Kasus Penderita KJSU Meningkat, RSUD Banten Bangun Bunker
SERANG - RSUD Banten tengah membangun bunker nuklir untuk kepentingan gedung pelayanan pasien yang memiliki fasilitas radio terapi senilai Rp 14,8 miliar yang dimulai tahun ini.
Kepala Dinkes Banten, Ati Pramudji Hastuti, Rabu (16/10), menjelaskan dibangunnya fasilitas tersebut mengingat adanya tren peningkatan penderita penyakit kanker, jantung, syaraf dan urulogi (KJSU) di Banten belakangan ini seiring bergesernya gaya hidup yang serba praktis di masyarakat.
"Jadi pada KJSU ini trennya meningkat. Kondisi ini mendorong seluruh rumah sakit di Indonesia untuk memiliki fasilitas yang mampu melayani pasien KJSU ini. Di Banten sendiri banyak yang mencari fasilitas medis yang memiliki pelayanan ini. Radio terapi," katanya.
Pnjabat (PJ) Gubernur Banten, Al Muktabar, menuturkan pembangunan gedung pelayanan radio terapi itu merupakan langkah untuk menghadapi prediksi masa depan. Sebab, lanjutnya, RSUD Banten perlu peningkatan kapasitas pelayanan secara berkala seiring bertambahnya usia.
"Jadi begini, bahwa kita kesehatan ini memprediksi jauh ke depan. Dan rumah sakit kita terus kita tingkatkan kapasitasnya," ujarnya.
Al menyebut RSUD Banten hari ini telah menjadi teaching hospital yakni rumah sakit pendidikan yang menjadi akses bagi fakultas kedokteran Untirta. Maka dari itu segala sarana dan prasarana yang belum menunjang perlu dipenuhi.
"Maka segala sarpras kita penuhi untuk pada akhirnya nanti akan dipergunakan proses edukasi teaching Hospital, proses untuk tahapan langsung kuratif kepada masyarakat, begitu juga dengan preventif, dan juga sekaligus promotif bahwa kita memiliki sarana perasaan yang cukup memadai untuk merespon apapun keadaan masyarakat," ucapnya.
Di samping itu RSUD Banten juga memiliki potensi menjadi health toursim. "Jadi kita itu juga ingin merupakan namanya Health and Tourism. Jadi kesehatan itu pada dasarnya juga bisa merupakan satu pola yang terkait dengan industri kepariwisataan," sebutnya.
Sebab, di negara tetangga banyak pasien asal Indonesia yang datang kesana karena memiliki fasilitas layanan yang lebih lengkap.
"Nah kita ingin ada itu bergeser kesini. Mengapa? Karena kita punya infrastruktur. Bandara Soekarno-Hatta, bentangan jalan tol kemana-mana," pungkasnya.
Wakil Ketua DPRD Banten, Barhum, mengaku belum mendapatkan informasi dari pemprov terkait pembangunan tersebut. "Saya belum dapat infonya. Nanti akan kami konfirmasi," ujarnya.
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu