TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Tamu Kehormatan Di Kongres NasDem, Prabowo: Roda Kehidupan Berputar

Laporan: AY
Rabu, 28 Agustus 2024 | 06:48 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Presiden terpilih Prabowo Subianto menjadi tamu kehormatan dalam penutupan Kongres ke-3 Partai NasDem, Selasa (27/8/2024) malam. Ketum Partai Gerindra itu, diberikan kesempatan menyampaikan pidato politik yang cukup panjang dihadapan ribuan kader NasDem. Dalam pidatonya itu, Prabowo bicara banyak hal. Antara lain soal kalah-menang dalam Pilpres. "Roda kehidupan itu berputar," kata Prabowo.

Penutupan Kongres ke-3 Partai NasDem digelar di Jakarta Convention Centre (JCC) Senayan, Jakarta. Kongres ditutup, usai Surya Paloh ditetapkan kembali sebagai Ketum Partai NasDem periode 2024-2029 secara aklamasi. Kongres NasDem juga memutuskan bergabung dalam koalisi pendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

Sebagai presiden terpilih dan didukung dalam kongres, Prabowo mendapatkan tempat istimewa. Teriakan dan yel-yel dari kader NasDem menyambut kedatangan Prabowo di arena Kongres.

Usai Paloh menyampaikan sambutan, Prabowo diberikan kesempatan untuk menyampaikan sambutan. Prabowo yang tampil resmi dengan jas dan dasi dengan warna yang identik dengan NasDem, cukup lama menyampaikan orasi politiknya. Bahkan di tengah orasinya, Prabowo sempat meminta jeda untuk menyeruput kopi yang disediakan panitia dekat mimbar pidatonya. 

Di awal pidato, Prabowo memberi selamat kepada Paloh yang kembali terpilih menjadi Ketua Umum NasDem periode 2024-2029. Ketua Umum Partai Gerindra itu mengenang karir politiknya bersama Paloh di Golkar. Prabowo terang-terangan menyebut sempat menjadi anak buahnya Paloh di Dewan Pertimbangan Golkar.

"Sekarang Pak Surya anak buah saya. Jadi, roda kehidupan berputar. Kadang-kadang di bawah, kadang-kadang di atas. Nggak apa-apa, nggak ada masalah. Kita harus tahu peran kita," selorohnya, disambut gelak tawa peserta.

Prabowo juga bercerita, sebelum masuk di pemerintahan, adalah rival Presiden Jokowi. Dua kali Pilpres, Prabowo kalah dari Jokowi. Kata dia, NasDem merupakan salah satu parpol pendukung Jokowi di 2 kali Pilpres. 

"Saya berpikir, kalau bergabung, jangan-jangan aku dapat ilmu, dan demikian. Jadinya, beliau ajak bergabung, dan saya akhirnya menang deh. Sorry ye," kata Menteri Pertahanan itu, disambut tepuk tangan dan tawa.

Prabowo juga tak mempermasalahkan sikap politik NasDem yang selalu berseberangan. Setelah 2014 dan 2019, di Pilpres kemarin, NasDem juga menjadi lawan. Sebab, NasDem bersama PKB dan PKS mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. 

Namun, Prabowo mengapresiasi NasDem. Ia ingat betul saat melihat perolehan suara sementara melalui hitung cepat (quick count). Saat itu, sebagian real count sudah menunjukkan Prabowo-Gibran sebagai pemenang Pilpres.

Saya ingat Pak Surya Paloh dan NasDem salah satu yang pertama di Indonesia yang mengucapkan selamat kepada saya," kenang mantan Danjen Kopassus itu.

Terkadang, politik itu membingungkan. Meski seorang sahabat, kadang bersatu, kadang berbeda. Namun, menurut Prabowo, Indonesia butuh perbedaan. "Rakyat memang perlu diberi pilihan. Dan kita tidak perlu takut dengan perbedaan," imbuhnya.

Ia juga mengingatkan bahwa para kontestan harus bisa menerima hasil pertandingan. Misalnya, melupakan kata-kata yang mungkin menyakitkan selama bertanding. 

"Yang lebih penting sesudah pertandingan kita harus bersatu, bekerja bersama untuk rakyat Indonesia. Rakyat membutuhkan pemimpin yang bisa bersatu," pesan Prabowo.

Lagipula, selalu ada yang menang dan kalah dalam sebuah pertandingan. Prabowo tahu betul pahitnya kekalahan. Namun, hal itu harus diterima sebagai bentuk pelajaran. 

Terakhir, Prabowo menyampaikan terimakasih atas dukungan NasDem untuk pemerintahannya ke depan. Prabowo juga tak khawatir, koalisi parpol pendukungnya sangat gemuk dengan masuknya para lawan politik ke dalam koalisi. 

"Untuk memimpin Indonesia yang begitu besar, memang harus bersama-sama. Sekarang eranya kerjasama, kolaborasi, dan bersatu. Indonesia akan besar, kalau para pemimpinnya mau bersatu," tegasnya.

Sebelumnya, saat menyampaikan sambutan, Paloh meyakinkan Prabowo terhadap komitmen NasDem. "Jangan pernah ragukan ketulusan, keikhlasan, sikap dengan segala terus terang, berbicara apa adanya, sepakat atau kurang sepakat, itu pasti kami lakukan, di depan bapak," tuturnya.

Paloh berharap, NasDem menjadi sahabat seperjuangan dalam membangun bangsa di bawah kepemimpinan Prabowo. Karena, suksesnya pemerintah menjadi kesuksesan negeri ini. Sebaliknya, gagalnya pemerintahan menjadi kegagalan negeri ini.

Sehingga, dalam pemerintahan ke depan, NasDem menegaskan menjadi bagian dari pemerintahan Prabowo-Gibran.

Paloh mengaku sudah mengenal Prabowo cukup lama. Bahkan sama-sama pernah menjadi kader Golkar sebelum mendirikan partai masing-masing.

"Mengenal Bapak Prabowo Subianto yang biasanya saya sebut Mas Bowo, ini kan bukan perkenalan 5-10 tahun. Tanpa terasa perjalanan kami sudah puluhan tahun. Tanpa terasa kami sudah tidak berhak lagi mengklaim sebagai orang muda," kenangnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo