Kasus Sembelit Naik Drastis Di Bulan Puasa? Ini Cara Mencegahnya

SERPONG - Sembelit atau konstipasi alias sulit buang air besar ternyata cukup mendominasi kasus penyakit di bulan puasa. Hal ini diungkap Internist Konsultan Ginjal Hipertensi, dr. Decsa Medika Hertanto, Sp.PD melalui akun Instagramnya, @dokterdecsa

 

Menurutnya, penyakit tersebut disebabkan oleh kurangnya serat dan aktivitas fisik di bulan Ramadan.

 

“Rata-rata konsumsi serat kita cuma 8 gram per hari. Padahal seharusnya, 30 gram per hari. Nah di bulan puasa, angka ini semakin turun. Inilah yang menyebabkan angka kasus sembelit naik drastis di bulan puasa,” jelas Decsa.

 

Sembelit, lanjutnya, dapat diatasi dengan memperbanyak konsumsi serat yang antara lain diperoleh dari sayur-sayuran dan buah (pisang dan pepaya), kacang-kacangan (kacang hijau dan kacang merah), oat, serta tahu dan tempe.

 

Selain itu, Anda juga bisa menambah asupan serat dengan mengganti nasi putih menjadi nasi merah saat sahur dan buka puasa.

 

“Jadi, jangan gorengan melulu. Kalau merasa belum cukup, bisa mengkonsumsi suplemen tinggi serat. Dan jangan lupa, kebutuhan cairan juga harus tercukupi,” ujar Decsa.

 

Sementara untuk memastikan aktivitas fisik yang baik agar terhindar dari sembelit, Decsa menyarankan jalan kaki minimal 8.000 langkah per hari dengan kenaikan bertahap dari minggu ke minggu.

 

Lho kok bisa? “Saat kita malas gerak dan konsumsi minuman kurang, usus akan menyerap air dalam feses di usus besar dalam jumlah banyak. Sehingga, feses menjadi kering dan keras, sulit dikeluarkan," papar Decsa.

 

“Tapi kalau kita aktif secara fisik, usus juga akan aktif melakukan gerak peristaltik. Waktu tunggu feses di usus pun akan menjadi lebih pendek. Sehingga, air dalam feses tidak diserap secara berlebihan, dan kita pun aman dari sembelit," pungkasnya.