TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Hadapi Banjir, DKI Siagakan Pompa Dan Peralatan Berat

Oleh: Farhan
Jumat, 01 November 2024 | 10:02 WIB
Ilustrasi. Foto : Ist
Ilustrasi. Foto : Ist

JAKARTA - Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta memastikan kesiapan petugas sarana dan prasarana untuk menghadapi musim hujan. Upaya ini dilakukan untuk memaksimalkan penanganan banjir.

Plt Kepala Dinas SDA DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum mengatakan, kesiapan tersebut termasuk operasional pompa dan alat berat. Dia merinci, Dinas SDA DKI memiliki 577 unit pompa stasioner yang tersebar di 202 lokasi dengan kondisi baik.

Selain itu, 557 unit pompa mo­bile dan 254 unit alat berat juga siap beroperasi dengan baik. Kemudian, sekitar 6.941 petugas telah siap siaga, mulai dari petugas operator pompa hingga satgas di lapangan.

“Para petugas ini akan ber­jaga selama 24 jam dengan sistem bergantian tugas selama musim hujan untuk memastikan semua peralatan beroperasi dengan baik,” ujar Ika, Rabu (30/10/2024).

Ika mengungkapkan, pengeru­kan waduk dan saluran peng­hubung (PHB) hingga kini masih berlangsung. Tercatat, 605.498,99 meter kubik sedimen telah dikeruk hingga Oktober 2024.

“Per Oktober 2024 ini, 838.912,39 meter kubik yang sudah kita keruk di saluran-saluran PHB, waduk dan sungai. Selain itu, embung dan pol­der sudah dipersiapkan untuk mengoptimalkan kapasitas penampungan air,” kata Ika.

Ia mengatakan, Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi telah memberikan arahan agar seluruh petugas dan operator di lapangan berkoordi­nasi dengan baik serta menjaga konsistensi. Selain itu, koordinasi lintas Organisasi Perangkat Dae­rah (OPD) serta dukungan dari wali kota diharapkan dapat me­maksimalkan penanganan banjir.

“Pj Gubernur menekankan bahwa penanggulangan banjir tidak hanya menjadi tanggung jawab Dinas SDA, tetapi harus melibatkan seluruh OPD,” tan­das Ika.

Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, musim penghujan sudah dimulai, dengan puncak curah hujan diprediksi terjadi pada Februari 2025.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gu­bernur Teguh Setyabudi menginstruksikan kepada seluruh jajaran perangkat daerah di lingkungan Provinsi DKI Jakarta untuk mem­perkuat sinergi jelang puncak musim hujan pada akhir tahun.

“(Penanganan banjir) tidak bisa dilakukan oleh satu dinas saja, perlu sinergi lintas perang­kat daerah. Jadi semua jajaran, bukan hanya Dinas Sumber Daya Air. Mari bahu-membahu agar banjir bisa diantisipasi,” kata Teguh saat memimpin rapat pimpinan bersama jajaran perangkat daerah di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (29/10/2024).

Teguh menegaskan, kesiapan dalam menghadapi musim hujan selalu menjadi prioritas tahunan DKI Jakarta. Oleh karena itu, seluruh perangkat daerah ter­kait di Jakarta seperti Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), Dinas Lingkungan Hidup (LH), Dinas Sosial dan lainnya harus melakukan perbaikan kinerja sebagai langkah antisipasi.

Teguh mengapresiasi upaya selama ini dalam antisipasi banjir. Kehadiran Kanal Banjir Barat dan Kanal Banjir Timur telah mem­buat titik banjir berkurang. Untuk Jakarta Utara, mungkin masih ada sedikit. Sementara Jakarta Pusat sudah makin sedikit. “Namun har­us kita perhatikan titik lain, seperti di kawasan underpass menuju Bandara Halim, Cempaka Putih dan titik underpass lainnya,” imbuhnya.

Ia juga meminta kesiapan selu­ruh perangkat daerah terkait un­tuk melakukan pemetaan lokasi yang sering terjadi genangan. Selain itu, memastikan keterse­diaan sarana penunjang dalam mengantisipasi banjir. Seperti pompa stasioner, pompa mobile, hingga Sumber Daya Manusia (SDM) untuk bersiaga di Posko Siaga. Kemudian, melakukan pemetaan lokasi pengungsian banjir, yang meliputi dapur umum dan sanitasi.

Pemprov bisa bersinergi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dalam melakukan penanganan akibat banjir,” katanya.

Teguh juga mengingatkan Dinas SDA DKI untuk rutin men­gadakan pengerukan waduk, kali, maupun embung agar tidak me­nimbulkan sedimentasi yang bisa menghambat aliran air. Selain itu, Teguh juga mengingatkan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI agar melakukan penopingan pohon yang rawan tumbang untuk mengantisipasi angin kencang saat hujan.

Distribusikan Sarpras

Untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi banjir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah mendistribusikan sarana dan prasarana (sarpras) sejak pekan lalu.

Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, pendistribusian sarpras men­cakup berbagai peralatan penting seperti tenda pengungsian, tenda posko, dan perahu karet LCR (Landing Craft Rubber).

“Kami telah mendistribusi­kan sarana dan prasarana ini ke beberapa kelurahan di Ja­karta Timur. Termasuk Cililitan, Lubang Buaya, Setu, Susukan, Balekambang, Rawa Terate, dan Batu Ampar,” ujar Isnawa.

Isnawa menyebut, langkah ini merupakan bagian dari upaya BPBD DKI Jakarta untuk me­mastikan bahwa setiap wilayah memiliki peralatan yang memadai dalam menghadapi musim hujan.

“Kami minta aparatur makin siap siaga, karena sarpras ini ditempatkan di kantor kelura­han yang sewaktu-waktu bisa digunakan untuk membantu masyarakat. Penentuannya ber­dasarkan lokasi yang sering terjadi banjir,” kata Isnawa.

Ia menambahkan, dengan adanya pendistribusian ini, masyarakat dapat lebih siap siaga dalam menghadapi musim hujan dan potensi bencana.

“Selain pendistribusian sa­rana dan prasarana, BPBD DKI Jakarta juga telah menyiapkan langkah-langkah antisipatif lain­nya,” tandasnya.

Untuk mengantisipasi banjir, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta August Hamonangan mendorong Dinas SDA mengoptimalkan sistem drainase dan mempercepat pengerukan sungai. Selain itu, sosialisasi kepada warga di daerah rawan banjir agar mereka dapat bersiap sejak dini.

“Kami berharap koordinasi an­tara Pemprov dan instansi terkait berjalan baik untuk memastikan kesiapan maksimal menghadapi musim hujan,” ujar August di Gedung DPRD DKI Jakarta.

Selain itu, dia menilai, banyak persoalan di Jakarta yang harus segera dituntaskan. Di antaranya penanganan transportasi, peningkatan pelayanan kesehatan, pendidikan, serta persoalan tata kota. Kemudian keberlanjutan program strategis dan upaya memperbaiki kualitas lingkungan juga harus menjadi prioritas.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo