TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Mengenal Budaya Cina Benteng di Tangerang melalui Toa Pekong Air

Oleh: Trisan/Mg
Editor: Redaksi
Senin, 14 April 2025 | 13:40 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

TANGERANG - Toa Pekong Air atau yang biasa disebut Prasasti Tangga Jamban, merupakan salah satu cagar budaya Cina Benteng yang terletak di pinggir Kali Cisadane, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.

 

Pada awalnya, tempat yang dianggap spiritual ini digunakan sebagai fasilitas untuk mandi, cuci, dan kakus (MCK) untuk warga lokal sekitar Kali Cisadane, tetapi sekarang sudah diubah menjadi Dermaga Peh Cun, sebuah pelabuhan untuk para perahu kecil yang digunakan untuk mencari rezeki di Kali Cisadane.

 

Seorang warga lokal bernama Ahiong (64) mengungkapkan bahwa ritual yang paling terkenal di Toa Pekong Air adalah ritual Fang Shen yang biasanya dilakukan saat perayaan Imlek.

 

"Itu ritual dari saya masih muda juga sudah ada, jadi nanti kita bakal lepas ikan ke sungai, dipercaya sih itu untuk buang sial selama satu tahun ke depan, nanti warga jalan dari Boen Tek Bio ke sini buat lepasin ikan ramai-ramai," ucap Ahiong, Senin (14/04/2025).

 

Selain dari tradisi Fang Shen, Ahiong pun menambahkan kalau masih ada ritual lain, yakni tradisi sembahyang Duan Wu Jie untuk memperingati tokoh suci di agama Kong Hu Cu, yaitu Qu Yuan.

 

"Nah kalau yang tradisi Duan Wu Jie ini sebentar lagi, bulan Mei, biasanya orang datang buat sembahyang, tabur bunga, sama lempar bakcang ke sungai, ini buat memperingati Qu Yuan, tokoh agama gitu kalau di Kong Hu Cu," ujarnya.

 

Menurut Ahiong, Toa Pekong Air ini sudah didirikan sejak ratusan tahun yang lalu, lebih tepatnya pada masa Dinasti Qing (1644-1912), sejak masa itu, tempat ini dijaga dan dirawat sebagai salah satu simbol keberagaman budaya di Tangerang.

 

"Sebenarnya untuk tanggal pastinya saya tidak tahu, untuk resmi dari pemerintah juga tidak ada, cuma dipercaya dari zaman Dinasti Qing sudah ada dan sejak itu sudah dijaga, banyak yang datang ke sini dengan harapan mendapatkan keberuntungan dari Toa Pekong Air ini, banyak etnis, gak cuma Cina Benteng," jelasnya.

 

Tidak hanya digunakan sebagai tempat beribadah, di Toa Pekong Air, terlihat banyak sekali pemancing yang datang untuk memancing di pinggir Kali Cisadane, banyak yang menganggap Toa Pekong Air ini sebagai tempat wisata, bukan tempat spiritual saja.

 

Agus Setianto, pemancing di Toa Pekong Air, mengaku bahwa memancing di Toa Pekong Air memiliki kenikmatan tersendiri yang sulit untuk didapatkan di tempat lain.

 

"Kalau kata anak zaman sekarang itu pewe ya tempatnya, adem, walaupun panas, ini banyak pohon di atasnya, jadi kita mancing juga enak, tahu sendiri cuaca di Tangerang gimana sekarang, kadang panasnya panas banget," ungkap Agus.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit