TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Jadwal imsak
Dewan Pers

IHSG Anjlok, Perdagangan Bursa Distop 30 Menit

Tenang Ekonomi Kita Masih Kuat

Reporter & Editor : AY
Rabu, 19 Maret 2025 | 08:01 WIB
Ilustrasi. Foto : Ist
Ilustrasi. Foto : Ist

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjun bebas hingga nyaris 7 persen, pada perdagangan Selasa (18/3/2025). Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai melakukan pembekuan perdagangan atau trading halt selama 30 menit untuk meredam gejolak pasar. Menanggapi anjloknya IHSG, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta semua pihak tenang karena fundamental ekonomi Indonesia masih kuat.

 

Penurunan IHSG sebenarnya sudah terjadi sejak awal tahun. Kebijakan perang dagang yang diinisiasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat banyak investor wait and see. Memasuki bulan Maret, tren penurunan IHSG ternyata terus berlanjut. Bahkan, pada perdagangan Selasa (18/3/2024), IHSG sempat anjlok hingga 7 persen.

 

Mengutip data RTI , IHSG dibuka di level 6.471 dan terus mengalami penurunan tajam sejak sesi perdagangan pagi. Satu jam sebelum jeda makan siang, IHSG anjlok makin dalam. Nyaris mencapai 7 persen.

 

Sesuai aturan, BEI pun melakukan pembekuan perdagangan selama 30 menit. Di sesi pertama, IHSG melemah 395,87 poin atau 6,12 persen ke level 6.076,08.

 

Setelah sesi perdagangan dilanjutkan, IHSG berusaha bangkit. Namun, tetap terkunci di zona merah. Akhirnya, IHSG ditutup melemah 3,84 persen ke level 6.223. Penurunan tajam ini juga tercermin pada indeks LQ45 yang melemah 2,79 persen ke level 709,01. Secara year to date (ytd), IHSG telah merosot 14,18 persen. Sementara dalam rentang waktu tiga bulan terakhir, koreksi IHSG sudah mencapai 17,70 persen. 

 

Di sisi lain, pasar saham Asia lainnya menunjukkan performa yang lebih positif, seperti indeks Nikkei 225 Jepang yang justru menguat 1,20 persen ke level 37.845,42.

 

Kenapa IHSG anjlok? Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman menyatakan, penurunan tajam IHSG dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Ia mengakui, anjloknya IHSG ini bukan hal yang lazim. Namun, ia meminta kondisi ini dilihat dalam konteks yang lebih luas.

 

“Ada beberapa faktor global yang berkontribusi, termasuk ketidakpastian ekonomi global. Saat ini banyak investor masih wait and see,” ujar Iman dalam konferensi pers di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (18/3/2025).

 

Iman juga mengakui adanya faktor domestik terhadap penurunan IHSG, meski ia tidak menjelaskan secara rinci faktor-faktor tersebut.

 

Sekitar pukul 2 siang, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad bersama rombongan wakil rakyat mendatangi Gedung BEI. Dasco datang bersama Ketua Komisi XI DPR Misbakhun.

 

Kepada wartawan, Dasco menegaskan, kondisi fiskal Indonesia tetap kuat meski IHSG sedang terpuruk. Kata dia, anjloknya IHSG bukan fenomena baru. Hal serupa pernah terjadi pada masa pandemi Covid-19. “Menyikapi pembekuan otomatis akibat koreksi IHSG sebesar 5 persen itu memang sudah mekanisme standar. Bukan kali ini saja terjadi, sebelumnya juga pernah terjadi saat pandemi Covid-19,” ujarnya.

 

Sekitar pukul 15.30 WIB, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani terlihat memasuki Istana Kepresidenan. Satu jam kemudian, keduanya keluar dan menemui wartawan.

 

Airlangga menjelaskan kedatangannya ke Istana untuk menghadiri rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto. Namun, menurutnya, Presiden tidak memberikan arahan khusus terkait anjloknya IHSG. “Fundamental ekonomi kita tetap kuat. Beberapa isu yang beredar itu tidak benar adanya,” ujar Airlangga di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (18/3/2025).

 

Airlangga juga menegaskan, meski IHSG anjlok, kondisi ekonomi Indonesia masih kokoh dan tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan.

 

Sore harinya, Sri Mulyani memberikan keterangan pers di Kantor Ditjen Pajak, Jakarta. Ia didampingi dua Wamenkeu, yaitu Tommy Djiwandono dan Suahasil Nazara.

 

Kepada wartawan, Sri Mulyani melaporkan perkembangan positif terkait pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Ia menegaskan, Pemerintah tetap menjaga postur APBN dengan defisit sebesar 2,53 persen. “Angka ini akan terus kami jaga,” ujar Sri Mulyani.

 

Ia kemudian memaparkan penerimaan pajak yang menunjukkan tren positif pada Maret 2025. Hingga 17 Maret, penerimaan bruto tumbuh 6,6 persen, berbalik dari posisi akhir Februari yang sempat negatif 3,8 persen.

 

“Dalam kurun waktu 1–17 Maret, penerimaan bruto mengalami turnaround dari negatif menjadi positif. Ini sekaligus untuk menenangkan kekhawatiran media maupun pasar terkait penerimaan negara,” jelasnya.

 

Sri Mulyani menambahkan, angka negatif pada Februari disebabkan oleh restitusi pajak besar yang bersifat tidak berulang. Karena itu, kondisi tersebut tidak mencerminkan tren jangka panjang.

 

Di tengah dinamika pasar saham yang bergejolak, Sri Mulyani juga menjelaskan bahwa Pemerintah berhasil mencatatkan hasil positif dalam lelang Surat Berharga Negara (SBN) yang digelar pada hari yang sama. Penawaran yang masuk (incoming bid) mencapai Rp 61,75 triliun, atau 2,38 kali lipat dari target indikatif sebesar Rp 26 triliun.

 

“Dari total incoming bid tersebut, penawaran dari investor asing mencapai Rp 13,95 triliun, atau sekitar 22,59 persen. Ini menunjukkan kepercayaan tinggi investor asing terhadap stabilitas ekonomi dan pengelolaan fiskal kita,” paparnya.

 

Dengan banyaknya penawaran, Pemerintah dapat memilih penawaran terbaik. Total penawaran yang dimenangkan (awarded bid) mencapai Rp 28 triliun, melebihi target indikatif mingguan sebesar Rp 26 triliun.

 

Sri Mulyani berharap hasil positif ini dapat memberikan keyakinan kepada publik dan pasar terhadap pengelolaan fiskal pemerintah, meskipun pasar saham sempat bergejolak. “Saya berharap informasi ini dapat memberikan pemahaman lebih baik terkait pengelolaan APBN 2025 dan situasi pasar saat ini,” ujarnya.

 

Sementara itu, Pengamat Ekonomi Ryan Kiryanto menyarankan agar pemerintah dan juga Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang terdiri dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), segera mengambil langkah konkret untuk menenangkan pasar dan mengembalikan kepercayaan investor.

 

Menurut dia, penurunan IHSG sebetulnya bukanlah kejutan karena sudah berlangsung selama beberapa hari terakhir. Kondisi ini, kata dia, mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap prospek ekonomi Indonesia yang dianggap tidak sebaik tahun lalu.

Komentar:
Perpus
Purpus
Perpus
Perpus
Perpus
Pwrpus
Perpus
Perpus
ePaper Edisi 19 Maret 2025
Berita Populer
01
Jalur Kereta Api Rangkasbitung-Labuan Jadi PSN

Pos Banten | 1 hari yang lalu

03
Marc Marquez Makin Perkasa

Olahraga | 1 hari yang lalu

04
Tarif Mudik Lebaran Tak Ada Kenaikan

Pos Banten | 2 hari yang lalu

05
Anggaran THR ASN Disiapkan Rp 61 Miliar

Pos Banten | 11 jam yang lalu

06
Bupati Dewi Sentil ASN

Pos Banten | 1 hari yang lalu

07
Liga NBA, Lakers Menang Atas Spurs 125-109

Olahraga | 14 jam yang lalu

GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit