Akan ke AS & China, Presiden Prabowo Mainkan Politik Zero Enemy
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto akan berkunjung ke Amerika Serikat (AS) dan China. Langkah ini menunjukkan Prabowo sedang menerapkan politik zero enemy. Yaitu, tidak memblok ke salah satu negara adidaya, melainkan merangkul keduanya.
Prabowo dijadwalkan bertolak ke AS dan China sebelum menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), di Peru, dan KTT G-20, di Brazil. Kedua forum internasional itu, digelar secara maraton. KTT APEC dilaksanakan 10-16 November, KTT G-20 digelar 18-19 November.
Di AS, Prabowo dijadwalkan akan bertemu Presiden Joe Biden, di China, Prabowo akan bertemu Presiden Xi Jinping.
Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani, menerangkan, kunjungan Prabowo ke AS, China, dan mengikuti KTT APEC dan KTT G-20 akan berlangsung selama dua pekan lebih. "Rencana 15 atau 16 hari," kata Ketua MPR ini, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (1/11/2024).
China akan menjadi negara pertama yang dikunjungi Prabowo. Setelah itu, Prabowo bertolak ke AS. "Rutenya, beliau akan berkunjung ke beberapa negara, ada China, Amerika. Kemudian APEC, G-20," papar Muzani.
Setelah itu, Prabowo tak akan langsung pulang ke Tanah Air, tapi melanjutkan kunjungan ke Inggris.
Mengenai agenda Prabowo di China dan AS, belum bisa dipaparkan secara detail. "Per hari ini, saya belum bisa konfirmasi soal jadwal beliau, dan akan bertemu dengan siapa," ucap Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi.
Langkah Prabowo akan mengunjungi China dan AS ini diapresiasi pengamat hubungan internasional dari Universitas Airlangga, Radityo Dharmaputra. Kada dia, kunjungan itu menunjukkan Prabowo merangkul dua negara adikuasa ekonomi tersebut. Bukan memblok ke salah satu, dan memusuhi lainnya.
"Pak Prabowo memainkan peranan yang bagus, apalagi sekalian hadir di KTT G-20 dan APEC," ucap Radityo, saat dihubungi Redaksi, Jumat malam (1/11/2024).
Dia pun berharap, dalam pertemuan nanti, semua potensi untuk kepentingan nasional dapat dimanfaatkan dengan baik. "Selama ini, Indonesia tidak punya musuh, tapi masih kurang memanfaatkan relasi baik dengan negara sahabat. Karena hanya mengejar investasi ekonomi saja," ucap Radityo.
Senada, pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia Prof Hikmahanto Juana takjub dengan langkah Prabowo yang akan berkunjung ke AS dan China. Sepanjang sejarah, menurut Prof Hikmahanto, belum ada Presiden Indonesia yang baru dilantik kemudian merencanakan bertandang ke kedua negara tersebut.
"Nah, kunjungan ini kan ke dua negara besar yang saling berkompetisi yaitu China dan AS. Belum lagi Presiden akan hadir di forum ekonomi multilateral APEC dan G-20. Belum lagi akan juga ke London," papar Prof Hikmahanto.
Dia meyakini, Prabowo akan membawa Indonesia terbang tinggi sebagai negara yang disegani di kancah internasional. Dia pun setuju dengan keinginan Prabowo agar Indonesia lebih terlibat dalam isu-isu internasional.
"Saya yakin beliau akan bicara di forum internasional dan membawa perspektif Indonesia," lanjutnya.
Dari Senayan, anggota Komisi I DPR Nurul Arifin menilai, Prabowo merupakan figur yang kuat. Karena itu, penting di awal pemerintahan ini, Prabowo meneguhkan semangat kerja sama bilateral maupun multilateral.
Kunjungan ke banyak agenda merupakan hal yang baik sebagai diplomasi politik maupun ekonomi. Peran Indonesia semakin sentral di kawasan Asia," ucap Nurul, kepada Redaksi, Jumat (1/11/2024).
Politisi Partai Golkar melanjutkan, saat ini banyak masalah yang melanda dunia. Ada perubahan iklim, perang, dan juga persaingan ekonomi. "Maka, menjadi penting untuk selalu membangun dialog antara kepala negara," pungkasnya.
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Lifestyle | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 20 jam yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu