menambahkan, jika PKS benar-benar bergabung dalam Koalisi Prabowo-Gibran, otomatis hanya tersisa PDIP yang berada di luar Pemerintahan. Sehingga, dia menilai perjalanan politik ke depan yang diemban PDIP bakal lebih berat dan semakin menantang. 

Untuk diketahui, PKS merupakan pendukung setia Prabowo pada Pilpres 2014 dan 2019. Namun, pada Pilpres 2024, PKS bercerai dengan Prabowo. PKS lebih memilih mendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo