TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Peta Politik Di Pilgub Jakarta Masih Berubah-ubah

Laporan: AY
Selasa, 06 Agustus 2024 | 09:26 WIB
Ridwan Kamil dan Anies Baswedan. Foto : Ist
Ridwan Kamil dan Anies Baswedan. Foto : Ist

JAKARTA - Konstelasi politik di Pilkada Jakarta masih berubah-ubah. Terbaru, peta koalisi partai yang mendukung Anies Baswedan pun tak tertutup kemungkinan berubah.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang sedari awal mendukung Anies di Pilkada Jakarta, mungkin saja berbalik arah.

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, seperti dikutip dari kompas.com menyatakan, Pilkada Jakarta 2024 berpeluang hanya diikuti satu pasangan calon, jika PKB memilih bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

Jazilul mengatakan, kemungkinan partai-partai politik bergabung menjadi satu kubu hanya untuk mendukung satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, terbuka lebar.

“Ya begitu, kalau memang semuanya kompak, ingin bersama, ya (lawan) kotak kosong di DKI,” ujar Jazilul di Kantor DPP PKB, Jakarta.

Jazilul mengakui, partainya tengah mempertimbangkan tawaran untuk bergabung ke KIM Plus. Ia menyebutkan, PKB tertarik gabung KIM Plus untuk menghindari gejolak di Pilkada Jakarta seperti yang terjadi pada 2017.

“Kalau kita sudah bersama-sama, tak ada gejolak. Apalagi kalau ada tiga poros misalnya, pasti ada akses (gejolak). Apalagi dua poros, lebih punya akses. Itu kan sudah pernah terjadi di DKI,” kata Jazilul.

Anggota Dewan Pembina PSI, Badaruddin Andi Picunang menyambut baik jika di Pilkada Jakarta pasangan yang diusung KIM Plus akan melawan kotak kosong. “Kami mengapresiasi kalau ada kotak kosong jika KIM Plus berkoalisi,” ujar Badaruddin.

Sementara, Jubir DPP PDI Perjuangan Chiko Hakim mengatakan tak akan membiarkan begitu saja di Pilkada Jakarta melawan kotak kosong. “Iya, insya Allah,” kata dia.

Chiko merasa prihatin bila ada upaya untuk menjegal calon tertentu, jika pada Pilkada ini satu calon melawan kotak kosong atau pun melawan calon boneka.

Untuk lebih jelasnya, berikut wawancara dengan Chiko Hakim terkait Pilkada Jakarta.

Bagaimana tanggapan Anda terkait kotak kosong di Pilkada Jakarta?

PDIP sampai hari ini masih men­coba mengerucutkan satu nama dari internal, untuk kami majukan sebagai calon gubernur atau sebagai calon wakil gubernur.

Siapa yang akan diusung?

Tergantung nanti pembicaraan den­gan partai politik yang akan bekerja sama dengan kami. Kami juga sampai hari ini masih terus membuka jalur komunikasi dengan siapa pun, ter­masuk dengan tokoh-tokoh di luar partai politik yang mencalonkan diri, termasuk Pak Anies.

Di internal kami ada nama Pak Ahok, Pak Jarot, Pak Andika Perkasa, Pak Prasetyo, Bang Rano Karno, yang kami coba untuk simulasikan dan kemudian nanti kami majukan sebagai calon.

Siapa yang Cagub dan Cawagub?

Berpasangan dengan siapa yang akan kami usung bersama dengan partai politik mana, tentu itu akan menjadi pembicaraan selanjutnya.

Soal kotak kosong. Bagaimana?

Kami prihatin bila ada upaya agar Pilkada ini, satu pasang calon melawan "kotak kosong" atau pun melawan "calon boneka".

Karena kita ketahui, permasala­han Jakarta yang begitu kompleks, tentu aspirasi masyarakatnya pun beragam. Tidak mungkin bisa disalurkan hanya melalui satu pa­sangan calon.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo