TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Imin Nasihatin Anies, Berat Mas Bikin Partai Barul

Laporan: AY
Senin, 09 September 2024 | 09:21 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Imin) menasihati Anies Baswedan, yang membuka peluang mendirikan parpol baru. Kata Imin, membuat parpol baru itu berat.

Setelah berduet di Pilpres 2024, Anies dan Imin masih sering ketemu dan diskusi. Terbaru, mereka ketemu di pernikahan putri Ipang Wahid, Aqiila dan Khibran, di Jakarta, Sabtu (7/9/2024) malam.

Imin memastikan, dalam pertemuan itu, tak ada obralan mengenai rencana Anies membuat parpol baru. “Sampai hari ini saya belum pernah mendengar langsung dari Mas Anies mau bikin partai atau tidak. Saya juga belum pernah tanya, dan Mas Anies belum pernah cerita," ucap Imin, usai menghadiri Fun Ride & Run HUT DPR ke-79, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (8/9/2024) pagi.

Kendati demikian, Imin kemudian menasihati Anies, membuat parpol itu tidak mudah. Ada tugas berat yang diemban oleh pemimpin parpol agar roda organisasi bisa terus berjalan.

“Saya ingin ingetin aja, bikin partai itu nggak mudah. Berat,” ucap Wakil Ketua DPR ini.

Imin lalu mencontohkan tanggung jawabnya selama ini dalam memimpin PKB. Kata dia, banyak pasang surut yang harus dihadapi.

“Saya saja sudah kapok, sudah. Berat banget,” imbuhnya.

Karena itu, kata Imin, daripada membuat parpol baru, lebih baik Anies bergabung dengan parpol yang sudah ada. “Tapi nggak tahu kalau pengin dipanggil ketum, ya beda lagi," selorohnya, sambil tertawa.

Sebelumnya, dalam sebuah video yang diunggah di YouTube, Jumat (30/8/2024), Anies membuka peluang mendirikan parpol baru. Dalam video yang diberi judul “Catatan Anies Pasca Pilpres dan Pilkada 2024”, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku banyak pihak yang mendorongnya membentuk parpol atau ormas, sehingga nantinya tidak tergantung dengan parpol lain. Anies pun mempertimbangkan usulan tersebut.

"Membangun ormas atau membangun partai baru, mungkin itu jalan yang akan kami tempuh. Kita lihat sama-sama ke depan,” ucapnya.

Anies memastikan, jika jadi, pembentukan partai ini untuk mewadahi berbagai aspirasi masyarakat yang menginginkan kesetaraan dan demokrasi yang lebih sehat. Dia mengklaim, banyak masyarakat yang menginginkan parpol yang mengedepankan gagasan.

Dia berharap, bisa mewujudkan hal itu dengan segera. "Semoga tidak terlalu lama lagi kita bisa mewujudkan langkah-langkah konkret untuk bisa mewadahi gerakan yang sekarang ini makin hari, makin membesar," ucapnya.

Dalam video itu, Anies juga bicara mengenai usulan agar dirinya masuk ke parpol yang sudah ada. Anies menyatakan, hal ini bukan pilihan. Sebab, dia merasa, semua partai yang ada telah tersandera. “Partai mana yang sekarang tidak tersandera oleh kekuasaan?" ujar Anies.

Dia mencontohkan perjalanannya menuju Pilkada Jakarta 2024. Kata dia, jangankan untuk dimasuki, partai yang akan mencalonkan dirinya saja terancam.

“Agak berisiko juga bagi (parpol) yang mengusulkan. Ini adalah sebuah kenyataan. Jadi, kita lihat aja ke depannya," ucapnya.

Soal nasihat Imin, ditanggapi Juru Bicara Anies, Sahrin Hamid. Sahrin menyatakan, nasihat itu akan menjadi perhatian Anies.

“Masukan Cak Imin sebagai sahabat dari Mas Anies itu penting dan menjadi perhatian," ujar Sahrin, kepada wartawan, Minggu (8/9/2024).

Mengenai saran Imin agar Anies masuk ke parpol yang sudah ada, Sahrin tak menjawab lugas. Dia hanya menyebut, Anies sedang mempertimbangkan membentuk parpol sebagai ruang politik formal.

"Saat ini Mas Anies masih dalam fase menakar untuk menghadirkan ormas atau partai sebagai alat perjuangan gagasan-gagasan Mas Anies di ruang publik, tentunya pada ruang politik formal. Ya, kita tunggu saja saatnya," ucapnya.

Dia paham, membentuk parpol sangat berat. Salah satu syaratnya, harus ada kantor fisik sampai kabupaten/kota. “Memang betul bikin partai itu berat,” ucapnya.

Padahal, kata dia, kantor fisik ini sudah tidak relevan dengan perkembangan zaman saat ini yang sudah serba digital. Dia mencontohkan, perbankan saat ini sudah mengurangi kantor-kantor cabang dalam bentuk bangunan. “Karena pelayanan sudah berbasis digital," tandasnya

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo