TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Penggunaan Dana BOS Rp300 Juta Lebih SMPN 8 Tangsel Dipertanyakan

Reporter: Rachman Deniansyah
Editor: Irma Permata Sari
Rabu, 15 Januari 2025 | 07:08 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

SETU - Penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMPN 8 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) senilai lebih dari Rp300 juta dipertanyakan. 

 

Berdasarkan data resmi yang berhasil diterima, sekolah negeri yang berlokasi Kelurahan Muncul, Kecamatan Setu ini menerima dana BOS 2024 tahap pertama dengan total Rp715.200.000.

 

Dari data tersebut, tertulis sebesar 42,26 persennya atau senilai Rp 302.262.100 tercantum digunakan untuk pengembangan perpustakaan dan/atau layanan pojok baca.

 

Namun berdasarkan hasil penelusuran, kondisi perpustakaan yang berada di lantai 2 gedung sekolah tampak tidak menunjukkan perubahan yang signifikan, serta tak ada peningkatan fasilitas yang mencolok. 

 

Sejumlah siswa yang ditemui pun menyatakan, tidak mengalami perubahan sejak tahun lalu.

 

Fakta ini menimbulkan tanda tanya, terkait pemanfaatan dana tersebut.

 

Saat dikonfirmasi, Kepala SMPN 8 Tangsel, Muslih mengeklaim, anggaran tersebut digunakan untuk pengadaan buku kurikulum merdeka.

 

"Buku yang dibeli mencakup 10 mata pelajaran kelas 9, serta buku kesenian dan olahraga untuk semua siswa kelas 7 hingga 9, dengan total sekitar 7.000 eksemplar," papar Muslih di sekolahnya, Selasa (14/1).

 

Buku-buku ini, kata dia, diperuntukkan bagi para siswa.

 

Saat ditanya mengenai kegiatan pengembangan perpustakaan dan/atau layanan pojok baca seperti yang tercantum dalam laporan, Muslih menegaskan bahwa mungkin itu hanyalah masalah teknis pencatatan.

 

Angka lebih dari Rp300 juta tersebut menjadi yang tertinggi. Termasuk jika dibandingkan di sekolah lain. 

 

Kemungkinan, menurut Muslih, pengadaan serupa di sekolah lain masuk dalam catatan anggaran kategori pembelajaran.

 

"Inspektorat tidak menemukan masalah dalam pencatatan anggaran ini. Kesimpulannya, dana Rp300 juta tersebut sepenuhnya digunakan untuk mendukung pembelajaran melalui pembelian buku kurikulum Merdeka," tegasnya.

 

Namun Ia menyebut, ingin memastikan rincian anggaran yang dimaksud terlebih dahulu. 

 

"Saya akan cek lagi ke operator sekolah dan lihat datanya. Kalau memang ada kesalahan judul, itu bisa diperbaiki,” imbuhnya.

 

Dengan begitu, pihak sekolah pun akan mengecek ulang ke operator sekolah untuk memastikan detail teknis lebih lanjut.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit