TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Pilkada Jakarta Adem Ayem

Oleh: Farhan
Minggu, 08 September 2024 | 09:12 WIB
Ridwan Kamil dan Rano Karno. Foto : Ist
Ridwan Kamil dan Rano Karno. Foto : Ist

JAKARTA - Riak-riak persaingan di Pilkada Jakarta 2024 mulai muncul. Ridwan Kamil dan Rano Karno saling sindir. Namun, hal ini tidak membuat masyarakat sampai terbelah seperti pada 2017. Sejauh ini, Pilkada Jakarta masih terasa adem ayem.

Aksi saling sindir ini pertama kali dilontarkan kubu Cagub dan Cawagub Jakarta yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, Ridwan Kamil alias RK dan Suswono. Dalam sebuah wawancara dengan wartawan, RK mengaku tidak bakal meniru langkah Cagub dan Cawagub dari PDIP, Pramono Anung dan Rano Karno, yang memilih ketua tim pemenangan dari publik figur.

“Dari internal saja, tidak mencari publik figur,” ujar pria yang akrab disapa Kang Emil ini, di kawasan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2024).

Mantan Gubernur Jawa Barat ini lalu menyindir kubu Pramono-Rano, ketua tim pemenangan yang dibutuhkan pihaknya adalah sosok yang bisa membangun keharmonisan di internal tim pemenangan. Diketahui, RK dan Suswono diusung 15 partai politik yaitu Gerindra, PKS, Golkar, Demokrat, NasDem, PSI, PKB, Gelora, PBB, Perindo, PAN, PPP, PKN, Prima, dan Garuda. Oleh karena itu, RK memastikan, yang jadi pertimbangan dalam menentukan ketua tim pemenangan bukanlah sosok, karena nantinya posisi tersebut hanya diperlukan untuk mengatur alur komunikasi antarparpol.

“Kita koalisi agak besar, jadi aspek yang dicari itu kediterimaan oleh koalisi besar, sehingga kelihatannya hanya internal saja. Mungkin pimpinan dewan dari partai-partai yang ada di kami,” kata RK.

Mendengar hal tersebut, Rano Karno langsung menyindir balik. Pemeran Si Doel ini menjadikan kericuhan antara Forum Betawi Rempug (FBR) Jakarta dengan Badan Musyawarah (Bamus) sebagai bahan dalam menyindir RK.

Menurut Rano, kunjungan RK ke Kantor Bamus di Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (6/9/2024) yang sempat diwarnai keributan dengan FBR karena tak ada izin polisi, RT, dan organisasi masyarakat setempat. Padahal, seorang tamu perlu meminta izin kepada tuan rumah sebelum berkunjung. Tidak boleh main datang seenaknya.

“Tamu harus kasih tahu bahwa mau datang. Jadi, nggak kaget,” kata Rano, di Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (7/9/2024).

Rano pun heran masih ada ribut-ribut karena urusan izin. Padahal, menurutnya, semua orang Indonesia harus punya tata krama kepada tuan rumah untuk meminta izin jika ingin bertamu ramai-ramai.

“Pada dasarnya, karakter masyarakat Jakarta dan karakter masyarakat Indonesia sama, kalau datang ya mbok kasih tahu,” ucapnya.

Pramono Anung juga ikutan menyindir RK. Dia menyampaikan, politisi Golkar tersebut memberi harapan terlalu tinggi kepada warga metropolitan karena ingin menyulap Jakarta menjadi seperti Dubai, Uni Emirat Arab.

“Mereka saat ini tidak bermimpi tentang Jakarta atau Jakarta Utara atau Jakarta Pulau Seribu jadi Dubai. Yang dimimpikan adalah bagaimana persoalan banjir,” kata Pramono, di kawasan Menteng, Jakarta Utara, Sabtu (7/9/2024).

Pilkada Jakarta 2024 diikuti tiga pasangan calon. Selain RK-Suswono dan Pramono-Rano, ada pasangan calon independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana.

Sejauh ini, persaingan di Pilkada tak membuat masyarakat Jakarta terbelah seperti pada 2017. Kala itu, persaingan antara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sangat keras. Sampai terjadi demonstrasi besar dan berjilid-jilid. Puncaknya, ketika Ahok dipenjara 2 tahun karena kepleset lidah saat mengutip Surat Al-Maidah ayat 51.

Pilkada Jakarta 2014 terasa lebih adem ayem karena masyarakat masih guyub dan tidak terkotak-kotak dengan pilihannya masing-masing. Meskipun tiap kandidat menjanjikan yang terbaik buat warga, tidak ada dukungan berlebihan yang diberikan.

Rano Karno misalnya, berjanji akan merevitalisasi pasar-pasar tradisional jika menang. Sedangkan Pramono berjanji menggratiskan sekolah swasta jika terpilih menjadi Gubernur Jakarta periode 2024-2029.

RK tak mau ketinggalan, dia menjanjikan anggaran operasional sebesar Rp 100 juta-Rp 200 juta untuk setiap rukun warga atau RW di Jakarta. Tak cuma itu, setelah Jakarta tak lagi menyandang status ibu kota, RK berjanji tak akan meninggalkan kearifan budaya Betawi meski tekadnya membuat Jakarta Kota Global.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo