TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

100 Hari Pemerintahan Prabowo, Adakah Potensi Reshuffle Kabinet?

Reporter & Editor : AY
Kamis, 13 Februari 2025 | 11:20 WIB
Kabinet Merah Putih saat berada di Magelang. Foto : Ist
Kabinet Merah Putih saat berada di Magelang. Foto : Ist

JAKARTA - Usia Pemerintahan Prabowo sudah 100 hari lebih. Kinerja para menterinya disorot  publik. Ada yang dinilai bagus. Ada juga yang dianggap kurang baik.

 

Bagi yang kinerjanya kurang memuaskan, ada ancaman dari Presiden Prabowo Subianto. Ancamannya, bakal di-reshuffle dari kabinetnya.

 

Prabowo akan melakukan bersih-bersih ketika mendapati menteri yang enggan bekerja untuk rakyat. “Yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat, ya saya singkirkan,” kata Prabowo dalam acara Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan, kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Rabu malam (5/2/2025).

 

Prabowo menekankan, tak akan menoleransi pejabat negara yang main-main. Ia mengatakan, telah memberi kesempatan bagi para menteri selama 100 hari.

 

“Kami tidak akan ragu-ragu bertindak. 100 hari pertama ya. Saya sudah beri, istilahnya, peringatan berkali-kali. Sekarang, siapa yang bandel. Siapa yang dableg, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini, dengan tuntutan rakyat, Pemerintah yang bersih, itu saya akan tindak!” katanya.

 

Pernyataan Prabowo, menurut Direktur Eksekutif Parameter Indonesia Adi Prayitno, sebagai salah satu tanda bahwa Presiden serius untuk melakukan perbaikan di pemerintahannya.

 

Prabowo, menurut dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini, diharapkan tidak mempunyai beban moral untuk melakukan perombakan kabinetnya.

 

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham meyakini, menteri-menteri yang berasal dari Golkar, aman dari reshuflle kabinet. “Kinerjanya baik semua,” ujar Idrus saat menyampaikan keterangan

bertema "Sebagai Partai Idea, Golkar dukung Program-Program Prabowo Gibran", di Jakarta, Senin (10/2/2025).

 

Untuk lebih jauh membahas hal ini, berikut penjelasan Adi Prayitno tentang potensi reshuffle kabinet Merah Putih.

 

Presiden Prabowo menyinggung menteri bandel dan dableg. Apa maknanya?

 

Saya kira, pernyataan Presiden itu, sebagai bentuk keseriusan mendengarkan berbagai penilaian masyarakat tentang kinerja menteri dalam 100 hari kerja ini.

 

Presiden sudah memberikan waktu tiga bulan kepada para menterinya, tapi ada saja yang kerjanya tidak sesuai dengan refleksi dan tidak sesuai dengan harapan.

 

Apakah Anda melihat ada potensi reshuffle?

 

Kalau memang ada menteri yang kinerjanya payah, tidak sesuai harapan, di bawah standar, selalu membuat kontroversi, menyusahkan, tidak ada cerita untuk tidak diganti.

 

Apakah Anda yakin Prabowo akan mencopot menteri seperti itu?

 

Prabowo pernah menyampaikan, akan menyingkirkan jika ada yang tidak bekerja untuk rakyat. Saya kira, itu adalah ultimatum politik kepada para pembantunya untuk tidak main-main dengan rakyat. Itu yang ditunggu-tunggu sebenarnya oleh publik, karena dukungan publik untuk Prabowo cukup besar.

 

Jika melihat karakter Prabowo yang tegas, memang tidak ada cerita. Siapa pun pembantunya, mau dia ketua umum partai, mau sekjen partai, mau wakil ketua umum partai, mau dari relawan, mau yang punya hubungan baik, kalau kinerjanya payah dan merugikan Pemerintah akan diganti.

 

Apakah 100 hari pemerintahan, adalah waktu yang tepat untuk reshuffle kabinet?

 

Kalau sudah masuk 4 bulan, masih berkutat konsolidasi, kerjanya tak kelihatan, saatnya diganti.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit