Update Korban Tewas Gempa Dahsyat Myanmar Kini Tembus 1.644, Korban Luka 3.408

MYANMAR - Jumlah korban tewas akibat gempa dahsyat Myanmar telah meningkat menjadi 1.644. Sementara jumlah korban luka tembus angka 3.408, dan 139 orang masih dinyatakan hilang.
Ratusan orang diperkirakan terjebak di bawah reruntuhan bangunan. Termasuk, sedikitnya 50 pekerja konstruksi yang belum diketahui keberadaannya, setelah gedung tinggi diratakan oleh gempa bumi di Bangkok.
Banyak Pergerakan Kerak Bumi
Myanmar berada di wilayah yang secara geologis sangat aktif. Ada banyak pergerakan kerak bumi yang terjadi. Negara Asia Tenggara ini berada di pertemuan empat lempeng tektonik: lempeng Eurasia, lempeng India, lempeng Sunda, dan lempeng Burma. Keempat lempeng itu bergerak dalam hubungan satu sama lain. Sehingga, meningkatkan kemungkinan wilayah tersebut mengalami gempa bumi secara signifikan.
"Patahan terbentuk untuk mengakomodasi semua pergerakan tersebut. Ini memungkinkan lempeng tektonik bergerak menyamping," jelas Dr. Rebecca Bell, ahli gerakan dan struktur lempeng bumi di Imperial College London.
Ada patahan besar - rekahan di antara bebatuan - yang disebut patahan Sagaing. Posisinya sangat dekat dengan lokasi terjadinya gempa dahsyat Myanmar.
Patahan tersebut membelah Myanmar dari utara ke selatan, dan membentang sejauh lebih dari 1.200 km (746 mil).
Data awal menunjukkan, pergerakan bumi yang menyebabkan gempa bumi adalah "gerakan sesar-sesar". Dua blok bergerak secara horizontal satu sama lain.
"Hal ini sejalan dengan pergerakan yang biasanya kita lihat pada patahan Sagaing," ujar Bell.
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 15 jam yang lalu
Olahraga | 23 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Internasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu