TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Pekan Pertama 2025, Puluhan Ribu Akun Judol Sudah Ditindak

Reporter: Farhan
Editor: Redaksi
Rabu, 08 Januari 2025 | 10:38 WIB
Ikustrasi. Foto : Ist
Ikustrasi. Foto : Ist

JAKARTA - Masyarakat dan semua pemangku kepentingan wajib waspada. Sebab, virus judi online (judol) masih mengancam Indonesia di 2025. Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) mengajak semua pihak bekerjasama dan bergotongroyong memberantas virus tersebut.

 

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media kemkomdigi, Molly Prabawaty menyatakan, pihak sudah menindak 43.063 konten dan situs yang terkait dan terafiliasi judol. Penindakan pada ribuan konten itu dilakukan pada periode 1-6 Januari 2025.

 

“Sesuai arahan Presiden Prabowo dan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid, kita harus melindungi generasi muda dari konten judol, pinjaman online (pinjol) ilegal, dan konten negatif lainnya di ruang digital,” ujar Molly di Jakarta, Selasa (7/1/2025).

 

Secara akumulatif, jelas dia, dari Oktober 2024 sampai 6 Januari 2025, konten atau web terkait judol yang sudah tindak mencapai 711.522 buah. Rinciannya, sebanyak 652.147 website dan IP, 29.964 konten/akun pada platform Meta, 17.836 file sharing, 6.842 pada Google/YouTube, 4.075 di platform X, 435 di Telegram, dan 219 di Tiktok.

 

Kami juga memblokir akun yang memiliki jumlah pengikut banyak mulai dari ratusan ribu hingga jutaan pengikut, di antaranya akun IG @becandayo (326 ribu pengikut), akun @putridelvasyakira (670 ribu pengikut), dan akun @hitzmedsos (338 pengikut). Akun-akun itu terafiliasi dengan situs dan promosi judol,” ungkapnya.

 

Lebih lanjut, Molly mengajak semua pihak untuk berperan aktif memberantas judol, khususnya para orang tua. Sebab, dampak dan ancaman virus tersebut sangat besar di Indonesia.

 

Memurutnya, para oraang tua harus lebih aktif memeriksa jenis game yang dimainkan anak-anak dan memastikan bahwa game tersebut sesuai dengan usia mereka. Dengan begitu, anak-anak bisa terhindar dari potensi paparan konten atau tautan akun/web yang mengarah pada perjudian.

 

“Mari kita jadikan pengawasan digital sebagai prioritas. Jadi, anak-anak kita dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat, aman, dan bebas dari paparan perjudian yang merusak,” tegasnya.

 

Dia juga mengajak semua pihak untuk melaporkan temuan terkait promosi atau konten judol melalui website www.aduankonten.id, WhatsApp: 0811-9224-545, dan Chatbot Stop Judi Online: 0811-1001-5080.

 

Terpisah, Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri, Brigjen Helfi Assegaf menyampaikan, salah satu usaha teranyar Polri dalam memberantas judol adalah melakukan penyitaan hotel bintang 4, yakni Hotel Aruss di Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Menurutnya, hotel tersebut merupakan hasil Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dari aktivitas judol.

 

Helfi menyebut, anggaran pembangunan hotel Aruss dilakukan dengan cara ditransfer seorang berinisial FH yang kini statusnya sebagai saksi, melalui lima rekening, yakni dari masing-masing satu rekening OR, RF, MD, dan dua rekening dari KP. “Rekening tersebut dibuka oleh bandar yang terkait dengan platform judi online, antara lain Dapabet, Agen 138, dan judi bola,” ujarnya.

 

Selain itu, tambah Helfi, ada juga aktivitas penarikan tunai dan penyetoran tunai dengan total senilai Rp 40,5 miliar terkait dengan pembanguanan Hotel Aruss.

 

Di media sosial (medsos) perbincangan soal judol di 2025 juga masih cukup hangat. “Sudah tahun baru nih. Kawan-kawan, resolusi 2025 silakan dijalankan ya. Tapi inget, jangan pakai dana judol,” cuit akun @jalanlurus2389_. “Sudahlah jangan ada lagi, yang tergiur sama keuntungan judol. Itu cuma akal-akalan bandar,” timpal akun @Bebywoon.

 

“Maju terus semua punggawa pemberantas judol. Jangan takut sama bandar. Pemberantasan judol yang dilakukan Presiden Prabowo bertujuan agar masyarakat tidak terpuruk atau terjerat permainan mafia dan bandar judol,” tulis akun @HaninMayang.

 

“Kalo ada kawan atau saudara yang tiba-tiba WA minta tambahan dana untuk judol, tolong deh ingetin agar berhenti. Ini sudah 2025, dan PPN juga nggak jadi naik kan. Jadi, kita bisa kehilangan satu alasan untuk main judol, nggak perlu lagi ngadu nasib untuk cari tambahan uang,” kelakar akun @bmsdrta.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit