TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Perihatin Ada Mahasiswa yang Terjerat Pinjol, Pemkot Tangsel Gelontorkan Bantuan Biaya Kuliah

Laporan: Rachman Deniansyah
Rabu, 07 Agustus 2024 | 14:37 WIB
Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie saat menyalurkan bantuan biaya perkuliahan secara simbolis kepada mahasiswa yang tengah berjuang di akhir semester. Foto : Ist
Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie saat menyalurkan bantuan biaya perkuliahan secara simbolis kepada mahasiswa yang tengah berjuang di akhir semester. Foto : Ist

SETU - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) gelontorkan biaya hingga Rp3,750 miliar untuk bantuan pembiayaan bagi mahasiswa yang telah memasuki masa akhir perkuliahannya. 

Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie mengatakan, bantuan yang bertajuk program "1.000 sarjana" ini diberikan untuk membantu mahasiswa yang tengah berjuang di masa akhir perkuliahannya. 

Bantuan ini diberikan, lantaran merasa perihatin atas adanya fenomena mahasiswa yang terjerat pinjaman online (pinjol) hanya untuk menyelesaikan persoalan pembiayaan kuliah. 

"Jadi saya baca di medsos, di berita-berita mahasiswa di luar Tangsel lah banyak mahasiswa yang terjerat pinjaman online untuk melunasi uang-uang kuliahnya. Dari situ terus kemudian saya terbesit kenapa tidak, Pemerintah Kota menggelontorkan sejumlah anggaran untuk membantu teman-teman mahasiswa khususnya yang ada pada tugas akhir, dan akhirnya lahirlah program 1.000 sarjana ini," ujar Benyamin saat menyerahkan bantuan secara simbolis di wilayah Setu, Rabu (7/8/2024). 

Ia membeberkan, tak ada syarat khusus untuk bisa mendapatkan bantuan ini. Syarat mutlaknya, hanya memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Tangsel saja. 

"Untuk mahasiswa yang mendekati tugas akhir dalam pembuatan skripsi. Semester 8 lah kira-kira. Yang penting orang Tangsel, dan sedang mau bikin skripsi. Kampusnya boleh luar Tangsel," paparnya. 

Benyamin mengungkapkan, bantuan ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menggenjot angka rata-rata lama sekolah di wilayahnya. 

"Kalau rata-rata lama sekolah kita itu 11,8 tahun, dengan SD 6 tahun SMP 3 tahun, dan SMA 2 sampai 3 tahun. Maka harapan lama sekolah saya naik jadi 14 koma sekian tahun hingga paling tidak sampai D2 dan S1. Nanti kita pikirkan lagi untuk program lainnya," harapnya. 

Lebih lanjut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel, Deden Deni memaparkan, program ini sudah berjalan sejak tahun lalu. 

"Ini tahap kedua. Tahun kemarin 140 penerima bantuan pada 2023. Tahun ini 466 mahasiswa. Berarti kan sudah 600 sekian. Nah sisanya di tahun depan. Total sesuai target itu 1.000 sarjana hingga 2025 sesuai target RPJMD Pak Wali," jelas Deden. 

Ia menyatakan bahwa meski tak ada persyaratan khusus, program ini tetap diprioritaskan untuk mahasiswa yang kurang mampu dan berprestasi. 

Deden merinci, total anggaran yang digelontorkan mencapai Rp3,750 miliar. Dengan masing-masing bantuan senilai Rp7,5 juta per orang. 

"Yang penting KTP Tangsel, kuliahnya di mana aja silakan. Bantuan ini nanti langsung ditransfer langsung kepada penerima, dan mereka memberi kuasa kepada pihak kampus. Jadi yang bisa melakukan transaksi adalah pihak kampus. Karena kalau uang di tangan, kan khawatirnya nanti dipergunakan bukan untuk perkuliahan," pungkasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo