Ngamuk, Pukul & Ancam Pelatih Marching Band Dengan Pisau
Polisi Tak Butuh Waktu Lama Bekuk Dua Tukang Palak

SETU-Sikap sok jagoan dua oknum anggota organisasi kemasyarakatan (ormas) ini langsung lenyap ketika digelandang ke Mapolsek Cisauk. Hal ini berbanding 360 derajat, tak seperti ketika keduanya mengamuk di depan anak-anak TK yang sedang berlatih marching band di Perumahan Permata Pamulang, Kecamatan Setu.
Dua anggota ormas itu berinisial SM dan NH. Keduanya mendatangi sekelompok anak TK yang sedang berlatih marching band di depan SD An Nahl, Perumahan Permata Pamulang, Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu pada Jumat (14/2). Video aksi mereka pun viral di media sosial.
Dalam video dua oknum anggota ormas itu mengancam dan berusaha membubarkan kegiatan latihan marching band tersebut. Satu dari dua pria itu yang mengenakan celana ormas sempat menodongkan sebilah pisau ke salah satu pelatih.
Kedua pelaku sempat melakukan pengancaman kepada pelatih dan memukul, yang disaksikan oleh anak-anak yang tengah latihan dan orang tua yang mendampingi. Bahkan mereka juga merusak alat marching band yang digunakan dalam latihan tersebut.
"Bubar! Jagoan lu pada? Hah? Jagoan lu pada? Hah? Kurang ajar," ucap seorang pria yang mengenakan celana ormas dalam rekaman video tersebut.
Kapolsek Cisauk, AKP Dhady Arsya membenarkan kejadian tersebut. Ia menegaskan, kedua pelaku kini sudah diamankan polisi beberapa jam setelah aksi premanisme tersebut terjadi.
"Sat Reskrim Polres Tangerang Selatan dan Unit Reskrim Polsek Cisauk melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan para pelaku dan barang bukti. Pelaku sudah kita amankan tak lama, beberapa jam setelah peristiwa itu terjadi," tegas Dhady.
Dhady menuturkan, aksi tersebut bermula ketika kegiatan latihan marching band yang dipimpin oleh pelatih berinisial BD (19) tengah berlangsung. "Tiba-tiba pelaku menghampiri kegiatan tersebut ingin meminta uang," kata Dhady.
Namun korban tak menurutinya, tidak memberi uang yang diminta pelaku. Hal itulah yang membuat kedua bang jago naik pitam, dan mulai meracau melakukan aksi premanisme tersebut.
"Lalu korban sambil pergi meninggalkan lokasi, dan lanjut memanggil temannya di parkiran. Lalu datang kembali ke lokasi untuk meminta uang dan menampar korban sehingga korban mundur," kata Dhady.
Saat itulah, salah satu pelaku mengeluarkan pisau yang disimpan di pinggang dan menodongkannya ke arah korban sambil mengancam. "Sementara pelaku lainnya menendang dan merusak alat marching band berupa bass drum," lanjut Dhady.
Setelah itu, keduanya pun langsung meninggalkan lokasi. Sedangkan korban beserta para orang tua yang mendampingi berusaha memperapihkan alat marching band yang dirusak pelaku.
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu