TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Survei Pilgub Jakarta, Satu Putaran Masih Khayalan

Oleh: Farhan
Sabtu, 28 September 2024 | 09:07 WIB
Hanta Yuda Direktur Eksekutif Poltracking. Foto : Ist
Hanta Yuda Direktur Eksekutif Poltracking. Foto : Ist

JAKARTA - Lembaga Poltracking Indonesia merilis survei elektabilitas calon gubernur dan calon wakil gubernur Pilkada DKI Jakarta. Hasilnya, belum ada pasangan calon yang elektabilitasnya tembus 50 persen. Pilgub DKI satu putaran masih khayalan

Poltracking Indonesia menggelar survei pada 9 hingga 15 September 2024. Survei dilakukan dengan melakukan wawancara tatap muka kepada 1.200 responden yang dipilih acak bertingkat. Margin of error +/-2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Hasilnya, pasangan Ridwan Kamil-Suswono unggul dengan elektabilitas 47,5 persen. Posisi kedua di tempati pasangan Pramono Anung-Rano Karno dengan elektabilitas mencapai 31,5 persen. Sedangkan pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana meraih 5,1 persen.

Dalam survei tersebut masih terdapat 15,9 persen responden yang tidak tahu atau tidak menjawab.

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda mengatakan, Ridwan Kamil juga unggul dalam simulasi tunggal cagub dengan angka elektabilitas 48,9 persen. Posisi kedua ditempati Pramono Anung dengan elektabilitas 22,1 persen, dan Dharma Pongrekun di urutan terakhir dengan perolehan elektabilitas 4,1 persen.

Posisi ini berbeda dengan elektabilitas para cawagub Jakarta. Elektabilitas Rano Karno mengungguli dua kompetitornya.

Rano Karno mendapatkan suara 37,6 persen. Lalu, Suswono berada di posisi kedua dengan persentase 27,6 persen. Sedangkan, Kun Wardana elektabilitasnya 4,8 persen. Sebanyak 30,0 persen responden Poltracking tidak memberikan jawaban.

Hanta juga mengatakan, hasil survei memperlihatkan pemilih Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Jakarta sebanyak 45,4 persen ke Ridwan Kamil-Suswono. Lalu 31,2 persen ke Pramono Anung-Rano Karno. Dan 6,7 persen ke Dharma Pongrekun-Kun Wardana.

Sementara, suara Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres mayoritas ke Ridwan Kamil-Suswono 57,4 persen. 27,5 persen ke Pramono Anung-Rano Karno, dan 4 persen ke Dharma Pongrekun-Kun Wardana.

Sedangkan, para pendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD mayoritas ke Pramono Anung-Rano Karno, sebesar 53,2 persen. Lalu ke Ridwan Kamil-Suswono 22,9 persen, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana 6,4 persen.

Hanta mengatakan, sebanyak 45,5 persen responden mengatakan tidak akan mengubah pilihan cagub-cawagub. Sedangkan 42,4 persen responden mengatakan masih mungkin mengubah pilihan.

Sebanyak 38,4 persen responden menyatakan akan mantap menentukan pilihan saat pemungutan suara Pilkada Jakarta 2024 pada 27 November 2024. Sementara, 32,9 persen mengaku akan mantap menentukan pilihan pada masa kampanye.

Dengan hasil tersebut, Hanta menyatakan, berbagai kemungkinan masih berpotensi terjadi hingga saat pemungutan suara. Temuan ini merupakan potret terbaru dari survei yang dilakukan pada awal September 2024.

,Berbagai kemungkinan masih berpotensi terjadi, tergantung isu dan konstelasi politik jelang hari pemilihan pada 27 November 2024 nanti,” kata Hanta

Menurut dia, banyak faktor yang bisa mengubah elektabilitas para pasangan. Salah satunya yakni menjaga trend untuk memastikan pendukung mereka tidak berubah.

“Tergantung trend-nya, kalau trend Ridwan Kamil terus naik, trend Pramono Anung terus naik, maka kemungkinan Ridwan Kamil dan Suswono akan memenangkan pilkada,” ucap Hanta.

Meski unggul, pasangan Ridwan Kamil-Suswono tidak bisa menang dalam satu putaran. Sebab, Jakarta memiliki aturan main berbeda dalam pilkada yang digelar, nanti. Di Jakarta, pemenang Pilgub harus menang 50 persen plus satu. Artinya, sampai saat ini belum ada pandangan yang bisa meraih elektabilitas 50 persen plus 1.

“Karena masih 2 bulan lagi, ini saya katakan apalagi angkanya belum mencapai angka 50 persen plus 1 per hari ini, peluang untuk menjadi satu putaran dan 2 putaran relatif masih agak berimbang,” jelas Hanta.

Sementara itu, Pramono Anung optimistis elektabilitas akan terus merangkak naik. Pasalnya, ia bersama Rano Karno atau Doel tengah rajin terjun ke masyarakat.

“Ya saya kan sudah melakukan banyak hal, dan kalau dipotret, dihitung hari ini pasti sudah berbeda dengan yang kemarin baru enam hari,” ujar Pram, di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (27/9/2024).

Pramono mengatakan, saat ini rutin blusukan dan bersilaturahmi dengan para tokoh agama dan masyarakat. Sehingga, diyakini elektabilitasnya akan berubah signifikan.

Sebelumnya, Ridwan Kamil percaya diri bisa menang saru putaran. Mantan Gubernur Jawa Barat itu pun menargetkan persentase surveinya selama Pilkada selalu berada di atas 50 persen agar bisa menjaga semangat menang satu putaran.

Ridwan Kamil mengaku, ada beberapa wilayah yang menjadi catatan karena elektabilitasnya masih lebih rendah dari pasangan calon lainnya

“Kalau ditanya lemah di mana ya masih jadi konsumsi internal saja itu mah strateginya. Tapi, poinnya kami ingin persentase kami di atas 50 persen sebagai semangat satu putaran,” ujar Ridwan Kamil saat ditemui di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Selasa (24/9/2024).

Ridwan mengatakan, untuk daerah-daerah yang sudah kuat capaian suaranya akan dipertahankan. Tapi, yang masih lemah akan diintervensi dengan cara-cara yang lebih kreatif.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo