Menteri Amran Kesayangan Presiden Terpilih
JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. Hashim Djojohadikusumo, memberikan pujian kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Kata Hashim, Amran saat ini punya tugas berat yaitu meningkatkan produksi pangan. Karena alasan itu, Amran jadi menteri kesayangan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Pujian itu disampaikan Hashim saat membuka acara Rakernas ke-20 dan HUT ke-26 Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) di Hotel Inter Continental, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (28/9/2024).
Acara juga dihadiri Ketua PSMTI Willianto Tanta, dan Mentan Amran. Hadir juga pengurus PSMTI di 33 provinsi dan 308 kabupaten/kota. Acara mengangkat tema "PSMTI Siap Mendukung Indonesia Emas 2045 dalam Bidang Ketahanan Pangan, Makanan Bergizi dan Sunting".
Dalam pidatonya, Hashim menceritakan soal ketahanan pangan dan stunting. Adik Prabowo itu menceritakan Indonesia pernah mengalami swasembada pangan di era Orde Baru. Tepatnya pada tahun 1985. Hashim ingat betul karena saat itu Indonesia bisa mengekspor ratusan ribu ton beras ke Vietnam.
Setahun kemudian, Vietnam mengembalikan beras tersebut dan bikin gudang Bulog penuh dengan beras. Hashim juga ingat karena saat itu Indonesia menjadi negara eksportir beras. Ia mengaku menjual beras ke negara-negara tetangga seperti Filipina.
"Saya jual beras ke negara tetangga, dan kita dibayar, dan uang itu saya bayar ke Bulog waktu itu," kenang Hashim.
Sambil bercanda, Hashim berharap Indonesia bisa kembali menjadi eksportir beras agar bisa ikut jualan lagi. "Kalau nanti Indonesia kelebihan beras, Pak, saya menawarkan jasa saya ke Bapak, kita ekspor ke negara-negara lain," ucapnya, sambil tertawa.
Hashim menceritakan, Prabowo memuji kinerja Amran Sulaiman di sektor pertanian. Karena alasan itu, Amran menjadi menteri yang paling disayang Prabowo. "Paling disayangi dan akan lebih banyak disayangi nanti kalau kita jadi pengimpor pangan, Pak Amran. Ini program luar biasa, itu dengan teknologi dan lain-lain luar biasa," kata Hashim disambut tepuk tangan hadirin. Sementara itu, Amran tersenyum sambil mengangguk-angguk mendengar pujian itu.
Sebelumnya, Amran juga menyampaikan pidato sambutan. Pidatonya santai tanpa teks. Sesekali diselingi guyonan dan pujian kepada Hashim. Kata Amran, saat datang kepercayaan dirinya tinggi sekali. Tapi begitu Pak Hashim datang, napas langsung tidak beraturan.
"Salah ucap bisa salah ini kita," seloroh Amran, disambut tawa hadirin.
Ia pun memuji Hashim sebagai gurunya dan selalu menerima arahan. "Saya senang kalau ada Pak Hashim. Karena kalau saya bicara pasti sampai ke presiden terpilih," ujarnya, kembali disambut tepuk tangan.
Dalam pidatonya, Amran menjelaskan kondisi pangan dunia dan Indonesia. Dan bagaimana mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Saat ini, kata dia, kondisi dunia sedang menghadapi krisis pangan dan energi. Ada 58 negara yang mengalami kesulitan pangan.
Banyak negara yang mengalami tantangan yang sama termasuk China dan Vietnam yang mengalami penurunan produksi beras.
Indonesia juga mengalami hal yang sama kekurangan pangan dan terpaksa harus impor akibat adanya krisis iklim dan elnino.
Amran mengungkapkan persoalan pangan ini penting. Karena jika asa krisis ekonomi , sektor pertanian masih bisa tumbuh. Jika krisis kesehatan melanda, pemerintah, TNI, dan Polri bisa turun tangan. Namun, jika krisis pangan terjadi, masalahnya akan melompat menjadi krisis politik dan sosial.
"Negara bisa bubar jika ini tidak ditangani dengan baik. Tidak ada pangan, maka tidak ada negara. Tidak ada pangan, maka tidak ada kehidupan. Pangan adalah sektor strategis yang sangat penting," kata Amran.
Itulah mengapa, kata Amran, Presiden terpilih menekankan pentingnya menyelesaikan masalah pangan. Karena ini sangat berbahaya bagi masa depan.
Amran juga menceritakan pengalamannya mengatasi persoalan pangan awal tahun lalu dan menghadapi kekeringan atau El Nino. Kata dia, kekurangan pangan terjadi karena ada kebijakan yang keliru yaitu, pemotongan 50 persen subsidi pupuk, dan masalah pada benih serta alat pertanian. Ditambah lagi dengan dampak El Niño.
Mengatasi persoalan itu, ia mengeluarkan program pompanisasi. Menyedot air dari sungai-sungai besar seperti Bengawan Solo, Brantas, Cimanuk, dan Musi di Kalimantan Selatan. Namun, kata Amran, masalah datang. Karena ada regulasi yang melarang penyedotan air sungai. Selain itu, beli pompa tidak bisa karena harus TKDN 40 persen.
Akhirnya, setelah menghadapi tantangan hukum dan birokrasi, program tersebut bisa berjalan. Kata Amran, negara ini memiliki potensi besar. Jika kita berkolaborasi dengan baik, Indonesia bisa menjadi superpower di sektor pangan. Pengusaha pun siap membantu.
"Pengusaha siap berjuang, bukan karena takut rugi, tapi takut diproses, Pak," kata Amran disambut tepuk tangan.
Pengusaha asal Makassar itu mengaku presiden terpilih Prabowo Subianto punya harapan besar dalam sektor pangan. Amran pun yakin, Indonesia bisa mewujudkannya. "Dengan program yang sudah dimulai, insya Allah bisa swasembada. Dalam tiga tahun kita bisa mengurangi impor," pungkasnya.
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 5 jam yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 23 jam yang lalu