Raih Simpati Warga Jakarta, RK & Pramono Perang Program
JAKARTA - Genderang perang Pilkada Jakarta sudah ditabuh. Dua bakal calon gubernur, Ridwan Kamil alias RK dan Pramono Anung, mulai perang program untuk meraih simpati warga Jakarta.
RK membeberkan programnya saat menghadiri deklarasi Relawan Berkah Rido (Bersama Ridwan Kamil dan H Suswono), di Kawasan Bambu Apus, Jakarta Timur, Minggu (1/9/2024). Bakal Cawagub Jakarta Suswono juga hadir.
Ada delapan program andalan RK. Beberapa programnya terdengar nyeleneh. Seperti mobil curhat dan mengubah tawuran menjadi festival.
Pria yang juga akrab disapa Kang Emil ini menyatakan, program-program tersebut sebenarnya sudah dia lakukan saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023. Program ini akan diduplikasi di Jakarta, dengan alasan masalah perkotaannya mirip. “Kami sajikan ulang dalam konteks yang lebih besar," ujarnya.
Program pertama, Anggaran RW. Dalam program itu, Ketua RW akan mendapatkan anggaran untuk melakukan inisiatif dalam menyelesaikan persoalan di masyarakat. “Pembangunan di level RW diberi anggaran dari pemerintah," terangnya.
Program kedua, Anak Sahabat Lansia. Kang Emil ingin, program ini dapat menjadi ajang komunikasi antargenerasi, agar anak-anak mendapatkan kearifan dari orang tua. Dia juga menyebut, program ini akan membuat warga Jakarta lebih bahagia dan humanis.
Dalam pelaksanaannya, anak-anak di bangku sekolah akan mengunjungi lansia. Anak-anak itu dapat membawakan makanan hingga berswafoto dengan para lansia.
Program ketiga, Mobil Curhat. Kata Kang Emil, mobil curhat ini sebagai media penanganan kesehatan mental. Mobil curhat itu, akan diisi oleh konselor hingga psikiater. Dengan program ini, warga tak perlu lagi curhat atau galau-galauan di media sosial.
"Orang stress bisa curhat (di sini), yang selama ini mungkin curhatnya ke HP via IG story," selorohnya.
Program keempat, Car Free Day (CFD) per Kecamatan. Kang Emil ingin CFD tidak hanya di Jalan Sudirman-Thamrin, seperti yang sekarang terjadi. Dia ingin CFD dapat digelar di semua kecamatan. “Sehingga kebahagiaan bisa merata, tidak usah jauh-jauh ke tengah kota," terangnya.
Program kelima, Mengubah Tawuran Jadi Festival. Kang Emil menilai, masalah tawuran yang masih sering terjadi, dapat diredam dengan komunikasi lewat festival antarbudaya yang digelar antarkampung.
"Tawuran kita selesaikan dengan komunikasi festival budaya antaranak kampung. Cara-cara kemanusiaan inilah yang mungkin selama ini belum ada, akan kami hadirkan," jelasnya.
Program keeman, Penghijauan dan Penyerapan Polusi. Kang Emil berencana menggalakkan penanaman pohon di Jakarta sampai tiga kali lipat. Untuk pohon yang ditanam, Kang Emil akan memilah yang rimbun yang bisa menyerap polusi udara.
“Pohon-pohonnya kami pilih yang menyerap polusi. Nah itu salah satu cara ilmiah kami nanti mengurangi polusi melalui natural pengetahuan dan banyak lain sebagainya," terangnya.
Program ketujuh, Mencegah Banjir Rob. Kang Emil menyebut, Presiden terpilih Prabowo Subianto menugaskan dirinya untuk menyiapkan kawasan baru untuk mengendalikan banjir rob alias banjir akibat pasang air laut.
RK tidak menyebut dengan jelas langkah konkrit untuk mencegah banjir rob tersebut. "Bukan bendungan, tapi bentuknya adalah sudah ada rumah, perumahan, ada pasar dan lain sebagainya," katanya.
Program kedelapan, Kredit Tanpa Bunga. Kredit ini akan dikhususkan bagi kaum duafa. Syaratnya, warga duafa itu mengajukan bantuan per 5 orang. Mereka akan mendapatkan kredit tanpa bunga, juga tanpa agunan. Menurut Kang Emil, program ini sudah berjalan di Jawa Barat, dengan 20 ribu orang lebih mendapatkan manfaatnya.
Selain delapan program ini, Kang Emil juga berjanji melanjutkan program-program yang sudah baik dari Gubernur Jakarta sebelumnya. Seperti program Tarif JakLingko Rp 0 yang sukses di era Anies Baswedan. "Semua yang baik dari Pak Anies saya pertahankan," ucapnya.
Sementara, Pramono Anung mulai melakukan sosialisasi dengan berolahraga di CFD, Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (1/9/2024). Dia datang ditemani bakal Calon Gubernur Jakarta Rano Karno.
Pramono mengaku melakukan olahraga hampir setiap pekan. Namun, selama ini dirinya selalu memakai topi dan kacamata agar tidak diketahui masyarakat. “Karena memang nggak pingin diketahui orang, karena saya selalu sendiri dan saya menikmati itu,” ucap Sekretaris Kabinet ini.
Kali ini, karena sudah menjadi bakal Calon Gubernur Jakarta, Pramono olahraga dengan terang-terangan dan ditemani Rano. “Kami meminta doa restu dan memperkenalkan diri kepada warga Jakarta. Kami mendengarkan apa yang menjadi keluhan selama ini," ucap mantan Sekjen PDIP ini.
Pramono mengaku akan lebih sering tampil di publik. Sebab, selama ini, wajahnya sudah lama jarang nongol di televisi.
Mengenai program, Pramono menekankan, persaingan Pilkada Jakarta harus didominasi dengan adu gagasan di antara masing-masing paslon. Dia berharap Pilgub Jakarta tahun ini memberikan banyak kebahagiaan untuk masyarakat Jakarta. "Yang penting politik gagasan, riang gembira, jangan intimidasi, jangan bawa agama, etnisitas, dan sebagainya,” ucapnya.
Rano kemudian menjelaskan garis besar program yang dibawanya bersama Pramono. Pemeran Si Doel Anak Sekolahan ini bilang, pihaknya mengusung slogan 'Jakarta Menyala'. Kata dia, slogan ini sesuai dengan kondisi Jakarta yang identik dengan keberagaman.
"Warga Jakarta partainya warna-warni. Nah, inilah momen kita membangun Jakarta. Makanya tagline kita Jakarta Menyala. Menyala adalah aneka warna," ucap Rano.
Kata Rano, slogan Jakarta Menyala diharapkan mampu memberikan semangat baru untuk Jakarta. Slogan itu juga bertujuan untuk mengingatkan pentingnya memberikan rasa bahagia bagi masyarakat Jakarta.
"Artinya, kami datang ke sini dengan bahagia, happy, senang, ketemu dengan masyarakat," tuturnya.
Rano mengklaim, gagasan yang dibawanya bersama Pramono untuk Jakarta realistis. Mantan Gubernur Banten ini tidak ingin membawa gagasan yang muluk-muluk seperti Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa.
"Sangat realistis. Nggak usah kita muluk-muluk Giant Sea Wall. Udah deh, saya paham Giant Sea Wall,” ucapnya.
Saat menjabat sebagai Gubernur Banten, kata Rano, dirinya pernah menjadi Ketua Tim Koordinasi Jabodetabek Punjur (Puncak Cianjur). Dari situ dia tahu, program Giant Sea Wall tidak perlu dilakukan provinsi. “Itu adalah program nasional, bukan program Pemda DKI," ujarnya.
Menurut Rano, pembangunan Giant Sea Wall merupakan ranah Pemerintah Pusat. Untuk Pemprov Jakarta, semestinya mengurusi permasalahan yang sudah terjadi sehari-hari seperti kemacetan.
"Kita ngurusin kota macet saja dulu deh. Kita nggak usah muluk. Infrastruktur jalan Jakarta udah terbatas. Kita mau bikin jalan baru nggak mungkin," tutur Rano Karno.
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu