Prabowo Kasih Arahan Di Rapim TNI/Polri, Bicara Ciri-ciri Negara Gagal
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan pada Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri di Gedung Tribrata, Jalan Dharmawangsa III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2025). Banyak pesan yang disampaikan Presiden kepada perwira TNI-Polri. Salah satunya, soal ciri-ciri negara gagal.
Prabowo tiba di Gedung Tribrata pukul 15.18 WIB dengan mengenakan pakaian safari berwarna krem. Turut mendampingi Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Teddy Indra Wijaya. Kedatangan Prabowo disambut hangat oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Setelah itu, Prabowo menyalami jajaran perwira tinggi Polri dan TNI yang duduk di kursi VVIP. Ketua Umum Partai Gerindra itu juga tak lupa menyapa perwira menengah Polri-TNI yang hadir dalam Rapim bertema Sinergisitas TNI-Polri Guna Mendukung Terwujudnya Asta Cita” itu.
Kemudian, acara dibuka dengan mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Pada kesempatan ini, Prabowo duduk diapit Jenderal Sigit dan Jenderal Agus sebelum menyampaikan arahan di podium utama.
Dalam arahannya, Prabowo langsung bicara to the poin tentang kehadiran TNI-Polri di tengah-tengah rakyat. Kata Prabowo, ciri-ciri negara gagal bisa dilihat dari kinerja aparat penegak hukum dan keamanan negara. Indonesia, tambah Prabowo, bisa menjadi negara gagal apabila TNI-Polri tidak bisa menegakkan kedaulatan negara dan penegakan hukum secara adil.
“Biasanya ciri khas negara yang gagal adalah tentara dan polisi yang gagal,” kata Prabowo, mengawali sambutannya.
Karenanya, Prabowo menekankan agar TNI-Polri all out membantu setiap kesulitan rakyat. Karena rakyat, diyakini Prabowo, butuh pembuktian.
“Rakyat kita menuntut dari saudara-saudara dedikasi yang sangat tinggi, pengorbanan yang sangat tinggi, bahkan bisa disebut saudara menerima mandat tersebut, saudara-saudara sudah menyerahkan jiwa dan ragamu kepada bangsa dan rakyat,” tambah Prabowo.
Apalagi dengan adanya pangkat yang terpatri di pundak para perwira TNI-Polri. Menurut mantan Menteri Pertahanan itu, pangkat dan jabatan sebagai bentuk penghormatan dari rakyat.
Pangkat yang saudara sandang, bintang yang ada dipundakmu itu adalah artinya adalah penghormatan dari rakyat, karena rakyat menyerahkan nasib keamanan mereka kepada saudara-saudara,” ucap Prabowo, mengingatkan.
Prabowo menjelaskan pangkat dan jabatan bukan sekadar status. Akan tetapi, mengemban amanat rakyat. TNI-Polri harus senantiasa siap siaga ketika rakyat membutuhkan pertolongan. Bahkan, di saat genting sekalipun. “Rakyat menyerahkan perlindungan terhadap diri mereka, masa depan mereka, dan masa depan seluruh bangsa di atas pundak saudara-saudara,” pesan Prabowo.
Prabowo mengatakan hal ini perlu diingat para pimpinan TNI-Polri. Sebab, TNI-Polri adalah penegak hukum yang juga menjaga kedaulatan negara. “Jadi, saya tekankan mereka harus menjadi pemimpin yang baik, saya ingatkan bahwa mereka diharapkan oleh rakyat, mereka diberi kepercayaan yang besar oleh rakyat,” tutup Prabowo.
Di kesempatan sama, Kapolri melaporkan bahwa Rapim TNI-Polri tahun 2025 diikuti oleh 631 perwira tinggi dan menengah TNI-Polri. Mencakup 49 orang pejabat Mabes TNI, 148 orang pejabat Mabes Polri.
“Kemudian 183 pejabat Utama dan Komandan Satuan TNI Angkatan Darat, 66 orang pejabat Utama dan Komandan Satuan TNI Angkatan Laut, 63 orang pejabat Utama dan Satuan TNI Angkatan Udara, 36 orang kapolda dan seluruh jajaran, 75 orang Pati TNI-Polri di Luar Struktur, dan 11 Tepiksus TNI-Polri,” rinci Kapolri.
Sebelum mendengar arahan Prabowo, para Perwira Tinggi dan Menengah TNI-Polri menerima pembekalan dari sejumlah menteri Kabinet Merah Putih (KMP). Di antaranya pembekalan dari Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Dalam paparannya, Zulhas dan Airlangga menyinggung soal strategi di bidang pangan dan ekonomi.
Kapolri berharap pembekalan tersebut dapat menambah wawasan bagi para perwira tinggi dan menengah TNI-Polri agar lebih siap dalam mendukung berbagai program dan kebijakan Pemerintah.
“Utamanya di bidang perekonomian dan pertumbuhan ekonomi, serta dalam merealisasikan ketahanan pangan guna mewujudkan misi Asta Cita,” ujar Kapolri.
Dukungan TNI-Polri dalam mewujudkan ketahanan pangan antara lain melalui program pekarangan makan bergizi untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan pemanfaatan lahan produktif. Khususnya padi dan jagung. Kemudian, program rekrutmen personel yang berkompetensi khusus di bidang pertanian, peternakan, perikanan, kesehatan masyarakat, dan gizi.
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu