TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Pondok Aren Paling Dilirik Investor

Realisasi Investasi Di Tangsel Rp 8,48 Triliun

Reporter: Rachman Deniansyah
Editor: Irma Permata Sari
Senin, 17 Februari 2025 | 08:25 WIB
Kepala DPMPTSP Kota Tangsel, Maulana Prayoga saat memaparkan capaian realisasi tahun 2024 di MPP wilayah Serpong, Jumat (14/2).(rmn)
Kepala DPMPTSP Kota Tangsel, Maulana Prayoga saat memaparkan capaian realisasi tahun 2024 di MPP wilayah Serpong, Jumat (14/2).(rmn)

SERPONG-Capaian realisasi investasi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada 2024 sebesar Rp 8,48 triliun. Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya. 

 Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Tangsel, Maulana Prayoga menyampaikan, capaian Rp 8,48 triliun itu meningkat sebesar 14% dari 2023.

 

Selain itu, capaian ini juga telah melampaui target yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Tangsel sebesar Rp 7,4 triliun. Artinya, realisasi investasi pada 2024 memiliki tingkat pencapaian 114,6%.

 

“Realisasi investasi tahun 2024 menunjukkan bahwa Kota Tangerang Selatan semakin diminati investor. Dengan capaian Rp 8,48 triliun, bukan hanya target yang terlampaui, tetapi juga menegaskan posisi Tangerang Selatan sebagai salah satu daerah dengan iklim investasi yang kondusif,” ujar Yoga. 

 

Yoga menuturkan, peningkatan realisasi ini juga membuktikan bahwa iklim investasi di Kota Tangsel sangatlah sehat dan membuat para investor tak ragu untuk berinvestasi. 

 Para investor ini terbagi menjadi dua klasifikasi. Pertama, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Lalu kedua, Penanaman Modal Asing (PMA). 

 

"Untuk PMDN mencapai Rp 7,66 triliun atau meningkat sebesar 23% dari tahun sebelumnya. Sedangkan PMA Rp 816 Miliar, menurun dari tahun sebelumnya sebesar 33 persen," paparnya. 

 

Dia memaparkan, capaian realisasi yang diterima selama 2024 ini meliputi berbagai jenis sektor permodalan. "Terbesar adalah sektor jasa lainnya.yang meliputi kesehatan, pendidikan, dan lain-lainnya. Nilainya itu mencapai Rp 2,52 triliun," ungkapnya. 

 

Lalu sektor terbesar kedua, adalah transportasi, gudang, dan telekomunikasi dengan nilai investasi Rp 2,04 triliun. Investasi pada sektor ini melonjak tajam, jika dibanding tahun sebelumnya hanya Rp 514,7 miliar. 

 

"Untuk sektor ini memang saya mendapat info, itu sangat dipengaruhi oleh adanya pembangunan infrastruktur jalan Tol Serpong-Cinere," imbuhnya. 

 

Selanjutnya, sektor terbesar ketiga adalah perumahan, kawasan industri, dan perkantoran dengan nilai investasi Rp 1,46 triliun. "Kemudian keempat sektor perdagangan dan reparasi dengan capaian senilai Rp 1,06 triliun, dan terakhir sektor hotel dan restoran dengan nilai investasi Rp 516,4 miliar," paparnya. 

 

Tingginya realisasi investasi di wilayah termuda se-Provinsi Banten ini tidak hanya berdampak pada pesatnya pembangunan kota ini. Namun berdampak positif bagi penyerapan tenaga kerja. 

 

“Kami melihat bahwa setiap peningkatan investasi berbanding lurus dengan penyerapan tenaga kerja. Tahun ini, sebanyak 19.368 tenaga kerja terserap, baik tenaga kerja Indonesia (TKI) ataupun tenaga kerja asing (TKA). Artinya selama 2024, terdapat penyerapan tenaga kerja baru lebih dari 19 ribu orang. Hal ini mencerminkan bahwa Tangerang Selatan bukan hanya kota yang menarik untuk berinvestasi, tetapi juga tempat yang menyediakan banyak peluang kerja,” jelas Yoga.

 

Sementara, jika dilihat berdasarkan wilayah, Kecamatan Pondok Aren masih menjadi primadona. Dengan capaian sebesar 29,7 persen, Pondok Aren menjadi wilayah dengan nilai investasi terbesar se-Tangsel. 

 

Dari realisasi tersebut, investasi di Pondok Aren mampu menyerap tenaga kerja sebesar 27,3 persen. Kemudian posisi kedua ditempati Kecamatan Serpong dengan realisasi sebesar 24,8% dan serapan tenaga kerja sebesar 6,2%. 

 

Lalu ketiga, Serpong Utara dengan realisasi investasi 9% dan 28,7% serapan tenaga kerja. Kemudian, Kecamatan Setu dengan 7,4% realisasi investasi dan 18,9% serapan tenaga kerja. Lalu, Ciputat Timur dengan realisasi sebesar 5,5% dan angka serapan tenaga kerja sebesar 4,4%. 

 

Selanjutnya, Pamulang dengan realisasi investasi 3,6% dan 2,4% serapan tenaga kerjanya. Terakhir, Kecamatan Ciputat dengan realisasi 1,2% dan 2,8% serapan tenaga kerja.

 Yoga menerangkan, data tersebut menunjukkan bahwa wilayah Pondok Aren dan Serpong masih menjadi primadona bagi para investor dalam menanamkan modalnya. Sedangkan, Serpong Utara mencatat serapan tenaga kerja tertinggi.

 

“Namun jika melihat di Serpong, itu menunjukkan bahwa kriteria di daerah tersebut merupakan wilayah padat modal dengan capaian realisasi investasi yang berbanding terbalik dengan angka serapan tenaga kerja. Sebaliknya jika di Serpong Utara, menunjukkan bahwa daerah tersebut merupakan wilayah padat karya. Dengan angka serapan tenaga kerja jauh lebih tinggi dibanding realisasi investasi,” terangnya.

 

Yoga melanjutkan, jika menengok investasi yang berasal dari luar negeri, Singapura lah yang menjadi negara dengan nilai investasi terbesar di wilayah termuda se-Provinsi Banten ini. 

Berdasarkan catatannya, Singapura memiliki nilai investasi senilai Rp 275,67 miliar atau sebesar 46%, lalu Australia dengan nilai investasi Rp 142,51 miliar atau sebesar 24%, dan ketiga negara Tiongkok dengan nilai Rp 73,39 miliar atau sebesar 12%. 

 

Kemudian, keempat ditempati oleh Jepang dengan nilai investasi mencapai Rp62,40 miliar atau sebesar 10%, dan kelima Inggris dengan nilai investasi Rp50,88 miliar atau sebesar 8%.

 “Singapura tetap menjadi investor terbesar di Tangerang Selatan. Namun, kami juga melihat peningkatan dari Australia dan Tiongkok. Ke depan, kami akan terus mempromosikan kota ini sebagai tujuan investasi strategis bagi negara-negara lainnya,” tutur Yoga.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit