TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Pasar Tunggu The Fed, Rupiah Nyungsep Lagi

Laporan: AY
Kamis, 01 September 2022 | 10:58 WIB
Pasar Tunggu The Fed, Rupiah Nyungsep Lagi. (Ist)
Pasar Tunggu The Fed, Rupiah Nyungsep Lagi. (Ist)

JAKARTA - Pagi ini, nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,17 persen ke level Rp 14.868 per dolar AS dibanding perdagangan pasar kemarin di level Rp 14.842 per dolar AS.

Senada, mayoritas nilai tukar mata uang di kawasan Asia melemah terhadap dolar AS. Bath Thailand anjlok 0,33 persen, won Korea Selatan tersungkur 0,87 persen, peso Filipina minus 0,43 persen, yuan China melemah 0,21 persen, dan ringgit Malaysia minus 0,19 persen.

Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya naik 0,12 persen ke level 109,01. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro minus 0,30 persen ke level Rp 14.876, dan terhadap poundsterling Inggris juga melemah 0,24 persen ke level Rp 17.185, dan terhadap dolar Australia minus 0,17 persen ke level Rp 10.112.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, indeks dolar menguat tipis terhadap mata uang lainnya di hari ini, setelah data menunjukkan aktivitas dolar naik lebih tinggi.

Sementara itu, menurut Ibrahim pasar memperkirakan kenaikan suku bunga berukuran super oleh Federal Reserve AS dan Bank Sentral Eropa. 

"Kenaikan suku bunga secara agresif oleh The Fed adalah upaya untuk menahan inflasi yang tinggi selama beberapa dekade, dan data ekonomi yang dirilis memberi bank sentral tidak ada alasan untuk menahan diri,” ujarnya dalam  riset harian, Kamis (1/9).

Market meningkatkan taruhan mereka pada peluang kenaikan suku bunga 75 basis poin ketiga berturut-turut oleh The Fed, pada September menjadi 74,5 persen dari sekitar 66,5 persen sekitar satu jam sebelum data ekonomi AS hari Selasa dirilis.

Ia bilang, semua mata akan tertuju pada data non-farm payrolls AS untuk Agustus pada hari Jumat, karena setiap penurunan permintaan tenaga kerja akan mengurangi tekanan pada The Fed untuk mempertahankan kenaikan suku bunga yang terlalu besar. 

Sementara dari domestik, Ibrahim menyampaikan, meskipun pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi di Indonesia berada dalam kinerja yang baik, pelaku pasar ungkapnya tetap waspada dengan sentimen-sentimen negatif di perekonomian global yang mengancam perekonomian Indonesia.

Ibrahim memproyeksi, nilai tukar rupiah sepanjang hari ini bergerak di level Rp 14.820 - Rp 14.870 per dolar AS. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo