Prabowo Melawat Ke Malaysia Bertemu PM Anwar Ibrahim, Bahas Tarif Resiprokal Trump

MALAYSIA - Presiden Prabowo mengunjungi Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim, yang saat ini menjabat Ketua ASEAN, untuk membahas langkah-langkah menghadapi tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) yang telah diumumkan Presiden Donald Trump pada Rabu (2/4/2025).
Untuk diketahui, seluruh negara ASEAN yang totalnya berjumlah 10, dikenai tarif resiprokal AS yang terbilang tinggi. Kamboja menempati peringkat pertama dengan angka 49 persen. Diikuti Laos (48 persen), Vietnam (46 persen), Myanmar (44 persen), Thailand (36 persen), Indonesia (32 persen), Malaysia (24 persen), Brunei Darussalam (24 persen), Filipina (17 persen), dan Singapura (10 persen).
"Dalam suasana Lebaran yang penuh berkah, saya mendapat kunjungan silaturahmi dari seorang sahabat lama yang juga Presiden Indonesia Bapak Prabowo Subianto sore ini," ungkap PM Anwar via Instagram via Facebook, Minggu (6/4/2025).
"Kami membahas sejumlah isu penting regional, termasuk dampak tarif baru yang diberlakukan Amerika Serikat terhadap negara-negara ASEAN," imbuhnya.
Tak hanya ngobrol soal tarif resiprokal Trump, Presiden Prabowo dan PM Anwar juga menyinggung upaya dan tindakan kolektif dalam memberikan bantuan kemanusiaan bagi korban gempa dahsyat Myanmar.
Semoga semangat Idul Fitri terus mempererat hubungan persaudaraan dan kerja sama antara Malaysia dan Indonesia, demi keamanan dan kesejahteraan kawasan," pungkas PM Anwar.
Mengancam Ekonomi Dunia
Dalam postingan Facebook lainnya, PM Anwar mengatakan, tarif resiprokal Trump mengancam pertumbuhan dan keselamatan ekonomi dunia. Serta mengikis kemakmuran yang saat ini dialami negara-negara berkembang dan negara Global South.
"Tarif timbal balik tidak menyokong prinsip perdagangan bebas dan adil, sesuai ketentuan WTO yang disepakati 166 negara, termasuk Amerika Serikat," papar PM Anwar.
Dia juga membantah asumsi AS yang menyebut Malaysia telah memberlakukan tarif 47 persen terhadap seluruh produk impor asal Negeri Paman Sam, yang dianggap sebagai dasar penghitungan tarif resiprokal (50 persen dari tarif impor produk AS ke Malaysia). Sehingga, tarif resiprokal Malaysia menjadi 25 persen.
"Dasar pengenaan tarif ini tidak tepat. Saat ini, Malaysia sedang mendapatkan penjelasan mengenai perhitungan tersebut," beber PM Anwar
Dalam semangat menjaga semangat positif dan progresif dengan semua mitra dagang, Malaysia memastikan akan terus bekerja sama dengan AS.
Pembicaraan dengan para tokoh utama AS untuk mendapatkan win-win solution, juga terus dilakukan.
"Sekiranya tarif 24 persen ini dilaksanakan, ekonomi dan tingkat pertumbuhan sebesar 4,5 hingga 5,5 persen seperti yang tercantum dalam KDNK 2025 terpaksa harus dikaji ulang," papar PM Anwar.
Menurut dia, dampak tarif resiprokal AS ini baru akan jelas terlihat, setelah Malaysia mendapatkan informasi rinci mengenai timeline pelaksanaan, besaran tarif dan cakupan produknya.
"Di tingkat ASEAN, kami juga telah mendapatkan pandangan bersama dalam mempertahankan hak dan kepentingan ekonomi masing-masing negara serta kawasan," tegas PM Anwar.
Sikap Indonesia
Indonesia memastikan tidak akan mengambil langkah retaliasi atas kebijakan tarif tersebut. Indonesia memilih menempuh jalur diplomasi dan negosiasi, untuk mencari solusi yang saling menguntungkan bagi kedua negara.
Pendekatan tersebut diambil dengan mempertimbangkan kepentingan jangka panjang hubungan perdagangan bilateral, serta untuk menjaga iklim investasi dan stabilitas ekonomi nasional.
“Kita dikenakan waktu yang sangat singkat, yaitu 9 April, diminta untuk merespons. Indonesia menyiapkan rencana aksi dengan memperhatikan beberapa hal, termasuk impor dan investasi dari Amerika Serikat,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Rapat Koordinasi Terbatas Lanjutan terkait Kebijakan Tarif Resiprokal Amerika Serikat yang digelar secara virtual, Minggu (6/4/2025).
Olahraga | 1 hari yang lalu
Ekonomi Bisnis | 16 jam yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 19 jam yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu