TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Setelah Ke Eropa Dan Timur Tengah, Kini Prabowo Mulai Keliling ASEAN

Laporan: AY
Sabtu, 07 September 2024 | 08:22 WIB
Prabowo Dubianto bersama Sultan Halsanal Bolkiah. Foto : Ist
Prabowo Dubianto bersama Sultan Halsanal Bolkiah. Foto : Ist

BRUNEI - Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto terus melakukan kunjungan kerjanya ke sejumlah negara. Setelah bulan lalu melawat ke Eropa dan Timur Tengah, Prabowo melanjutkan kegiatannya dengan keliling ke negara-negara tetangga di ASEAN.

Prabowo memulai rangkaian kunjungan kerjanya di ASEAN dengan menyambangi Brunei Darussalam, pada Kamis (5/9/2024). Prabowo tiba Bandara Brunei sekitar pukul 2 siang waktu setempat. Ia pun langsung menerima pengalungan bunga dan disambut jajar kehormatan.

Sejumlah pejabat tinggi Brunei hadir menyambut kedatangan Prabowo. Di antaranya Minister at the Prime Minister’s Office dan Menteri Pertahanan II, YB Pehin Datu Lailaraja Major General (Ret.) Dato Paduka Seri Haji Awang Halbi Bin Haji Mohd Yussof.

Sejumlah pejabat dari KBRI Bandar Seri Begawan juga turut menyambut Prabowo, antara lain Duta Besar Republik Indonesia untuk Brunei Darussalam, Irwan Iding, Wakil Kepala Perwakilan RI, dan Kolonel Arm Doddy Suhadiman selaku Atase Pertahanan KBRI.

Setelah disambut jajar kehormatan, Prabowo langsung menuju Istana Nurul Iman untuk bertemu Yang Maha Mulia Sultan Haji Hassanal Bolkiah. Dalam pertemuan yang berlangsung hangat tersebut, Prabowo menyampaikan keinginannya untuk memperkuat kerja sama di bidang pertahanan lewat sejumlah sektor. Salah satunya adalah mempekuat sektor pendidikan dengan mengajak perwira Brunei kuliah di Universitas Pertahanan.

"Dengan senang hati kami mengundang para perwira Angkatan Bersenjata Brunei untuk mendaftar di program magister yang ditawarkan di RIDU (The Republic of Indonesia Defence University)," kata Prabowo dikutip dari keterangan tertulis Kemenhan, Jumat (6/9/2024).

Ketua Umum Partai Gerindra ini juga mengutarakan minatnya menjajaki peluang kerja sama industri pertahanan. Ia meyakini teknologi dan keahlian yang dimiliki Indonesia dan Brunei Darussalam dapat memenuhi kebutuhan kedua negara. Terutama dalam mengembangkan teknologi dan keahlian, sekaligus memperkuat sistem dan peralatan pertahanan.

Setelah pertemuan singkat dengan orbolan berat, Prabowo dijamu makan siang secara privat bak teman lama oleh Sultan Hassanal Bolkiah. Setelah itu, Prabowo pamit pulang untuk melanjutkan lawatannya ke Laos.

Prabowo tiba di Bandara Internasional Wattay, Vientiane, Laos, pada Kamis (5/9/2024) sekitar pukul 20.00 waktu setempat. Kedatangannya disambut hangat oleh Menteri dan Kepala dari Kantor Presiden Laos Mme. Khemmani Pholsena, Duta Besar RI untuk Republik Demokratik Rakyat Laos Grata Endah Werdaningtyas, dan Atase Pertahanan Kolonel Edo Edward Trinata Rambe.

Setibanya di Laos, Prabowo tak langsung bertemu Presiden Laos. Dia lebih dulu menginap di Hotel Souphattra Heritage. Keesokan paginya, atau pada Jumat (6/9/2024), Prabowo baru menemui Presiden Laos Thongloun Sisoulith di gedung National Assembly. Pertemuan ini membahas kerja sama yang erat antara Indonesia dan Laos, khususnya di bidang pertahanan.

“Saya menghargai hubungan yang kuat dan langgeng antara kedua negara kita, serta berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama kita, khususnya di bidang-bidang yang menjadi kepentingan bersama seperti pertahanan,” ujar Prabowo.

Tak lama setelahnya, Prabowo melanjutkan pertemuan dengan Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone, di kantor Perdana Menteri. Dalam pertemuan ini, kedua pihak membahas berbagai topik penting terkait hubungan dan kerja sama bilateral.

“Kami memahami bahwa Indonesia dan Republik Demokratik Rakyat Laos tidak hanya memiliki hubungan bilateral tetapi juga komitmen terhadap stabilitas dan keamanan regional dalam komunitas ASEAN,” tutur Prabowo.

Selain kolaborasi pertahanan, Prabowo menyatakan kesiapan Indonesia menyumbangkan keahlian dan sumber daya dalam upaya penanggulangan dan bantuan bencana. Ia pun berharap untuk terlibat dalam latihan bersama untuk meningkatkan respons kolektif terhadap bencana alam di kawasan masing-masing.

Beres bertemu Presiden dan Perdana Menteri Laos, Prabowo Subianto langsung terbang ke Phnom Penh International Airport, Kamboja. Dia mendatat sekitar pukul 14.00 waktu setempat, pada Jumat (6/9/2024).

Kedatangan Prabowo ke Kamboja dalam rangka bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Kamboja Samdech Moha Borvor Thipadei Hun Manet dan Ketua Senat Kamboja Samdech Akka Moha Sena Padei Techo.

Kunjungan ini mencerminkan komitmen Indonesia untuk terus meningkatkan hubungan baik dengan negara-negara ASEAN dalam rangka menciptakan keamanan dan stabilitas regional yang lebih baik, serta membahas lebih lanjut mengenai potensi kerja sama pertahanan.

Dalam pertemuannya, dengan PM Hun Manet, Prabowo menyatakan yakin bahwa Indonesia dan Kamboja dapat bekerja sama erat untuk berupaya memajukan kemakmuran dan kemajuan kawasan kedua negara. Dengan memperkuat kolaborasi antar negara, Prabowo yakin dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kesejahteraan dan pembangunan ASEAN secara keseluruhan.

"Saya berharap kemitraan kita yang berkelanjutan dalam mencapai tujuan bersama ini,” katanya.

Selain itu, Prabowo menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Kementerian Pertahanan Kamboja atas komitmen yang berkelanjutan untuk memperkuat kerja sama pertahanan dengan Indonesia.

Dia berharap, kedua negara dapat aktif mencari dan mengeksplorasi peluang baru untuk berkolaborasi. "Memastikan bahwa kemitraan kita tetap kuat dan responsif terhadap tantangan dan peluang yang muncul,” ungkapnya.

Seperti diketahui, sebelumnya Prabowo telah melakukan kunjungan kerja ke Eropa pada 24 Juli dan kembali ke Tanah Air pada 31 Juli 2024. Dalam rangkaian perjalanannya itu, Prabowo bertemu dengan para pemimpin dunia. Antara lain Presiden Prancis Emmanuel Macron; Presiden Serbia Aleksandar Vucic; Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan; dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Setelah itu, Prabowo juga menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) terkait Gaza di Timur Tengah. Termasuk memenuhi undangan Raja Abdullah II dari Yordania.

Pengamat Hubungan Internasional UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Robi Sugara menilai kunjungan kerja Prabowo ke luar negeri merupakan salah satu langkahnya untuk mengenalkan program dan visi misinya sebagai Presiden terpilih. Langkah tersebut, kata dia, sangat positif, terutama dalam kebijakan ekonomi dan pertahanan.

Kebijakan ekonomi yang saya kira masih jadi tantangan adalah kebijakan hilirisasi sejak era Presiden Jokowi dan pastinya akan dilanjutkan oleh Prabowo," ungkap Robi kepada Redaksi, Jumat (6/9/2024).

Kebijakan hilirisasi tersebut, kata Robi, salah satunya adalah menyetop ekspor barang mentah. Meski di sisi lain, kata Robi, bisa berimbas ke Singapura dan menimbulkan ketegangan. Tapi menurutnya, Prabowo bakal bersikap terbuka ketika kunker ke luar negeri yang sudah dimulai sejak pertengahan Juni 2024.

"Dengan bersikap terbuka soal kebijakan luar negeri, saya kira pasti ada win-win solution. Karena itu langkah Prabowo sangat baik," ungkapnya.

Robi menambahkan, kebijakan lainnya yang juga penting adalah soal sawit. Mengingat sebelumnya Indonesia dan Malaysia bersaing ketat soal pasar sawit di internasional. Tetapi sejak ada penolakan dari internasional, khususnya Uni Eropa, kerjasama Indonesia-Malaysia soal sawit menjadi kuat dan juga soal kampanye tentang sawit yang ramah lingkungan.

Robi menambahkan, hal lain yang disosialisasikan adalah kebijakan pertahanan. Menurutnya, Indonesia menganut sistem pertahanan minimum esensial force yang mana kekuatan pertahanannya tidak samai mengakibatkan security dilema atau arm races bagi negara tetangga.

"Karena itu pengenalan program oleh presiden menjadi babak yang positif bagi suatu negara dan itu harusnya juga dilakukan oleh setiap pemimpin negara supaya tidak saling mencurigai," pungkasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo