TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Nihayatul Wafiroh: Keberadaan HMPV Perlu Diwaspadai

Reporter: Farhan
Editor: Redaksi
Rabu, 08 Januari 2025 | 10:16 WIB
Ilustrasi. Foto ; Ist
Ilustrasi. Foto ; Ist

JAKARTA - Memasuki awal tahun 2025, masyarakat dunia dihebohkan merebaknya Human Metapneumovirus (HMPV). Virus ini, dikabarkan sudah menyebar ke berbagai negara.

 

Seperti, Amerika Serikat, China, Malaysia. Bahkan, di Indonesiapun dilaporkan telah ditemukan. Semua kasus yang ditemukan, menyangkut anak-anak.

 

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia, bukan virus baru dan sudah dikenal dalam dunia medis.

 

HMPV adalah virus lama yang sifatnya mirip dengan flu. Sistem imunitas manusia sudah mengenal virus ini sejak lama, dan mampu meresponsnya dengan baik. “Karena itu, masyarakat jangan panik,” kata Menkes di Jakarta, Senin (6/1/2024).

 

Lebih jauh, Budi menegaskan bahwa HMPV bukanlah virus yang mematikan. Virus ini memiliki karakteristik mirip flu biasa, dengan gejala seperti batuk, demam, pilek, dan sesak napas. Sebagian besar orang yang terinfeksi, akan pulih dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan khusus.

 

Penularan virus ini melalui percikan air liur atau droplet dari individu yang terinfeksi. Meskipun umumnya tidak berbahaya, kelompok rentan seperti anak-anak, orang lanjut usia, dan individu dengan kondisi kesehatan tertentu, tetap perlu waspada.

 

Dengan mengikuti protokol kesehatan 3M, menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker, sama Seperti Covid-19, kita dapat mengatasi virus ini dengan baik,” tutup Menkes.

 

Menanggapai hal itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR, Nihayatul Wafiroh tetap meminta Pemerintah agar waspada. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Aji Muhawarman menjawab, Kemenkes tetap melakukan pemantauan di bandara dan pelabuhan.

 

Untuk lebih jelasnya, berikut wawancara dengan Nihayatul Wafiroh tentang HMPV yang tengah merebak di beberapa negara.

 

Bagaimana pandangan Anda mengenai HMPV yang sedang merebak di berbagai negara, ter­masuk di negara tetangga seperti Malaysia?

 

Terkait HMPV (Human Metapneumovirus) yang tengah mewabah di China, Komisi IX DPR menekankan kepada Pemerintah harus memperha­tikan perkembangan virus ini.

 

HMPV adalah virus yang biasanya menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas. Meskipun tidak sepopuler virus seperti Covid-19 atau Influenza, keberadaannya tetap perlu diwaspadai, terutama jika mulai menunjukkan pola penyebaran yang lebih luas.

 

Bukankah virus ini tidak ber­bahaya?

 

Virus ini memang bukan virus baru, karena sudah dilaporkan dalam jurnal di Belanda tahun 2021 dan dilaporkan CDC (Center for Disease Control and Prevention) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat pada tahun 2001. Menurut CDC China, gejala infeksi HMPV seperti batuk, demam, hidung tersumbat, dan sakit tenggorokan.

 

Virus menyebar, terutama melalui droplet atau aerosol dari batuk atau bersin, serta kontak dekat atau pa­paran lingkungan yang terkontami­nasi. Virus ini cenderung muncul pada musim dingin.

 

Apa langkah yang perlu dilakukan Pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan?

 

Ada beberapa langkah yang bisa diambil Pemerintah untuk mengantisipasinya. Pertama, peningkatan pemantauan dan deteksi dini. Pemerintah perlu meningkatkan sistem pemantauan di pintu-pintu masuk negara, seperti bandara dan pelabu­han, untuk memeriksa gejala-gejala yang mirip dengan infeksi saluran pernapasan akut. Ini termasuk peng­gunaan tes diagnostik yang tepat untuk mendeteksi HMPV lebih awal.

 

Kedua, edukasi masyarakat tanpa memberikan rasa khawatir. Menyampaikan informasi yang jelas dan tepat kepada masyarakat mengenai cara-cara pencegahan infeksi, seperti mencuci tangan, menggunakan masker jika sakit, dan menjaga ke­bersihan lingkungan, tetap penting untuk mencegah penyebaran virus.

 

Apakah Pemerintah perlu berkoordinasi dengan negara lain dalam hal pencegahan?

 

Pemerintah perlu terus berkoordi­nasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan negara-negara yang terdampak, untuk mendapatkan informasi terkini mengenai virus ini, termasuk pola penyebaran, tingkat virulensi, dan vaksinasi yang diper­lukan.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit