TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Reshuffle Kabinet Di Hari Ke-122

Prabowo Akan Terus Evaluasi Para Menteri

Reporter: AY
Editor: AY selected
Kamis, 20 Februari 2025 | 08:16 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle kabinet perdananya di hari ke-122 pemerintahan. Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro diberhentikan. Prabowo menunjuk Guru Besar ITB Brian Yuliarto untuk menggantikannya.

 

Pelantikan dimulai pukul 15.30 WIB setelah Presiden Prabowo memasuki ruangan. Pelantikan diawali dengan mengumandangkan lagu Indonesia Raya. Kemudian disusul dengan pembacaan surat Keputusan Presiden (Keppres) mengenai pengangkatan Brian menggantikan Satryo Soemantri. 

 

"Mengangkat Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Kabinet Merah Putih dalam sisa masa jabatan 2024-2029," Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretaris Negara, Nanik Purwanti membacakan isi Keppres Nomor 26P/2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara Tahun 2024-2029.

 

Setelah itu, Prabowo memandu pengambilan sumpah jabatan Brian sebagai Mendiktisaintek.

 

Di tempat dan waktu yang sama, Prabowo juga melantik Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh, Wakil Kepala BPKP Agustina Arumsari, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, Wakil Kepala BPS Sonny Harry Budiutomo Harmadi, dan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen (Purn) Nugroho Sulistyo Budi.

 

Setelah itu, para pejabat yang baru dilantik menandatangani berita acara. Acara diakhiri dengan pengucapan selamat oleh Presiden Prabowo dan para menteri. 

 

Untuk diketahui, Brian merupakan peraih penghargaan Bidang Ilmu Rekayasa pada Anugerah Talenta Unggul Habibie Prize 2024. Sebelum dilantik sebagai Mendiktisaintek, ia memegang jabatan sebagai Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB periode 2025--2030.

 

Usai pelantikan, Brian mengatakan, diminta segera berkonsolidasi dan bekerja menjalankan program Presiden. Dia mengaku, sudah berbicara banyak dengan Prabowo. "Ya, tentang pembangunan Indonesia," ujarnya.

 

Brian lalu menceritakan terkait pelantikan. "Tadi saya dikontak di Bandung, pukul 9-an," ujar Brian.

 

Lalu, apa kata Satryo Soemantri Brodjonegoro soal pergantian dirinya? Dia mengatakan, sudah terlebih dulu mengundurkan diri sebelum dicopot Prabowo. Surat pengunduran dirinya sudah diserahkan ke Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) untuk diteruskan ke Presiden Prabowo.

 

Satryo menyampaikan legowo mengundurkan diri dari jabatan menteri. "Harus legowo kerja itu. Kita kerja baik, maksimal sudah, tidak ada pamrih, tulus saya kerja. Oke? Kalau enggak cocok ya sudah, saya mundur saja," ujarnya kepada wartawan di Kantor Kemendiktisaintek, Rabu (19/2/2025).

 

Ditanya alasan mengundurkan diri, Satryo mengaku kinerjanya belum sesuai dengan harapan Prabowo. Meskipun sudah bekerja maksimal selama empat bulan.

 

Reshuffle Hak Prerogatif Presiden

 

Usai menghadiri pelantikan para pejabat baru di Istana, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan, reshuffle menteri adalah hak prerogatif Presiden Prabowo. "Presiden memiliki kewenangan untuk melakukan evaluasi penilaian terhadap semua kinerja-kinerja para pembantunya,” kata Muzani di Gedung DPR/DPD/MPR, Jakarta, Rabu (19/2/2025).

 

Menurutnya, kapanpun Presiden bisa merombak susunan pembantunya di pemerintahan. "Jika dianggap tidak puas, tentu saja Presiden memiliki kewenangan sepenuhnya untuk melakukan rotasi atau pergantian,” tambah Muzani. 

 

Muzani menambahkan, Prabowo akan terus melakukan penilaian terhadap para pembantunya di kabinet. Oleh karena itu, reshuffle menteri maupun kepala lembaga kemungkinan akan terjadi lagi di masa mendatang jika hasil evaluasinya negatif.

 

Sebelumnya, Prabowo mengancam bakal menyingkirkan menteri yang tidak mau bekerja untuk rakyat. Prabowo menegaskan, kepentingan Pemerintah hanya untuk memberikan yang terbaik kepada rakyatnya. 

 

"Kepentingan hanya untuk bangsa rakyat, tidak ada kepentingan lain. Yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat, ya saya akan singkirkan,” ancam Prabowo saat berpidato di puncak peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025).

Komentar:
Dprd
Pandeglang
Dinkes
bkpsdm
perkim
RSU Serut
ePaper Edisi 21 Februari 2025
Berita Populer
04
Casemiro Tetap Betah Di Man United

Olahraga | 1 hari yang lalu

07
Hari Ini Dewi-Iing Dilantik Presiden Prabowo

Pos Banten | 2 hari yang lalu

09
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit