Masa Kampanye Pilkada Rawan Terjadi Pelanggaran
JAKARTA - Kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) resmi dimulai sejak Rabu (25/9/2024), termasuk pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta.
Berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 2 Tahun 2024, kampanye Pilkada 2024 dilaksanakan sekitar 60 hari. Mulai 25 September hingga 23 November 2024.
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta Sakhroji mengatakan, berdasarkan Pilkada sebelumnya, banyak kerawanan terjadi pada masa kampanye.
Dia menjabarkan, kerawanan itu seperti isu SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan), penolakan terhadap Pasangan Calon (Paslon), pelanggaran kampanye, politik uang, hoaks dan sebagainya.
Untuk mencegah kemungkinan itu terjadi, lanjut Sakhroji, paslon 1,2 dan 3, agar berkomunikasi dengan masyarakat. Hal ini disampaikan Sakhroji dalam acara Deklarasi Pilkada Damai di Stasiun TVRI, Jakarta, Selasa (24/9/2024).
Ketua Tim Sukses Pasangan Calon Gubernur-Calon Wakil Gubernur Nomor Urut 3, Lies Hartono, alias Cak Lontong menyatakan, pihaknya
berkomitmen melaksanakan kampanye damai. "Kami sudah mengonsep kampanye yang riang gembira, buat semua bahagia," ujarnya, dalam acara ini.
Cak Lontong menyampaikan, pihaknya sudah meminta pendukung Pramono-Rano Karno, agar tidak menyebarkan hoaks. Namun, lanjutnya, hoaks bisa muncul dari pihak lain. "Apalagi sekarang, media sosial itu luar biasa," tandasnya.
Untuk itu, dia mengajak pengguna media sosial agar bijak dan dewasa. "Semoga Pilkada Jakarta berjalan tenang, dan ini untuk kebahagian warga," ucapnya.
Dia menambahkan, Pramono-Rano akan memulai kampanye dengan mengumpulkan masalah apa saja yang ada di masyarakat. Selain itu, lanjutnya, Pramono-Rano menemui para tokoh untuk mendengarkan saran mereka. "Target kami, semua lapisan masyarakat akan kami sentuh, rangkul untuk memberikan solusi terbaik," pungkasnya.
Lantas bagaimana Paslon Nomor Urut 1 dan 2 memaknai kampanye damai ini? Bagaimana pula strategi mereka pada masa kampanye?
Berikut tanya jawab dengan Cagub Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil, seusai Deklarasi Pilkada Damai ini.
Mengenai kampanye damai, apa tanggapan Anda?
Pilkada Jakarta harus menjadi percontohan, teladan dan rujukan agar menjadi Pilkada yang damai, jauh dari menjelek-jelekkan, jauh dari politisasi SARA, jauh dari hoaks dan jauh dari politik uang.
Demokrasi kita mahal sekali. Mungkin paling mahal di dunia. Selain mahal, melelahkan. Untuk itu, harus berkualitas.
Kampanye damai Anda seperti apa?
Kami berkomitmen untuk melaksanakan itu. Kampanye riang gembira, berkualitas.
Konkretnya?
Ada solusi-solusi, tapi ada yang ringan-ringan juga. Ini adalah budaya lima tahunan. Kami paham, dalam dua bulan ini akan ada perhelatan-perhelatan. Saya minta maaf, kalau dalam perjalanannya, ada hal-hal yang kurang berkenan bagi warga. Kita saling mengingatkan, agar bisa berlangsung sesuai harapan.
Cara kampanyenya seperti apa?
Kami akan lebih banyak melakukan tatap muka, bertegur sapa, blusukan dan untuk menyampaikan pesan-pesan kami dalam kampanye.
Bagaimana dengan potensi terjadi ujaran kebencian dalam masa kampanye?
Izinkan, jangan kami yang melakukan itu. Kalau orang lain yang melakukan itu, di luar kendali kami. Perintah kami sudah tegas, kampanye tidak boleh yang negatif, tak boleh hoaks.
Kampanye hari pertama, kami memulai dengan berziarah ke Makam Muhammad Husni Thamrin. Beliau adalah tokoh penting sejarah Jakarta yang menyuarakan kebetawian, menentang kolonialisme.
Setelah itu, saya dan Pak Cawagub Suswono berpisah ke penjuru mata angin, karena harus berbagi jadwal kampanye
TangselCity | 11 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 15 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu