Libur Panjang Telah Usai, Arus Lalu Lintas Sejumlah Titik di Tangsel Padat Merayap

CIPUTAT - Arus lalu lintas di sejumlah titik di kawasan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terpantau padat merayap pada hari pertama usai libur panjang Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek, Kamis (30/1/2025).

 

Berdasarkan pantauan sekitar pukul 07.00 WIB, arus lalu lintas di sejumlah titik seperti Jalan Ciater Raya, Jalan Raya Puspitek, Jalan Benda Raya, Bundaran Maruga, Jalan Bukit Raya, Jalan Aria Putra, hingga Jalan Raya Jakarta-Bogor (Ciputat) padat lancar dan ramai padat dan padat merayap.

 

Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangsel juga tampak berada di sejumlah titik tersebut untuk mengatur arus lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan.

 

Salah satu pengendara motor, Raditya Yudhis, mengaku perjalanannya dari kawasan Setu untuk pergi bekerja di Ciputat Timur pada hari ini memakan waktu hampir satu jam.

 

“Berangkat tadi dari rumah jam 7 lewat 5, sampai kantor jam 8 kurang 3, hampir satu jam,” kata Raditya.

 

Bukan tanpa sebab, lamanya waktu perjalanan itu disebabkan lantaran dirinya harus melewati beberapa titik kemacetan untuk bisa sampai ke kantor tempatnya bekerja.

 

“Kena macet di Titoti, terus di jalur Ciputat pasti ya macet. Kalau di daerah Pamulang juga macet, terus di depan Kantor Pemerintahan Kota Tangsel, Bundaran Maruga macet, Parakan gak terlalu macet,” jelasnya.

 

Anehnya, arus lalu lintas di sejumlah titik yang biasanya mengalami kemacetan cukup parah di hari kerja itu pada hari ini terpantau lancar, ramai padat, dan padat merayap, tidak mengalami kemacetan yang cukup parah.

 

Ramai padat merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi jalan yang sedang ramai, biasanya kendaraan melaju dalam kecepatan kecil berkisar antara 30-50 km per jam. Sementara, kendaraan dalam arus lalu lintas padat merayap melaju dengan kecepatan 10-30 km per jam.

 

“Kalau sekarang kayaknya masih banyak yang libur, gak semua kantor masuk, jadinya padat tapi lancar,” lanjut Raditya.

 

Menurutnya, salah satu faktor terjadinya kemacetan arus lalu lintas di sejumlah titik tersebut dikarenakan waktu masuk sekolah dan kerja tidak jauh berbeda. Sehingga, volume kendaraan meningkat di waktu pagi.

 

“Saya lihat mungkin karena anak sekolah masuknya sama ya, kalau misalkan jam masuk sekolah dan kantor itu beda mungkin bisa lebih mengurai kemacetan. Karena banyak juga orang antar anak sekolah satu anak satu mobil, keluar masuk sekolahnya bikin padet,” ucapnya.

 

Sementara itu, Arga Gurning, pengemudi ojek online, menjelaskan bahwa titik-titik tersebut memang sudah biasa terjadi kemacetan karena tingginya volume kendaraan.

 

“Biasanya kalau di daerah Ciputat itu di depan Pasar Ciputat, sampai ke arah Lebak Bulus itu pasti macet. Kalau Pamulang itu titik macetnya di Pertigaan Parakan, pom bensin, nah itu udah biasa. Ciater di bundaran sepanjang bundaran sampai lewat Ricastro itu macet,” ucap Arga.

 

Kemacetan paling parah biasanya terjadi pada hari Senin dan Selasa. Sementara itu pada hari ini, titik-titik tersebut tidak mengalami kemacetan separah hari tersebut.

 

“Setiap hari jam kerja mulai dari jam 6 itu sudah mulai macet daerah Tangsel, paling parah Senin sama Selasa,” jelasnya.

 

Menurut Arga, tidak semua titik rawan kemacetan di daerah Tangsel itu dapat menemukan solusinya. Sebab, kemacetan yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh satu hal saja, melainkan beberapa faktor.

 

“Gak semua titik macet itu ada solusinya, paling kayak di Pasar Ciputat kan pagi-pagi mungkin salah satunya yang bikin macet itu kayak angkot. Itu di Pasar Ciputat masih bandel yang lawan arah, kadang itu juga yang bikin kemacetan,” lanjutnya.

 

Begitu juga di Jalan Ciater Raya, tingginya volume kendaraan yang melintas menjadi alasan terjadinya kemacetan dan arus lalu lintas yang padat merayap.

 

“Kalau di Ciater ya gimana ya mungkin udah terlalu banyak volume kendaraan kali ya, jadi ada di titik-titik tertentu yang memang macet,” tutupnya.