TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Soal Coblos Tiga Paslon Pilkada Jakarta, Ahmad Muzani: Ajakan Golput Bakalan Sia-sia

Laporan: AY
Minggu, 15 September 2024 | 11:30 WIB
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani. Foto : Ist
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani. Foto : Ist

JAKARTA - Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menilai ajakan untuk golput atau tidak memilih di Pilkada Jakarta2024 adalah upaya sia-sia. Aksi ini menunjukan ketidakpedulian pada nasib Jakarta, dan tak mau turut andil menentukan siapa yang pantas memimpin Jakarta selama lima tahun kedepan.

“Upaya untuk melakukan golput atau dengan cara apa pun yang dianggap tidak mensahkan suara, hanya upaya sia-sia yang tidak akan menentukan masa depan Jakarta yang lebih baik,” kata Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, kemarin.

Pernyataan ini merupakan reaksi atas geger gerakan mencob­los tiga pasangan calon (paslon) di Pilkada Jakarta 2024. Jika pe­milih melakukan itu, maka surat suara dianggap rusak dan tidak dihitung melakukan pemilihan. Ajakan ini diserukan kelompok pendukung Anies Baswedan yang gagal berlaga di Pilkada.

Sontak Muzani mengimbau warga Jakarta menggunakan hak pilihnya pada pencoblosan 27 November 2024. Warga Jakarta, diajak turut andil dalam menen­tukan masa depan daerah yang dulu berstatus Ibu Kota negara tersebut.

“Kami berharap, upaya menen­tukan masa depan Jakarta adalah upaya yang dilakukan dengan cara kesadaran yang tinggi, upaya yang dilakukan dengan harapan akan terciptanya pemimpin yang lebih baik,” katanya.

Lebih lanjut, Muzani meng­ingatkan kembali perihal makna demokrasi yang memberikan kebebasan kepada para pemilih menentukan pilihannya dalam konteks pesta demokrasi.

“Setiap pemilihan yang dipilih rakyat, kami sangat menghorma­ti, junjung tinggi. Kami berkeya­kinan siapa pun pilihannya, apa pun yang dipilih itu adalah kata hati yang diungkapkan melalui kotak suara,” ucapnya.

Muzani juga terus bersuara agar organisasi aktif mencetak calon pemimpin bangsa untuk masa depan. Upaya ini, salah sa­tunya dilakukan Muzani denganberpidato di acara Muktamar Ke VII Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PII) di Jakarta, Jumat (13/9/2024), malam.

Dalam sambutannya, Muzani menceritakan kisah tentang pengalaman hidupnya belajar ber­organisasi di PII. Dia mengaku, belajar berpidato di hadapan orang banyak pertama kali di­lakukan di PII.

"Saya masih ingat oleh ucapan mentor saya saat ikut pelatihan PII di Bali. Ketika itu mentor saya, bertanya kepada seluruh peserta. Apa yang akan kalian ucapkan jika menjadi anggota DPR? Kami tidak pernah ber­pikir sebelumnya, kelas 2 SMP ditanya jadi anggota DPR. Tapi Alhamdulillah sekarang jadi kenyataan," katanya.

Dalam catatannya, jumlah umat Islam seluruh dunia sebesar 1,9 miliar. Saat ini, rata-rata penduduk Indonesia tiap tahun bertambah 2,7 juta orang. Rata-rata pendi­dikan kita di SD 90 persen, SMP 50 persen, SMA 20 persen dan Perguruan Tinggi 10-15 persen.

"Artinya apa? Kita sebagai alumni PII bisa berperan mem­berikan kontribusi kepada bang­sa. Para alumni wajib memberi­kan pedoman dasar kepada se­tiap insan PII harus siap menjadi pemimpin di kemudian hari," katanya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo