Penyebaran Penyakit Cacar Monyet Makin Merebak, Jokowi Wanti-wanti Jangan Seperti Covid
JAKARTA - Penyebaran penyakit cacar monyet (monkeypox/mpox) mulai merebak di berbagai negara. Presiden Jokowi mewanti-wanti jangan sampai mpox tidak meluas di dalam negeri seperti Covid-19.
Jokowi mengumpulkan jajaran menterinya untuk membahas penanganan wabah cacar monyet, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (27/8/2024). Rapat tersebut digelar pukul 09.15 WIB.
Turut dihadiri sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, seperti Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto; Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan; Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno; Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Menteri BUMN Erick Thohir. Selain itu, hadir juga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subianto.
Jokowi mengingatkan, Indonesia akan menjadi tuan rumah Indonesia- Africa Forum (IAF) yang akan digelar di Bali pada 1-3 September 2024. Karena itu, dia meminta, kedatangan tamu internasional dalam gelaran tersebut diawasi dengan ketat.
“Pada forum ini diundang 51 negara, 28 negara di antaranya dari kawasan Afrika dan diperkirakan yang hadir kurang lebih 1.500 peserta,” kata Jokowi, dalam pengantarnya.
Jokowi meminta jajarannya untuk menyampaikan perkembangan kesiapan penyelenggaraan IAF. Selain konfirmasi kehadiran dari para pemimpin negara, mantan Wali Kota Solo itu juga meminta agar akomodasi para pemimpin selama berada di Bali dapat terfasilitasi.
“Kemudian yang kedua, saya ingin pastikan ada betul-betul hasil nyata dari penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum di Bali,” tambahnya.
Jokowi lalu menyinggung peningkatan penyebaran cacar monyet di wilayah Afrika. Menurut dia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk kedua kalinya telah menetapkan wabah cacar monyet dengan status kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia.
“Ini saya minta betul-betul ada upaya preventif,” pinta mantan Wali Kota Solo itu.
Terakhir, Jokowi menginstruksikan jajarannya untuk meningkatkan pengawasan kesehatan di pintu-pintu masuk kedatangan internasional. Langkah ini, menurut Jokowi tidak hanya dari Kementerian Kesehatan saja, tetapi juga bisa dilakukan oleh kementerian atau lembaga lainnya.
“Pengalaman pandemi Covid-19 yang lalu, ini bisa dijadikan rujukan sehingga saya minta segera untuk dibuat protokol kesehatan dan disosialisasikan secara masif mengenai ini,” tegas Jokowi.
Selepas rapat, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan perkembangan penyebaran cacar monyet di Tanah Air. Kata menteri yang akrab disapa BGS itu, Indonesia mencatatkan jumlah penularan cacar monyet sebanyak 88 orang.
Kasusnya dari tahun 2022 waktu status Public Health Emergency of International Concern ini dinaikkan oleh WHO,” kata Menkes BGS.
Temuan kasus terbanyak terjadi di 2023. Ada 73 orang yang tertular wabah cacar monyet. Sedangkan di 2024, Kementerian Kesehatan mencatat 14 orang ikut terjangkit. Daerahnya di Jawa dan Kepulauan Riau.
Kendati demikian, keseluruhan penderita cacar monyet di Indonesia dinyatakan telah sembuh total. Karena Kementerian Kesehatan telah mempersiapkan seluruh fasilitas di rumah sakit untuk menangani wabah cacar monyet.
Fasilitas lab kita bagus, PCR-nya bagus, genome sequencing-nya bagus, udah kita genome sequence semuanya 2B,” sebut mantan Wakil Menteri BUMN itu.
Dijelaskan BGS, kasus cacar monyet yang tersebar di Indonesia adalah varian 2B, tidak separah di Afrika. Varian di negara Afrika tergolong 1B yang hanya menyebar di Swedia dan Thailand.
“Di Afrika itu varian 1B ya, itu fatality rate-nya tinggi, mendekati 10 persen. Kalau kita masih 0,1 persen. Varian 1B ini belum menyebar ke mana-mana, kecuali dua negara, yaitu Swedia dan Thailand, yang lainnya di Afrika. Kenapa? Karena mereka juga datang dari Afrika,” terang dia.
Apakah penyebaran penyakit ini bisa seperti Covid-19? BGS bilang, penularan cacar monyet tidak semudah Covid-19. Kasus ini hanya menyebar karena kontak fisik secara langsung. Di samping itu, pihaknya juga sudah punya vaksinnya.
Namun, kata BGS, harga vaksinnya mahal. Satuannya sekitar Rp 3,5 juta. Makanya, Kementerian Kesehatan memprioritaskan vaksin cacar monyet kepada pihak-pihak yang berisiko tinggi tertular, seperti petugas lab, petugas kesehatan,
“Juga, orang-orang yang tadi berisiko di daerah-daerah yang memang sudah ada outbreak-nya. Karena adanya baru di Jawa dan di Kepulauan Riau,” beber Budi Gunadi Sadikin.
Ditambah lagi, obat-obatan untuk mengatasi penyakit cacar monyet juga telah dipersiapkan. “Teman-teman wartawan bisa bantu mengedukasi masyarakat. Kita waspada, tapi tidak usah khawatir berlebihan,” pinta Menkes.
Untuk diketahui, wabah cacar monyet telah menyebar ke berbagai penjuru dunia. Selain Kongo yang menjadi negara dengan temuan pertama, wabah ini juga telah menyebar ke Swedia, Thailand, Burundi, Kenya, Rwanda, Uganda, hingga Indonesia. Pada pertengahan Agustus lalu, WHO mencatat terdapat 99.000 orang yang menderita cacar monyet. Terbanyak di Afrika.
“Wabah mpox di Kongo dan negara-negara tetangga dapat dikendalikan dan dihentikan. Tetapi memang butuh rencana tindakan yang komprehensif dan terkoordinasi,” tekan Sekjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti dikutip dari AFP, Selasa (27/8/2024).
Netizen juga menaruh perhatian besar terhadap wabah cacar monyet. Atensi mereka juga persis dengan Jokowi. Khawatir wabah mpox menyebar cepat seperti Covid-19
“Satu hal lagi yang kemungkinan juga terlupakan untuk jadi perhatian. Monkeypox alias cacar monyet udah mulai banyak kasusnya di Jakarta dan Indonesia. Sepertinya habit selama pandemi untuk maskeran dan cuci tangan harus mulai jalan lagi nih friends,” twit @rgoestama.
“Dokter Jerman memperingatkan cacar monyet sebenarnya adalah herpes zoster yang disebabkan oleh vaksin Covid,” timpal @blue_berets7, mengutip salah satu judul berita dari media internasional.
Akun @llterrys khawatir Covid jilid 2 hidup lagi. “Dari banyaknya kasus berita di Twitter (X) akhir-akhir ini, aku paling takut yang penyakit cacar monyet itu suer. Kayak, nggak mau lagi masa jaman Covid itu kejadian lagi. Dan satu hal sih, aku belum pernah kena cacar selama ini jadi kayak takut banget,” pungkas dia.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pendidikan | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 15 jam yang lalu
TangselCity | 13 jam yang lalu