Prabowo: Saya Yang Minta Dicawe-cawe

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto mengaku banyak belajar dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi). Kepada kedua mantan presiden itu, Prabowo meminta saran dan masukan dalam memimpin negara. “Saya yang minta dicawe-cawe,” kata Presiden.

 

Hal itu disampaikan Prabowo saat berpidato di penutupan Kongres VI Partai Demokrat di Hotel Ritz- Carlton, Jakarta, Selasa (25/2/2025). Prabowo tiba di Ritz-Carlton pukul 19.21 WIB dengan didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Dalam acara tersebut, Prabowo, Gibran, SBY dan AHY duduk sejajar tepat di hadapan panggung utama.

 

Mengawali pidatonya, Prabowo langsung mengisyaratkan konstelasi politik lima tahun mendatang untuk AHY. Kata Prabowo, kiprah politik AHY masih panjang. “Mas AHY ini memang salah satu menteri paling muda di Kabinet Merah Putih. Dan juga Menko termuda di antara 7 Menko yang ada. Jadi, Mas AHY masih panjang pengabdianmu, jadi tenang-tenang aja,” kata Prabowo, disambut riuh ribuan kader Demokrat.

 

Diketahui, saat ini AHY menjabat sebagai Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan. “Usia Mas AHY sekarang antara 45 atau 46 tahun, saat Indonesia diprediksi jadi pemain utama ekonomi global, usianya baru 69 tahun. Siapa tau ada Presiden SBY dan ada Presiden AHY,” sebut Ketua Umum Partai Gerindra itu.

 

Prabowo juga menyinggung potensi persaingan antara AHY dengan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2029 mendatang. Di mana saat disingung, keduanya duduk berdampingan. “Sekarang berdamping (AHY dan Gibran), nanti bisa bersaing nih,” kelakar Prabowo.

 

Mendengar celotehan Prabowo, Gibran tersipu malu. Begitu juga dengan AHY yang senyum-senyum tipis. Hal ini terlihat dari layar besar di panggung acara. Kendati demikian, Prabowo menekankan bahwa persaingan dalam sebuah pesta demokrasi itu baik. Ia harap siapa pun yang kembali menjadi Presiden di masa depan dapat merangkul pihak yang kalah. “Siapa nomor 1, ajak lah nomor 2 dan 3. Pak Jokowi ngalahin saya dua kali, saya kemudian diajak masuk, ya masuk juga,” cetusnya.

 

Setelah itu, Prabowo melanjutkan pidatonya dengan mengenang perjalanannya sebelum menduduki kursi RI-1. Prabowo membantah apabila SBY dan Jokowi disebut cawe-cawe mendukungnya di Pilpres 2024. Prabowo bilang, dukungan SBY dan Jokowi atas permintaannya. “Saya minta dicawe-cawe,” aku Prabowo.

 

Prabowo menegaskan tindakannya tidak menabrak aturan. Sebab, dia melihat SBY dan Jokowi sukses merancang kerangka pemerintahan dengan merekrut putra-putri terbaik Indonesia. Karena itu, saat ini Prabowo juga tetap memakai beberapa menteri yang pernah menjadi pembantu SBY dan Jokowi di pemerintahan. “Jadi jangan dipikir cawe-cawe, nggak ada,” tegas mantan Menteri Pertahanan itu.

 

Pengalaman panjang SBY dan Jokowi memimpin Merah Putih, diakui Prabowo, memicu semangatnya untuk belajar. “Pak SBY dan Pak Jokowi sama-sama memimpin Indonesia 10 tahun, 10 tahun pengalaman, hanya orang bodoh yang tidak mau belajar dari 20 tahun pengalaman,” tekannya.

 

Sementara itu, AHY dalam pidato politiknya menegaskan Demokrat siap mensukseskan pemerintahan Prabowo. Kata dia, Demokrat masuk ke dalam pemerintahan demi kepentingan rakyat dan bangsa. “Kita telah mengambil keputusan strategis, bukan hanya demi partai, tapi demi rakyat dan bangsa,” kata AHY.

 

Selain itu, AHY memastikan bahwa pembangunan infrastruktur akan berbasis keadilan. Di mana semua yang dibangun dan dikembangkan harus kembali kepada rakyat. Menurutnya, infrastruktur harus terintegrasi membuka akses ekonomi pendidikan dan layanan kesehatan bagi semua rakyat. “Infrastructure for all, untuk semua masyarakat Indonesia,” tegas Ketum Demokrat 2 periode ini.