TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Gus Yahya Rahasiakan Strategi Geser Cak Imin Dari Ketum PKB

Laporan: AY
Kamis, 22 Agustus 2024 | 08:08 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - PBNU terus berupaya agar PKB kembali ke pangkuan Nahdliyin. Sejumlah cara telah disiapkan untuk menggeser Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dari kursi Ketua Umum PKB. Namun, Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya masih merahasiakan strateginya.

Dua hari lagi, PKB bakal menggelar Muktamar. Muktamar tersebut digelar di Nusa Dua, Bali, 24-25 Agustus 2024. Gus Yahya melihat ini sebagai peluang untuk menggeser Cak Imin. Ketua PBNU Umarsyah menyebut, bakal ada kejutan dalam Muktamar PKB tersebut.

PBNU, kata dia, telah menyiapkan sejumlah langkah dalam memperbaiki PKB. Langkah-langkah itu menjadi rahasia dari Gus Yahya.

“Apa sih yang akan dilakukan dalam menghadapi muktamar PKB ini? Nah kita sedang menunggu instruksi Ketua Umum PBNU,” kata Umarsyah, dalam konferensi pers, di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2024).

Dia meyakini, cara yang bakal ditempuh PBNU tak lain demi kebaikan PKB. Namun, dia menyebut upaya mengubahnya perlu dilakukan dari internal partai.

“Insya Allah akan terjadi perubahan-perubahan yang lebih baik di DPP PKB. Mengenai bagaimana, kapan, dan sebagainya, itu kaitannya dengan strategi dan taktik itu menjadi rahasia dapurnya Ketua Umum,” ucapnya.

Untuk perbaikan PKB, lanjutnya, Pansus PBNU telah memanggil Cak Imin untuk dimintai keterangan. Namun, Cak Imin tidak hadir. Umarsyah bakal melaporkan absennya Cak Imin ke Gus Yahya.

“Ketidakhadiran beliau ini tentu tidak mendukung upaya konstruktif PBNU untuk melakukan perbaikan dari partai PKB ini,” pungkasnya.

Surat pemanggilan untuk Cak Imin sempat beredar di kalangan wartawan. Suratnya tertanggal 19 Agustus 2024 dan ditandatangani Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni dan Wakil Sekjen PBNU Faisal Saimima. Sesuai jadwal, Cak Imin dipanggil ke markas PBNU pada pukul 12.30 WIB. Di dalam surat undangan itu dijelaskan tujuan pemanggilan yakni berdialog serta memberikan keterangan terkait masalah hubungan NU dengan PKB.

Cak Imin memilih tidak memenuhi undangan tersebut. Sikap serupa juga ditunjukkan Sekjen PKB Hasanuddin Wahid yang juga absen dari panggilan Pansus PBNU pada awal Agustus lalu.

Gus Yahya sendiri pernah menegaskan, pemanggilan itu bukan urusan pribadi. Apalagi bertujuan mengkudeta Cak Imin sebagai Ketum PKB.

Sementara Cak Imin mengaku siap membuka ruang dialog dengan siapa pun untuk membahas persoalan antara PKB dan PBNU.

Meski demikian, dia menegaskan bahwa PKB dan PBNU adalah dua organisasi yang berbeda dan tidak memiliki hubungan struktural. Atas hal itu, dia merasa tidak perlu menghadiri panggilan PBNU.

Muktamar PKB Undang Kiai

Dalam penyelenggaraan Muktamar PKB, Sekretaris Steering Committee (SC) Syaiful Huda mengatakan, sejumlah kiai Nahdlatul Ulama (NU) dipastikan bakal hadir di Bali pada 24-25 Agustus 2024. Dia menyebutkan, PKB telah mengundang para kiai dan para nyai, serta para pengasuh-pengasuh pondok pesantren.

“Bagi kami, Muktamar ini bukan saja forum tertinggi PKB, tapi juga sarana silaturahim kami dengan para kiai, para nyai,” kata Huda, Rabu (21/8/2024).

Huda menyebut, ada 100 kyai dan nyai yang bakal diundang. Di antaranya KH Said Aqil Siradj, KH Muhammad Kholil As’ad, KH Imam Jazuli, KH Hasan Zamzami, KH Marzuki Mustamar, KH Kafabihi Mahrus, Nyai Nurhayati Said Aqil, Nyai Hj Ida Fatimah, hingga Nyai Hj Saidah Marzuki.

“Kami juga mengundang para gus dan ning. Seperti Gus Salam, Gus Kautsar, Gus Fahim Royani, Ning Naili Zakia, Ning Dewi Masyithoh, Ning Hasna, dan banyak lagi,” kata Huda.

Di dunia maya, warganet ramai membahas perseteruan PBNU dan PKB ini. Sejumlah warganet berharap, Muktamar nanti bisa berlangsung damai tanpa ada gesekan. “Semoga Muktamar PKB aman sentosa,” harap @ana_khoz.

Sedangkan akun @tigermouth57 menyarankan PBNU membuat parpol lagi untuk menandingi PKB. “Nanti terlihat siapa yang dipilih oleh warga Nahdliyin, PKB atau PBNU. Yang tidak dipilih warga akan bubar sendiri,” tulisnya

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo