Bangun Hunian Warga Jakarta Di Atas Kantor Kecamatan, Ide Cemerlang Atau Mengganggu Layanan?
JAKARTA - Mendekati kampanye terbuka Calon Gubernur Jakarta, para kandidat semakin gencar tebar janji manis kepada masyarakat. Pasangan Calon Pramono Anung-Rano Karno (Doel), memuncul kan program hunian untuk kalangan GenZ di kantor kecamatan.
Saat menemui warga di Kawasan Ancol Barat, Jakarta Utara, Sabtu (12/10/2024), Pramono menjelaskan, jika terpilih menjadi Gubernur Jakarta, dia akan menjadikan kantor kecamatan juga untuk hunian masyarakat, termasuk GenZ.
Nantinya, kantor kecamatan di Jakarta akan dibangun men jadi gedung beberapa tingkat. Lantai 1-3 pada bangunan tersebut, adalah kantor kecamatan. Lantai berikutnya, kata Pramono, adalah *working space* untuk para GenZ berkreasi. Sedangkan lantai paling atas untuk hunian.
Kalau tempatnya yang strategis, masuk klasifikasi mahal, tentunya huniannya untuk menengah ke atas. Tapi kalau warganya adalah menengah ke bawah, nanti dibuat untuk menengah ke bawah juga.
Pramono menjelaskan, mengapa kantor kecamatan dijadikan hunian, karena problem utamanya adalah mahalnya tanah di Jakarta. Membangun ke atas itu jauh lebih murah dibandingkan membebaskan lahan. “Maka, inilah yang akan kami lakukan,” tandasnya.
Anggota Dewan Pengarah Tim Pemenangan Pram-Doel, Taufik Damas mengatakan, membangun hunian di atas kantor kecamatan adalah ide baru untuk mengatasi terbatasnya lahan di Jakarta. “Ini juga lebih murah,” tandasnya.
Namun, Penasihat Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono (Rido), Dave Laksono mempertanyakan program ini. Menu rutnya, jika kantor kecamatan dicampur dengan hunian, akan mengganggu kinerja pegawai kecamatan.
Untuk lebih jelasnya, berikut wawancara dengan Dave Laksono, tentang membangun hunian di atas kantor kecamatan.
Pramono akan menjadikan kan tor kecamatan di Jakarta menjadi hunian untuk GenZ. Bagaimana respons Anda?
Bagaimana caranya. Kok, kantor kecamatan jadi perumahan. Saya belum mengerti maksudnya.
Itu perumahan buat GenZ. Apakah mungkin?
Begini, di Jakarta itu ada 40 keca matan. GenZ di Jakarta itu jumlahnya jutaan orang. Apakah bisa 40 kantor kecamatan itu menampung GenZ dan milenial.
Berarti program itu perlu diper tanyakan, ya?
Tidak tahulah. Tanya yang pu nya program. Tapi, bagaimana membangun perumahan GenZ di dalam kantor kecamatan. Saya belum melihat poin kerjanya bagaimana, jika kantor kecamatan itu untuk hunian juga.
Apakah itu tidak masuk akal?
Saya belum masuk dan belum pa ham maksudnya seperti apa. Mungkin perlu ada penjelasan lebih lanjut dari tim pemenangan Pram-Doel, baru bisa diterima masyarakat.
Jika kantor kecamatan jadi hunian, apakah tidak mengganggu pelayanan publik?
Jelas menganggu. Kantor keca matan kan untuk pelayanan publik, bagaimana jika dicampur dengan hu nian. Saya tegaskan, akan menganggu pelayanan.
Lalu, apa pesan Anda?
Program harus realistis. Jangan hanya menebar janji untuk kemenangan sesaat. Tapi, harus diper hitungkan jangka panjang untuk masyarakat Jakarta.
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 22 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pendidikan | 20 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu