Kang Emil Minta Jam Operasional Truk Dibatasi
JAKARTA - Korban kecelakaan truk maut di SDN Kota Baru II dan III Jalan Sultan Agung, Kranji, Bekasi Barat, Kota Bekasi bertambah. Total ada 33 korban. Rinciannya, 10 meninggal dan 23 luka-luka.
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki mengatakan, empat korban meninggal merupakan murid SDN Kota Baru II dan III. Sepuluh jenazah korban kecelakaan telah diserahkan kepada keluarga masing-masing. Ada dua jenazah yang dibawa keluarga ke kampung halamannya di Garut dan Cirebon.
“Sepuluh korban meninggal dunia. Tujuh yang ada di RSUD maupun tiga di Rumah Sakit Ananda sudah diserahkan dari rumah sakit maupun dari Satlantas Polres selaku penyidik sudah menyerahkan kepada keluarga korban," kata Hengky.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengunjungi korban kecelakaan maut yang masih dirawat di Rumah Sakit Ananda, Bekasi, Kamis (1/9). Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, datang pukul 11.56 WIB didampingi Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono dan Direktur RS Ananda Titi Masrifahati.
Catatan kepolisian, total korban yang dirawat di RS Ananda mencapai 19 orang. Baik luka ringan, sedang, maupun luka berat. Kang Emil menjenguk satu per satu korban dan berbincang dengan pihak keluarga korban.
Kang Emil juga mengunjungi TKP kecelakaan maut. Setelah itu, ia akan mengunjungi salah satu rumah korban.
Sebelumnya, dalam akun Instagram @ridwankamil, Kang Emil menyampaikan duka dan turut prihatin atas kecelakaan tersebut. Dia juga meminta kepada Kepolisian agar bisa menangani dan mengungkap penyebab kecelakaan tersebut dan memberikan tindakan hukum kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab.
“Kepada pemilik perusahaan, mohon selalu pastikan kelaikan jalan dari armada kendaraan bisnisnya. Karena ini adalah kejadian kedua yang melibatkan truk besar dalam kecelakaan lalu lintas di wilayah Bodebek,” tulis Kang Emil.
Dia juga meminta agar Wali Kota Bekasi untuk mengevaluasi jam kerja truk-truk besar yang melintasi kota di jam-jam sibuk, yang berpotensi pada rawannya kecelakaan lalu lintas. "Sudah koordinasi dengan pihak Wali Kota. Dengan koordinasi dengan kami, sudah mengirimkan surat ke Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk batasi operasional kendaraan berat di jam sibuk di siang hari," ucapnya.
Sepuluh korban meninggal kecelakaan maut tersebut adalah Abdul Muis Al Habsi (11), Samsudin Baharsa (25), Timo (59), Ilham Agustus Saifullah (13), Taufik (22), Muryati (37), Vidi Vidiyono (9), Ridho Santoso (20), Santoso Fauzi (33), dan Nouval (8).
Sedangkan 23 korban luka adalah Eling (63), Purwanti (58), Marsiah (49), Ahmad Sali (49), Rojali (40), Zefandra (8), Fikri Faturahman (9), Malika salsabila (12), Ardina Sarefa (11), Ilyas Keanu (10), Maudy (11), Reza Alam Kusuma (10), Ahmad Maulana (8), M yusuf (7), Farel (8), Defa Anggi (11), Fahira Saumi (11), M Rizky Pratama (12), Jeje Gafatah (3), Sari Marita (33), Rinjani, Fauzi Ahmad (10), dan Dzilzian Langit Ramadhan (11). (rm.id)
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu