TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

BPBD Jakarta Siagakan 267 Petugas Di Kelurahan

Oleh: Farhan
Editor: admin
Senin, 09 Desember 2024 | 13:18 WIB
Petuga BPBD Jajakarta menyiapkan Perahu karet untuk antisipasi banjir. Foto : Ist
Petuga BPBD Jajakarta menyiapkan Perahu karet untuk antisipasi banjir. Foto : Ist

JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menerjunkan 267 petugas ke setiap kelurahan. Langkah itu diambil untuk memperkuat penanganan bencana banjir di musim hujan.

Kesiapsiagaan petugas BPBD itu ditujukan untuk me­lindungi warga dan mengurangi risiko kerugian akibat bencana.

Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, pihaknya juga memperkuat berkoordinasi dengan Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK)

LMK, Pengurus Rukun Tetangga (RT)/Rukun Warga (RW), dan Tagana untuk memastikan kesiapan wilayah dalam meng­hadapi cuaca ekstrem.

BPBD juga telah mengak­tifkan Posko Siaga Bencana yang beroperasi 24 jam di seluruh Kantor Wali Kota dan Bu­pati,” kata Ismawa di Jakarta, Jumat (6/12/2024).

Selain itu, BPBD DKI menyiapkan buffer stock berupa paket pangan dan sandang untuk kebutuhan darurat korban bencana. Tak hanya itu, BPBD menyiapkan peralatan penyelamatan seperti perahu evakuasi, pelampung dan perlengkapan lainnya telah didistribusikan ke kelurahan dan kecamatan rawan banjir.

Aksi lainnya, para petugas menggencarkan sosialisasi dan edukasi terkait kesiapsiagaan terhadap bencana. Edukasi dilak­sanakan rutin di sekolah, gedung perkantoran, rumah sakit, gedung pemerintahan dan komunitas dibarengi simulasi evakuasi serta pelatihan tanggap darurat.

“Imbauan keselamatan terus disebarluaskan melalui berbagai platform, termasuk media sosial,” imbuh Isnawa.

Sebagai informasi, Badan Me­teorologi, Klimatologi dan Geo­fisika (BMKG) memprediksi Ja­karta dan sekitarnya berpotensi banjir besar, seperti tahun 2020. Prediksi tersebut mengacu dari fenomena La Nina. Dan seruak udara dingin dari Siberia yang berpotensi meningkatkan curah hujan hingga 20 persen serta me­micu terjadinya angin kencang.

Isnawa mengimbau warga untuk mengurangi aktivitas di sekitar kali, sungai, waduk dan danau, mengingat ada potensi terjadi cuaca ekstrem.

Para orangtua harus menga­wasi anak-anak mereka yang bermain, berenang atau memancing di area tersebut.

“Semua masyarakat harus waspada terhadap petir dan angin kencang. Jika terjadi cuaca buruk, segeralah berlindung di tempat yang aman,” imbaunya.

Isnawa menuturkan kolaborasi dan partisipasi aktif masyarakat merupakan kunci utama dalam menghadapi ancaman.

Modifikasi Cuaca

BPBD DKI akan melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) mulai Sabtu (7/12/2024) hingga Senin (9/12/2024).

Sekretaris Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Marulitua Sijabat mengatakan, OMC dilakukan un­tuk menurunkan intensitas hujan. Sehingga bencana dampak dari hujan deras dapat diminimalisir.

Ketua Subkelompok Urusan Pengendalian dan Operasi BPBD DKI Jakarta, Muhamad Thoufiq Hidayatuloh menjelas­kan, OMC dilakukan dengan penyemaian awan menggunakan pesawat terbang.

“Operasi ini diharapkan bisa meredistribusi curah hujan agar tidak terfokus di satu kawasan,” ucapnya.

Meski diakui Thoufiq, pihaknya tidak bisa memastikan jumlah awan yang perlu disemai agar bisa meredistribusi hujan. Karena itu, pihaknya mempersiapkan jajaran pelaksana operasi untuk melaku­kan tindakan lebih dari satu kali penerbangan dalam satu hari.

“Sementara ini prakiraan awan akan banyak datang dari arah mata angin barat dan barat daya. Tapi kami akan pastikan dan terus lakukan pemantauan selama operasi berlangsung,” jelasnya.

Dalam rapat koordinasi (Ra­kor) bersama BMKG membahas koordinasi siaga banjir pada Kamis (5/12/2024). Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi menginstruksikan jaja­ran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait melakukan upaya penanganan secara terpadu.

Salah satunya, melakukan rekayasa cuaca. Selain pada 7-9 Desember, Teguh meminta rekayasa cuaca dilakukan pada 20 Desember.

“Kami meminta BMKG berkoordinasi dengan BNPB terkait penerapan status darurat yang akan diambil oleh Pemprov DKI mengingat potensi curah hujan yang akan terjadi seperti awal 2020,” pintanya.

Teguh juga meminta Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Gulkarmat dan Satpol PP serta jajaran terkait bersiap hadapi curah hujan tinggi yang berpo­tensi mengakibatkan banjir.

“Saluran air di Jakarta saat ini siap menampung curah hu­jan berintensitas tinggi dengan kapasitas 100 hingga 120 milimeter yang berlangsung selama 24 jam nonstop. Tapi di atas kapasitas itu, Jakarta akan ban­jir,” beber Teguh.

Wakil Ketua Dewan Per­wakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Ima Mahdiah mengapresiasi Pj Gubernur yang gerak cepat (gercep) melakukan mitigasi potensi bencana banjir.

“Saya harap kerja cepat ini bisa diikuti oleh seluruh dinas terkait seperti Dinas Pertamanan dan Hutan Kota dan Dinas Sum­ber Daya Air,” kata Ima.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit