Bang Jago yang Ngamuk Todongkan Pisau di Hadapan Anak TK di Setu Ternyata Positif Obat Terlarang

SERPONG - Kedua pria yang berlagak bak jagoan mengamuk sambil menodongkan sebilah pisau di hadapan anak taman kanak-kanak (TK) di Permata Pamulang, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), ternyata positif narkoba.
Kini keduanya ditahan di Mapolres Tangsel. Dengan pakaian serba oranye sebagai tahanan, keduanya sudah tak banyak gaya. Aksi bak jagoannya itu berubah total, dan hanya bisa tertunduk lesu saat digiring anggota di hadapan jurnalis dalam konferensi pers yang berlangsung Mapolres Tangsel, Selasa (25/2).
Kapolres Tangsel, AKBP Victor Daniel Henry Inkiriwang mengatakan, kedua tersangka berinisial S (24) dan N (58) berhasil ditangkap kurang dari 1x12 jam.
"Dalam waktu kurang dari 4 jam dari kejadian, tim gabungan berhasil mengamankan kedua tersangka di lokasi berbeda, beserta barang bukti senjata tajam yang digunakan tersangka," ungkap Victor.
Kedua tersangka memiliki peran berbeda. Tersangka S berperan menodongkan senjata tajam kepada pelatih, sedangkan N melakukan pukulan terhadap korban dan pengrusakan terhadap satu unit alat bass drum.
Setelah ditangkap, polisi melakukan tes urine terhadap kedua tersangka. Ternyata benar, hasil keduanya positif.
"Keduanya setelah dites urine itu positif di bawah pengaruh obat-obatan terlarang," paparnya.
Namun yang sangat disayangkan, aksi premanisme itu dilakukan di hadapan anak-anak yang masih di bawah umur.
Aksi bak jagoan yang dilakukan oleh para tersangka itu, meninggalkan trauma yang mendalam bagi anak-anak tersebut.
Atas hal itu, Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan mengatakan, pihaknya langsung menerjunkan tim memberikan pendampingan psikologis terhadap anak.
"Melalui P2TP2A melakukan pendampingan pemulihan psikologis, ya konseling yang sudah kami lakukan ada 10 anak dan juga 5 guru," ucap Pilar.
Saat ini, pendampingan itu masih berjalan. Dari 10 anak, kini masih terdapat dua di antaranya yang masih membutuhkan pendampingan.
"Masih harus terus menjalani proses konseling untuk pemulihan psikisnya," imbuhnya.
Ia mengucapkan apresiasinya, terhadap pihak Kepolisian dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang telah bergerak cepat menangani kasus ini.
"Mudah-mudahan ini bisa menjadi pembelajaran untuk kita semua masyarakat Tangerang Selatan ataupun sekitarnya bahwa tidak ada tempat bagi kejahatan di wilayah hukum Kota Tangerang Selatan. Pasti akan melakukan tindakan-tindakan yang tegas," tutupnya.
Atas ulahnya itu, saat ini kedua pelaku dikenakan Pasal berlapis. Mereka dikenakan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang darurat nomor 12 tahun 1951 dan atau Pasal 170 kuhp dan atau 351 KUHP dan atau 352 KUHP dan atau 368 KUHP dan atau 335 ayat (1) KUHP dan atau 406 KUHP, dengan ancaman paling tinggi 10 tahun.
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Olahraga | 18 jam yang lalu
Pos Tangerang | 7 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu