11 Partai Politik Gigit Jari
JAKARTA - Anggota KPU Idham Holik mengatakan, saat ini ada 24 parpol yang menjalani tahapan verifikasi administrasi. Hampir seluruhnya dipersilakan menjalani proses perbaikan administrasi pendaftaran.
Menurutnya, beragam faktor yang membuat parpol Belum Memenuhi Syarat (BMS) dan dipersilakan menjalani proses perbaikan administrasi. Seperti, faktor kelalaian operator Sipol (Sistem Informasi Partai Politik) parpol yang mengunggah data-data kepengurusan partainya.
Tidak hanya itu, ada juga kendala dari aspek pengunggahan data rekening partai politik. Hal itu menimbulkan keraguan pihak operator Sipol dari KPU.
“Ada rekening parpol yang tidak jelas terbaca, membuat verifikator administrasi menentukan apakah benar itu rekening parpol atau bukan,” tuturnya.
Akun @nengnora mengatakan, keputusan tidak meloloskan partai bermasalah atau tidak memenuhi persyaratan ikut Pemilu 2024, sudah tepat. Parpol gurem hanya pengen dapat dana dari Pemerintah saja.
“Hanya di negara +62 parpol sampai segudang. Itu kan membebani keuangan negara. Di negara lain, paling banyak 3 parpol. Bahkan, ada yang hanya 2 parpol. Lebih efisien dan nggak bikin bingung pemilih,” kata @MrsRachelIn.
Akun @SumediTanjung menyarankan partai gagal ikut Pemilu 2024 berkoalisi dengan partai besar. Dia setuju jumlah parpol tidak perlu banyak-banyak. Apalagi selama ini publik belum tahu latar belakang partai tersebut.
“Sumpah aku baru tahu kalau ada nama-nama partai tersebut. Aku yang kurang update atau memang partainya kurang terkenal ya. Di berita adanya partai-partai itu saja soalnya,” ungkap @_ryannanda.
Akun @MerahPutih2045 mengatakan, menjamurnya jumlah parpol aneh tapi nyata. Kalau sepaham dengan suatu aspirasi, sebaiknya bergabung saja dengan partai sudah eksis.
“Menangkan dan jalankan pemerintahan yang ada. Bukan menghabiskan anggaran demi ambisi,” ujarnya.
Akun @Mbahici mengatakan, banyaknya partai menandakan politisi tidak dewasa. Banyak politisi tidak sepaham dengan partainya, lantas membuat partai politik baru. “Apakah karena perbedaan pendapat atau pendapatan yang buat mereka ngambek?”tanyanya.
Akun @parhobas6 mengatakan, banyaknya parpol tidak lolos membuat persaingan di Pemilu 2024 tidak menarik. Peserta Pemilu 2024 tidak banyak pilihan, cenderung itu-itu saja partainya. “Saya sepertinya mau golput saja,” katanya.
Akun @Jhon92850351 heran kenapa partai-partai baru banyak tidak lolos verifikasi administrasi. Apakah karena kelalaian pengurusnya atau memang tidak lolos karena dendam lama yang masih membara.
“Mungkin belum saatnya melawan oligarki. Mari hanya dukung parpol yang anti-oligarki di Pemilu 2024 demi anak cucu kita,” ajak @Omregar2010. (rm.id)
Nasional | 14 jam yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 14 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
Nasional | 13 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu