Hadapi Libur Nataru, 100 Personel Siaga Di Posko Kesehatan Pelabuhan Banten
SERANG - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyediakan layanan Posko Kesehatan di sejumlah titik strategis, seperti Pelabuhan Merak, untuk menghadapi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Posko ini beroperasi mulai 15 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.
“Kita sudah menugaskan Balai Karantina Kesehatan Kelas I Banten untuk mendirikan pos kesehatan di sini. Ini didirikan tanggal 15 Desember dan akan beroperasi sampai 5 Januari. Ada 2 shift, jadi 2 kali 12 jam,” ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, Banten, Selasa (24/12/2024).
Menkes menambahkan, sebagai jalur utama penghubung antara Pulau Jawa dan Sumatra, Provinsi Banten memiliki lima posko kesehatan yang tersebar di tiga pelabuhan utama.
Di Pelabuhan Feri Merak, terdapat tiga, posko BKK Kelas I Banten di Dermaga 5, Poskes Terminal Terpadu Merak, dan Poskes ASDP di Dermaga Eksekutif.
Sementara itu, satu posko berada di Pelabuhan Pelindo Ciwandan, dan satu lagi di Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ) Bojonegara.
Posko hanya memberikan layanan dasar dan emergensi saja karena kita sudah berkoordinasi dengan puskesmas terdekat, yaitu Puskesmas Pulomerak yang berjarak sekitar lima menit dan RS Krakatau Medika yang berjarak 25 menit dari sini,” ujar Menkes.
Layanan kesehatan di Posko Pelabuhan Merak, Ciwandan, dan Bojonegara mendapat dukungan dari tiga puskesmas, yaitu Puskesmas Pulomerak, Puskesmas Ciwandan, dan Puskesmas Bojonegara.
Selain itu, fasilitas rujukan juga tersedia di RS Krakatau Medika Cilegon, RS Hermina Cilegon, dan RS Bethsaida.
Selama libur Nataru, Posko Kesehatan Pelabuhan Banten diperkuat oleh 100 personel, yang terdiri dari 10 dokter, 13 perawat, 67 sanitarian & surveilans, serta 10 pengemudi.
Hingga 23 Desember 2024, Posko di Pelabuhan Merak, Bojonegara, dan Ciwandan telah melayani 53 pasien. Kasus terbanyak adalah hipertensi (11 orang), ISPA (5 orang), dan gastritis (3 orang). Dari jumlah tersebut, 52 pasien ditangani melalui rawat jalan, sementara satu pasien dirujuk ke RS Krakatau Medika.
“Sampai dengan hari ini, kita hanya ada 53 pasien. Sebagian besar adalah pasien-pasien dengan kasus hipertensi dan ISPA,” kata Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Azhar Jaya, yang turut memantau posko kesehatan secara langsung.
Azhar mengatakan, sebelum posko didirikan, Balai Karantina Kesehatan (BKK) Kelas I Banten telah melaksanakan sejumlah kegiatan pra-pos, termasuk pengawasan sanitasi lingkungan pelabuhan, sanitasi kapal, rumah makan, serta pengendalian vektor dan binatang pengganggu.
"Selain itu, BKK juga memeriksa obat-obatan dan P3K di kapal serta memberikan pelatihan kedaruratan kepada ABK Kapal," ujarnya.
Layanan kesehatan di posko meliputi pemeriksaan dan konsultasi kesehatan, pemantauan faktor risiko lingkungan, penanganan darurat ringan, dan edukasi kesehatan.
BKK Banten juga menyediakan vitamin dan obat-obatan untuk masyarakat.
Untuk mendukung operasionalnya, BKK Kelas I Banten dilengkapi dengan tiga unit tenda pelayanan, empat unit mobil ambulans, dan empat unit motor ambulans.
Petugas kesehatan juga dibekali dengan emergency kit, Automated External Defibrillator (AED), oksigen konsentrat, tensimeter digital, serta alat kesehatan (alkes) lainnya.
Menkes mengimbau pemudik untuk menjaga kesehatan selama perjalanan dan segera mengunjungi pos kesehatan jika mengalami keluhan.
“Pesan saya, Bapak, Ibu tidur yang cukup. Makannya cukup, jangan berlebihan. Kalau merasa sesak dan pusing buru-buru datang ke pos kesehatan untuk ditangani dengan lebih dini. Semoga Bapak Ibu nanti liburannya aman, lancar, dan sehat,” pungkas Menkes.
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Opini | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu