TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Usai Raih Emas Paris 2024, Djokovic Ingin Main Tenis Sampai Olimpiade AS

Laporan: Dzikri
Selasa, 06 Agustus 2024 | 07:42 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

PRANCIS - Petenis putra Novak Djokovic tidak puas hanya dengan meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024. Petenis berjuluk The Djoker itu ingin mempertahankan prestasinya di Olimpiade Los Angeles, Amerika Serikat (AS) 2028.

Diketahui, Djokovic yang berkompetisi pada Olimpiade kelimanya, menang 7-6(7/3), 7-6(7/2) melawan Carlos Alcaraz di final Olimpiade Paris 2024.

Medali emas olimpiade me­lengkapi 24 gelar Grand Slam yang telah diraihnya.

Petenis Serbia itu menggam­barkan raihan medali emas Olim­piade sebagai kesuksesan terbe­sar. Makanya, dia sangat ingin mempertahankannya di AS Los empat tahun mendatang. Saat itu, dia akan berusia 41 tahun.

“Ini kesuksesan olahraga ter­besar yang pernah saya alami dan perasaan paling istimewa,” kata Djokovic, dilansir dari Re­uters, Senin (5/8/2024).

Dia menyebut, membawa bendera negaranya, Serbia di upacara pembukaan Olimpiade 2012 adalah perasaan terbaik yang bisa dimiliki seorang atlet.

Lalu, semuanya berubah saat dia mengalahkan petenis terbaik dunia saat ini, Carlos Alcaraz, yang baru menginjak 21 di final olimpiade.

“Saya mengatakan, ini kesuksesan olahraga terbesar yang pernah saya alami,” ujarnya.

Kemenangan di final Olim­piade membuat Djokovic ber­gabung dengan Andre Agassi, Rafael Nadal, Steffi Graf dan Serena Williams, sebagai petenis yang memenangi keempat turna­men Grand Slam dan medali emas tunggal Olimpiade atau disebut dengan Golden Slam.

Sebelum mengalahkan Al­caraz, penampilan terbaiknya di Olimpiade terjadi pada 2008 di Beijing ketika meraih perunggu. Total, selama tampil di ajang olahraga terbesar dunia itu, dia kalah tiga kali di semifinal.

Sekarang, dia ingin terus ber­main. Tidak menutup kemungki­nan mencoba memenangi medali emas berturut-turut di Los Ange­les. “Saya menikmati bermain untuk negara saya di Olimpiade, juga di Piala Davis,” katanya.

Djokovic merupakan juara nomor tunggal tertua, sejak te­nis kembali ke Olimpiade pada 1988. Dia berhasil mematahkan upaya Alcaraz untuk menambah medali emas, setelah memenangi gelar Grand Slam French Open dan Wimbledon 2024.

Medali emas di Paris 2024 merupakan gelar juara ke-99 sepanjang karir tenisnya. Itu juga gelar pertama di 2024 setelah menjalani musim yang sulit, dengan kegagalan mem­pertahankan Grand Slam Aus­tralian Open dan kehilangan rangking satu dunia.

“Saya tahu, ini bisa jadi kesem­patan terakhir untuk mendapat­kan medali emas,” katanya.

Djokovic yang absen di be­berapa turnamen di 2024 karena cedera lutut mengaku melaku­kan semua yang dia bisa untuk mempersiapkan diri menghadapi Paris 2024. Dia bilang, cedera itu sempat mengalihkan per­hatiannya. Namun menjelang Olimpiade, dia merasa seperti pemain yang berbeda.

“Dalam hal cara saya bergerak, cara saya bermain,” pungkasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo