Giant Sea Wall Akan Segera Dibangun Sepanjang Pantai Utara
JAKARTA - Pembangunan tanggul raksasa atau giant sea wall di sepanjang Pantai Utara (Pantura) Jawa jadi program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Pembangunan ini perlu dilakukan guna selamatkan petani di wilayah Pantura dari ancaman banjir rob.
Keinginan Prabowo membangun tanggul laut raksasa itu, disampaikan Utusan Khusus Presiden Bidang Energi dan Lingkungan Hidup, Hashim Djojohadikusumo, usai bertemu Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), di kantor Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan, Jakarta, Kamis (31/10/2024).
Hashim tiba di lokasi sekitar pukul 9 pagi. Adik Prabowo itu, mengenakan batik lengan panjang bernuansa biru. Hashim berjalan dengan langkah panjang. Ia menyapa wartawan sambil tersenyum, lalu bergegas masuk lift menuju kantor AHY. Sepuluh menit sebelumnya, AHY sudah tiba lebih dulu di kantornya. Ketum Partai Demokrat itu, tampil rapi dengan batik lengan panjang warna coklat.
Pertemuan yang digelar tertutup itu, berlangsung sekitar 1 jam. Usai pertemuan, Hashim mengaku membahas berbagai hal bersama AHY terkait proyek infrastruktur ke depan. Salah satunya soal pentingnya proyek giant sea wall.
Menurut Hashim, proyek tersebut penting untuk mencegah tenggelamnya pesisir utara Pulau Jawa akibat perubahan iklim.
Hashim menceritakan, proyek tersebut sebenarnya program lama. Sudah dicanangkan sejak tahun 1994. Konsultan sudah dipanggil untuk merencanakan proyek tersebut. Namun, sampai sekarang atau 30 tahun berjalan, proyek itu tak kunjung terealisasi.
Nah, kata Hashim, Prabowo ingin proyek giant sea wall ini, dikerjakan di era pemerintahannya. Rencananya, tanggul laut raksasa ini, akan membentang dari Banten hingga Jawa Timur.
“Program ini mungkin memakan waktu 20 tahun. Mungkin dua atau tiga presiden yang melaksanakan, tapi harus mulai dari sekarang,” kata Hashim.
Menurut Hashim, saat ini terjadi perubahan iklim yang membuat permukaan air laut meninggi. Belum lagi kondisi permukaan tanah yang menurun setiap tahun. Dia menyebut, Prabowo menilai program ini penting untuk melindungi jutaan hektare persawahan di Pantura.
“Kalau tidak mulai sekarang, sawah-sawah di pantai utara akan tenggelam. Bisa berapa juta hektare kita hilang. Jadi, ini semacam emergency, harus segera,” ujar Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu.
Hashim menilai Pantura adalah salah satu wilayah penting. Di wilayah tersebut terbentang jutaan hektar sawah yang menjadi sumber pangan nasional.
tempat terpisah, AHY menceritakan pertemuannya dengan Hashim. Putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini mengaku, memang menyiapkan waktu untuk bertemu dengan beberapa pihak terkait pekerjaannya. Termasuk dengan Hashim Djojohadikusumo. Dia mengaku membutuhkan diskusi untuk menjalankan tugasnya.
AHY juga menyampaikan salah satu topik yang dibicarakan dalam pertemuan itu ialah pembangunan tanggul laut raksasa. AHY menyebut proyek tersebut merupakan salah satu fokus program dari Presiden Prabowo.
Menurut AHY, tanggul laut raksasa adalah proyek besar sehingga harus direncanakan secara matang. “Yang pasti, membangun giant sea wall itu tujuannya pertama-tama adalah menyelamatkan manusia. Tapi juga secara lingkungan kita juga berharap ini bisa sustainable,” kata AHY, di kantor Bappenas, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2024).
Ia juga berharap, proyek ini menimbulkan dampak ekonomi bagi masyarakat pesisir. Dia mengatakan beberapa negara di dunia pun sudah berhasil dengan pembangunan giant sea wall.
Karena itu, AHY memastikan akan terus melakukan perencanaan-perencanaan termasuk berkonsultasi dengan Bappenas dan stakeholders lainnya. “Karena pembangunan infrastruktur yang besar dan strategis semacam itu benar-benar membutuhkan masukan dan juga kerjasama yang baik dengan seluruh stakeholders,” ungkapnya.
Sehari sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengaku mendapat arahan dari Prabowo untuk serius membangun giant sea wall. Proyek tanggul laut raksasa ini direncanakan membentang dari Jakarta hingga Gresik, Jawa Timur.
Hanggodo mengatakan arahan tersebut berdasarkan penurunan muka tanah di Jakarta yang sangat mengkhawatirkan. Karena itu, untuk permulaan, Dody berencana membangun tanggul laut tersebut membentang dari Jakarta hingga Bekasi.
“Ini kira-kira panjangnya 20 sampai 30 kilometer,” kata Hanggodo, dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR.
Hanya saja, kata Hanggodo, saat ini anggaran di kementeriannya sangat terbatas untuk merealisasikan proyek tersebut. Karena itu, ia akan membuka peluang kerja sama dengan melibatkan banyak perusahaan swasta. Dody juga berharap, pembangunan giant sea wall yang di Jakarta nantinya dapat menjadi percontohan untuk membangun tanggul laut raksasa di tempat lain, seperti Semarang dan Surabaya.
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 14 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 20 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 23 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu