TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Diskan Pandeglang “Kekeuh” Naikan PAD Rp 949 Juta

Padahal Target Tahun 2024 Tak Tercapai 100 Persen

Oleh: Nipal
Editor: Redaksi
Jumat, 31 Januari 2025 | 09:58 WIB
Kepala Diskan Pandeglang Uun Junandar sedang sedang memberi Bimbingan Teknis Pemenuhan Legalitas Nelayan untuk Perikanan yang Berkelanjutan di salah satu hotel di Pandeglang, beberapa waktu lalu.
Kepala Diskan Pandeglang Uun Junandar sedang sedang memberi Bimbingan Teknis Pemenuhan Legalitas Nelayan untuk Perikanan yang Berkelanjutan di salah satu hotel di Pandeglang, beberapa waktu lalu.

PANDEGLANG - Walau Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun Anggaran (TA) 2024 di Dinas Perikanan (Diskan) Pandeglang hanya mencapai 68 persen dari target sebesar Rp823.996.250,-, tak menyurutkan pihak Diskan Pandeglang untuk menaikan target PAD TA 2025.

 

Pihak Diskan Pandeglang “kekeuh” PAD TA 2025 itu dinaikan dengan proyeksi sebesar Rp949.565.200,- atau mengalami kenaikan sebesar Rp125.568.950,- dari PAD TA 2024 lalu. PAD itu bakal diambil dari tiga sektor, yakni Tempat Pelelangan Ikan (TPI), Balai Benih Ikan (BBI) dan Outlet.

 

Kepala Diskan Pandeglang, Uun Junandar tak menampikan soal target PAD TA 2024 di instansi yang dipimpinnya hanya mampu mencapai 68 persen. “Capaian PAD Tahun 2024 68 persen dari target sebesar Rp823.996.250,-,” kata Uun saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (30/1).

 

Walau demikian Uun menyatakan, optimis pada TA 2025 pihaknya bisa memaksimalkan target PAD. Makanya kata dia, PAD TA 2025 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.
 

“Target PAD Tahun 2025 sebesar Rp949.565.200,-, target ini naik dari tahun sebelumnya yang hanya ditargetkan sebesar Rp 823.996.250,-,” ungkapnya.

 

Apalagi tegas Uun, selama bulan Januari 2025 ini sudah ada penyerapan PAD dengan besaran 30 persen dari total target tersebut. Maka dari itulah dia sangat optimis tahun ini bisa mencapai 100 persen.
 

“Bulan Januari ini sudah 30 persen yang terserap dari PAD secara keseluruhan. Mudah-mudahan awal Februari ada tanda tangan MOU (Memorandum of Understanding) TPI, tentu ini bisa menambah kembali pemasukan PAD,” ungkapnya.

 

Selama ini kata mantan Sekretaris Dinas Pertanian dan Peternakan Pandeglang ini, PAD yang ada di instansi ditarik dari tiga sektor, yakni TPI, BBI dan Outlet.
 

“PAD itu didominasi (paling besar, red) dari TPI. Dari TPI itu sebesar Rp817.000.000,-, dari BBI sebesar Rp80 juta, dan terakhir itu dari Outlet sebesar Rp52 juta,” jelasnya.
 

Kepala Bidang Perikanan pada Diskan Pandeglang, Iik Syakhbyatin menambahkan, produksi budidaya sektor perikanan air tawar di Kabupaten Pandeglang mengalami peningkatan selama tahun 2024 dibandingkan dengan tahun 2023 lalu.

 

“Pada tahun 2023 lalu produksi budidaya sektor perikanan air tawar mencapai 27.001 ton, dan untuk tahun 2024 mencapai 27,424,293 kilogram atau 27.424 ton. Jadi tahun 2024 telah mengalami peningkatan signifikan,” katanya.
 

“Ada lima kategori jenis ikan tawar yaitu ikan mas, nila, lele, patin, dan gurame. Namun, produksi ikan tawar di daerah ini paling didominasi oleh nila dan lele,” sambungnya.

 

Produksi budidaya ikan di Pandeglang terbilang tinggi katanya, salah satunya didukung oleh hasil budidaya payau seperti udang vannamei.
 

“Kita sebenarnya kenapa bisa tinggi karena terbantu produksi udang vannamei, tapi karena udang vannamei itu kebanyakan produksi hasil perusahaan besar jadi tidak menjadi prioritas pembinaan dari Diskan, dan tetap kami memprioritaskan yang ikan tawar dan pembudidaya kecil,” katanya.
 

Katanya lagi, pihaknya terus melaksanakan program pemberdayaan budidaya ikan sesuai ketentuan Kementerian Dalam Negeri (Permendagri).
 

“Program kami tetap sesuai dengan Permendagri. Ada dua fokus, yaitu pemberdayaan budidaya ikan dan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan,” tegasnya.

 

Namun tak dipungkiri pihaknya, ada salah satu tantangan besar yang dihadapi adalah harga pakan ikan yang terus meningkat. Untuk mengatasi hal tersebut ujarnya, Pemerintah telah melakukan beberapa langkah strategis.
 

“Kami pernah mengikuti rapat di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama perusahaan-perusahaan pakan terbesar di Indonesia, dalam rapat itu disampaikan harapan adanya subsidi pakan selain subsidi pupuk, dan itu sedang diupayakan,” imbuhnya.

 

Selain itu ungkapnya, KKP juga mendukung upaya gerakan pakan mandiri dengan menyediakan mesin pakan bagi pembudidaya ikan di berbagai daerah, termasuk Pandeglang.
 

“Di Pandeglang sudah ada beberapa kelompok yang menerima bantuan mesin pakan dari KKP, langkah ini diharapkan bisa menjadi solusi untuk menghadapi kenaikan harga pakan,” tandasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit