TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Sukseskan Program Makan Gizi Gratis, 1,3 Juta Sapi Akan Diimpor

Oleh: Farhan
Minggu, 15 September 2024 | 10:44 WIB
Wakil Presiden Terpilih Gibran saat meninjau program makan siang gratis. Foto : Ist
Wakil Presiden Terpilih Gibran saat meninjau program makan siang gratis. Foto : Ist

JAKARTA - Untuk memuluskan program makan bergizi gratis Presiden terpilih Prabowo Subianto, DPR menambah anggaran Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menggelar sosialisasi. Sedangkan, Kementerian Pertanian akan mengimpor jutaan sapi.

Tambahan anggaran yang didapat Kominfo dipastikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi. Selepas rapat dengan Komisi I DPR pada Rabu (11/9/2024) lalu, Budi membocorkan beberapa hasil rapat tersebut kepada awak media. Di antaranya soal makan bergizi gratis.

Kata Budi Arie, kementeriannya mendapat tambahan anggaran dari DPR sebesar Rp 10 miliar untuk tahun anggaran (TA) 2025. Budi menyebut tambahan alokasi anggaran itu untuk sosialisasi makan bergizi gratis di pemerintahan mendatang.

Penambahan anggaran itu, ucap Budi, diputuskan oleh Badan Anggaran (Banggar) DPR. Sehingga, Kominfo mendapatkan tambahan anggaran. Ketika ditanya seperti apa sosialisasi yang akan dilakukan kementeriannya, Budi belum bicara banyak. Namun, dia tidak menutup kemungkinan akan melibatkan para influencer.

Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kominfo, Prabu Revolusi mengatakan, dengan adanya tambahan anggaran itu, maka total anggaran sosialisasi makan bergizi gratis menjadi Rp 15 miliar. Sebelumnya, Kominfo sudah anggarkan Rp 5 miliar.

Menurut dia, sosialisasi itu bertujuan memperluas informasi dan edukasi publik soal pentingnya konsumsi makanan bergizi. "Kominfo Ingin memastikan agar program makan bergizi ini bisa diterima, dipahami dengan baik oleh publik," ujar Prabu, Jumat (13/9/2024).

Menurut Prabu, pihaknya akan memanfaatkan teknologi terkini untuk menyosialisasikan program ini. Misalnya, dengan menggunakan media sosial atau dengan sistem luring.

"Pengguna media sosial di Indonesia mencapai 210 juta. Dengan sosialisasi dan pendekatan ini, kami yakin dapat menjangkau masyarakat lebih luas," sebutnya.

Selain itu, sosialisasi juga akan dilakukan melalui penyuluh informasi di daerah guna memastikan informasi sampai ke seluruh lapisan masyarakat. Termasuk yang berada di daerah terluar dan 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terpencil).

Kementerian Pertanian (Kementan) pun serius mewujudkan pragram makan bergizi gratis Prabowo-Gibran.

Menurut Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, pihaknya akan mengimpor 1,3 juta ekor sapi hidup. Berlaku untuk siapapun importirnya. Tujuannya untuk meningkatkan produksi susu nasional guna memenuhi program makan bergizi gratis.

"Kenapa kita kurang susu dan daging, karena sapi induknya kurang," kata Sudaryono di Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/9/2024).

Mas Dar-sapaan akrab Sudaryono-mengatakan, saat ini ada sebanyak 36-40 koperasi hingga perusahaan yang berkomitmen mengimpor sapi. Totalnya, ada 1,3 juta ekor sapi hidup yang akan masuk ke Indonesia.

Redaksi menanyakan lebih detail mengenai anggaran rencana impor jutaan sapi hidup ke Indonesia. Sudaryono mengatakan, nol rupiah. Pasalnya, yang impor itu private sektor, seperti swasta, koperasi, perusahaan, maupun perorangan.

“Apakah dari Brazil, Meksiko atau terserah dari manapun, dan mereka mendatangkan pakai uang sendiri," jelas Sudaryono.

Dia bilang, Pemerintah hanya memfasilitasi perizinan pengadaan sapi hidup dari luar negeri. Pemerintah juga akan mencarikan lahan sebagai tempat penampungan sapi impor yang mereka datangkan.

Sementara, Anggota Komisi VI DPR, Indris Laena mengatakan, makan bergizi gratis merupakan progran prioritas pemerintahan Prabowo-Gibran. Tak ayal jika partai koalisi akan mendukung program ini.

Tak terkecuali dengan kementerian dan DPR. "Sehingga sosialisasi harus dilaksanakan secara masif, sehingga perlu tambahan dana," pungkas politisi Golkar ini.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo