TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Permudah Umat Cari Penceramah, Yaqut Luncurkan Aplikasi Ustadzkita

Laporan: AY
Rabu, 07 September 2022 | 07:47 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada peluncuran aplikasi Ustadzkita. (Ist)
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada peluncuran aplikasi Ustadzkita. (Ist)

JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meluncurkan aplikasi ustadzkita, di Jakarta, Selasa (6/9). Aplikasi ini dikembangkan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama dan sudah bisa diunduh di Playstore.

Rilis aplikasi ustadzkita dilaksanakan dalam rangkaian Halaqah Dai dan Pengukuhan Majelis Dai Kebangsaan.

"Aplikasi ustadzkita diharapkan bisa diakses masyarakat umum sehingga masyarakat bisa mencari dai untuk diundang memberikan tausiah dan pemahaman keagamaan. Aplikasi ustadzkita diharapkan benar-benar memudahkan masyarakat mencari dai atau ustaz," ujar Yaqut, seperti keterangan yang diterima RM.id (Tangsel Pos Group), Selasa (6/9).

Peluncuran ini dihadiri Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar, perwakilan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Hadir pula, Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin, para Staf Khusus, Sekretaris Ditjen Bimas Islam M Fuad Nasar, dan Direktur Penerangan Agama Islam Syamsul Bahri.

“Pekerjaan penting para dai yang harus benar-benar kita pahami dan laksanakan adalah sebagai penanggung jawab dan penuntun umat. Dai adalah obor bagi jalan terangnya umat," lanjut Yaqut.

Menjadi dai, lanjut Yaqut, bukan hal mudah. Dai bukan hanya orang yang piawai menyampaikan orasi atau dapat berbicara dengan baik dan runut, diselingi sedikit humor sehingga objek dakwah terhibur.

"Dai adalah orang yang bisa menyampaikan pendapat dan pesan keagamaan sesuai dengan pikiran pendengar, dan ini tidak mudah. Dibutuhkan seni tersendiri untuk melakukan hal ini," tambahnya.

Selain sebagai penceramah, lanjut Yaqut, dai juga mengemban peran penting sebagai pembawa kasih sayang di tengah masyarakat.

"Dulu orang mengasihi karena agama. Sekarang ada orang yang menggunakan agama untuk membenci satu sama lain. Tentu ini pekerjaan rumah yang harus ditanggung para dai. Tidak boleh lagi ada kebencian yang terjadi atas nama agama," tegasnya.

Dalam kesempatan sama, Yaqut mengapresiasi dikukuhkannya Majelis Dai Kebangsaan. Yaqut berharap, Majelis Dai Kebangsaan dapat menjadi pilar dan ujung tombak dalam memberikan pemahaman keagamaan yang baik terhadap umat. Yaqut juga berharap kehadiran Majelis Dai Kebangsaan mampu mengambil peran untuk mengisi media sosial dengan konten dakwah yang mencerahkan.

"Majelis Dai Kebangsaan diharapkan bisa membentengi umat agar tidak tertipu, terbujuk, terayu konten dakwah di media sosial yang disampaikan bukan oleh ahlinya. Sebab, jika sesuatu diserahkan bukan pada ahlinya maka tunggulah saat kehancurannya," tambahnya.

Pengukuhan Majelis Dai Kebangsaan dirangkai dengan penyelenggaraan Halaqah Dai. Hadir sebagai narasumber, perwakilan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dan Dewan Masjid Indonesia (DMI).

"Sekali lagi saya berharap kepada para dai di Majelis Dai Kebangsaan benar-benar mampu menjadi apa yang diharapkan dan dicita-citakan sebagai benteng pertahanan Islam di Indonesia," tegas Yaqut. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo