Polisi Bongkar Sindikat Judol Internasional 1XBET, Begini Cara Pelaku Beraksi

JAKARTA - Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri mengungkapkan bahwa pihak kepolisian berhasil membongkar sindikat judi online (judol) situs 1XBET pada saat konferensi pers di Bareskrim Polri, Jumat (21/2/2025).
Pada kesempatan tersebut, Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro, menjelaskan bahwa penyelidikan terhadap sindikat tersebut telah dilakukan sejak akhir tahun 2024 lalu di beberapa wilayah.
“Dittipidum Bareskrim Polri melakukan penyelidikan dan analisis terhadap adanya dugaan tindak pidana perjudian online jaringan internasional 1XBET,” kata Djuhandhani.
Penindakan yang pertama dilakukan oleh polisi dalam kasus tersebut, dilakukan di wilayah Depok, Cianjur, hingga Tangerang pada (14/11) lalu. Dari situ, pihak kepolisian berhasil mengamankan 5 orang pelaku yakni AW (31) yang berperan sebagai agen grup situs Belklo, RNH (34) sebagai supervisor operator, RW (32) sebagai admin keuangan, MYT (31) sebagai operator, dan RI (40) sebagai member platinum.
Penyidik pun melakukan pengembangan kasus sampai menemukan beberapa jaringan judol dalam server yang sama di kawasan Batam dan Pekanbaru. Pada Selasa (11/2), empat pelaku lainnya yakni AT (34) selaku agen grup Mimosa, DH (37) selaku supervisor operator, FR (31) selaku operator, dan WY (30) selaku admin keuangan, turut diamankan polisi.
Para pelaku diketahui membuat domain https://1Xbetindo.com untuk di Indonesia, dengan menggunakan server situs judol 1XBET yang berada di Eropa. Para pelaku dalam melancarkan aksinya juga meminjam rekening orang lain.
"Kemudian para pelaku tersebut mendaftar sebagai agen judi online 1XBET di regional Indonesia dan untuk menjalankan kegiatan judi online, pelaku menggunakan rekening orang lain sebagai rekening penampung, rekening deposit dan rekening pembayaran (withdraw)," ungkapnya.
Mereka dalam beraksi juga tak sendirian. Para pelaku diketahui terhubung dengan beberapa agen lainnya di berbagai negara. Mereka pun saling berkomunikasi dengan menggunakan platform media sosial.
"Pelaku juga saling berkoordinasi dengan beberapa agen judi online 1XBET yang berada di beberapa negara yaitu China, Filipina, Kamboja, Vietnam dan Thailand dengan menggunakan grup aplikasi Telegram, Skype dan WhatsApp untuk bertukar data perbankan maupun situasi terkait pengawasan judi online oleh aparat penegakan hukum di masing-masing negara," tutupnya.
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 21 jam yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu